Absensi kehadiran para karyawan juga sangat mempengaruhi kelancaran pekerjaan karyawan. Dalam rangka meningkatkan efektifitas kerja karyawan,
langkah- langkah yang perlu dilakukan untuk diperhatikan terhadap karyawan perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang adalah berupa: kenaikan pangkat,
pemberian bonus, liburan bersama dan lain-lain. Bagi karyawan yang tidak disiplin akan diberikan suatu peringatan. Dengan demikian setiap karyawan di
PT. Pati Sari paham apa yang diharapkan dari perusahaan dimasa yang akan datang.
C. Indikator-indikator yang Meningkatkan Kedisiplinan
1. Kompensasi
Menurut Hasibuan 2000:117 Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi berbentuk uang, artinya kompensasi dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada
karyawan yang bersangkutan. Kompensasi yang berbentuk barang, artinya kompensasi dibayar dengan barang. Misalnya kompensasi dibayar 10 dari
produksi yang dihasilkan. Secara umum kompensasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting
terhadap terlaksananya kedisiplinan disuatu perusahaan. Begitu juga halnya pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang, dimana karyawan menganggap kompensasi
merupakan faktor utama yang membuat mereka selalu berusaha untuk melakukan disiplin kerja didalam perusahaan khususnya disiplin jam kerja, dan pertanggung
Universitas Sumatera Utara
jawaban pekerjaan. Dan hal ini sangat dipahami betul oleh petinggi perusahaan dalam memberikan balas jasa kepada setiap karyawannya sesuai dengan pekerjaan
mereka masing-masing agar kesadaran karyawan terhadap desiplin kerja terus meningkat. Selain upah pokok perusahaan juga memberikan premi berdasarkan
kerajinan, kehadiran, jabatan, stasion, Tunjangan Hari Raya THR dan bonus tahunan. Berikut adalah sistem pengupahan karyawan pada PT. Pati Sari Aceh
Tamiang: a.
Upah diberikan dalam bentuk uang dan pembayaranya harus dilakukan dengan alat pembayaran yang sah.
b. waktu pembayaran upah dilakukan 2 dua kali sebulan
c. pengusaha memberikan upah yang layak kepada pekerja sesuai dengan
kemampuan perusahaan dengan tidak bertentangan ketentuan UPM yang berlaku di Provinsi NAD.
d. Kepada pekerja yang berprestasi dan produktifitas kerjanya baik
perusahaan memberikan premi kerajinan dengan sifat pekerjaan dan kebijakan perusahaan.
e. Premi tidak terrmasuk komponen upah, tetapi sifatnya sebagai perangsang
yang sifatnya tidak tetap. f.
Premi diberikan berdasarkan atas kerajinan, kehadiran, jabatan dan stasion dan diuraikan dengan jelas dalam struktur pergajian.
a Premi berdasarkan struktur kerajinan Rp 80.000,-
b Premi berdasarkan kehadiran Rp 90.000,-
c Premi berdasarkan jabatan dan stasion Rp 120.000,-
Universitas Sumatera Utara
g. Bagi karyawan yang sudah bekerja lebih dari 3 bulan dan sudah menjadi
karyawan tetap akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya THR, dan diberikan 1 satu bulan upah ditambah nili catu beras diuangkan yang
diterima karyawan setiap bulanya. h.
Bagi pekerja yang belum terangkat karyawan tetap BHL di atas 3 tiga bulan diberikan THR 1 satu bulan upah ditambah uang daging dan uang
sirup serta kue dan roti. i.
Setiap tahunya perusahaan memberikan bonus kepada seluruh pekerja yang besarnya berdasarkan kesepakatan bersama antara pimpinan
perusahaan dengan pengurus Unit Kerja F-SPPP-SPSI sesuai dengan kebijakan perusahaan keuntungan perusahaan dengan berpedoman
kepada peraturan-peraturan atau kesepakatan kerja bersama yang berlaku. 2.
Keteladanan Pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan
karyawannya karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pemimpin harus memberi contoh yang baik, berdisiplin, jujur, adil,
serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik
kurang berdisiplin, para bawahan pun kurang disiplin. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh dan diteladani bawahannya. Hal
inilah yang mengharuskan pimpinan mempunyai kedisiplinan yang baik agar para bawahan pun mempunyai kedisiplinan yang baik. Pemimpin leader adalah
seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan
Universitas Sumatera Utara
bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Pimpinan perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang telah melakukan
tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin dengan cukup baik, hal ini penulis ketahui dari sebagian karyawan melalui pertanyaan yang penulis
berikan mengenai perilaku pimpinan di perusahaan tersebut. Pimpinan selalu menyempatkan dirinya untuk melakukan pengawasan langsung kepada
karyawannya yang sedang bekerja agar terciptanya tingkat kedisiplinan yang baik selain itu pimpinan perusahaan juga bertanggung jawab atas peraturan
kedisiplinan yang telah dibuwat oleh perusahan dengan selalu mematuhi peraturan tersebut. Namun ketidak tegasan pimpinan perusahaan dalam
mengambil keputusan masih menjadi kekurangan yang harus diperbaiki agar kedisiplinan karyawan dapat terus meningkat.
3. Sanksi Hukuman
Sasaran utama pengadaan sanksi disiplin kerja bagi para karyawan yang melanggar norma-norma perusahaan adalah memperbaiki dan mendidik
para karyawan yang melakukan pelanggaran disiplin. Manajemen dalam memberikan hukuman harus terlebih dahulu melakukan penelitian dengan metode
dan validitas yang tinggi atas tindakan dan praduga pelanggaran disiplin yang dilakukan karyawan yang bersangkutan Sastrohadiwiryo, 2005 : 293.
Sanksi atas pelanggaran disiplin yang diberikan harus setimpal dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan karyawan sehingga secara adil dapat
diterima. Dalam menjamin tata tertib dan kelnacaran pelaksanaan tugas, maka harus ada sanksi yanng mengatur mengenai penyalah gunaan kewajiban dan
Universitas Sumatera Utara
larangan. Pada PT. Pati Sari ini, setiap karyawan yang melanggar peraturan atau melakukan kesalahan dikenakan sanksihukuman yang disesuaikan dengan
kesalahan yang dibuatnya. Sanksi tersebut antara lain sebagai berikut: a.
Sanksi teguran lisan, peringatan yang dilakukan secara lisan oleh atasan langsung dalam pelanggaran dan dapat diperbaiki Karyawan yang
mendapat teguran harus memperbaiki kesalahanya. b.
Sanksi administrasi, berupa peringatan pertama, peringatan kedua dan peringatan ketiga.
c. Sanki surat peringatan, masing-masing surat peringatan mempunyai masa
berlaku selama 6 enam bulan dan apabila teryata yang bersangkutan masih melakukan pelanggaran lagi maka perusahaan dapat memutuskan
hubungan kerja sesuai dengan prosedur undang-undang yang berlaku. d.
Sanksi yang berupa ganti rugi, sanksi yang diberikan kepada karyawan yang melakukan kelalaian dengan sengaja dan merusak barang-barang
milik perusahaan yang mengakibatkan kerugian material bagi perusahaan, maka karyawan menganti kerugian tersebut dengan cara dan besarnya
ditentukan oleh perusahaan dengan terlebih dahulu melakukan musyawarah dengan pekerja yang bersangkutan pengurus serikat pekerja.
e. Waskat Pengawasan Melekat, pengawasan melekat berupa tindakan atau
kegiatan usaha untuk mengawasi dan mengendalikan anak buah secara langsung, yang harus dilakukan sendiri oleh setiap pimpinan organisasi
yang bagaimanapun juga. Suatu proses pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan secara berdaya dan berhasil guna oleh pimpinan
Universitas Sumatera Utara
unitorganisasi kerja terhadap fungsi semua komponen untuk mewujudkan kerja di lingkungan masing-masing agar secara terus menerus berfungsi
secara maksimal dalam melaksanakan tugas pokok yang terarah pada pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
D. Upaya Perusahaan PT. Pati Sari Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja