1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia yang tersedia.
Sekalipun tersedia sumber daya alam yang baik, modal yang memadai dan teknologi yang mutakhir, suatu perusahaan tidak akan dapat memanfaatkan dan
mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang baik. Memasuki era perdagangan bebas, individu yang berkualitas
dalam bekerja merupakan prasyarat yang harus dimiliki di dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Hal ini dapat menjadi fakta bahwa hari demi hari,
perusahaan terus menginginkan karyawannya memiliki kualitas yang lebih baik. Jadi, keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan
oleh sumber daya manusia yang bekerja, berperilaku, dan menjalankan peran atau tugasnya dalam organisasi atau perusahaan tersebut.
Jika dilihat dari struktur pendidikannya, posisi tenaga kerja Indonesia kurang menguntungkan karena sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan
rendah. Bahkan etos kerja dan disiplin kerja di Indonesia dipandang rendah. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap perusahaan untuk mampu meningkatkan
disiplin kerja yang ada di dalam perusahaannya. Membenahi setiap kelemahan- kelemahan maupun kendala yang membuat disiplin kerja itu kurang berjalan
dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada dalam perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif yang penting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai Fathoni,
2006:172. Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia ataupun
pimpinan secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik atau tidak. Kedisplinan karyawan yang baik mencerminkan bahwa fungsi pimpinan telah
dilaksanakan dengan baik. Sebaliknya jika kedisplinan dalam sebuah organisasi atau perusahaan tidak dapat terlaksana dengan baik maka
mencerminkan pimpinan kurang menjalankan fungsinya dalam mengatur organisasi. Disiplin yang baik dan benar dalam kepemimpinan akan selalu
membangun serta membawa kemajuan. Pemimpin yang berhikmat akan selalu menerapkan disiplin dalam hidup dan kerja sehingga membawa dampak positif
bagi kemajuan hidup dan kerja dalam organisasi. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan untuk
menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam sebuah organisasi, tindakan disiplin menuntut suatu hukuman terhadap karyawan yang gagal memenuhi
standard-standard yang ditentukan. Tindakan disiplin yang dilaksanakan secara tidak benar adalah destruktif bagi karyawan dan organisasi. Oleh karena itu,
tindakan disiplin haruslah tidak diterapkan secara sembarangan, melainkan memerlukan pertimbangan yang bijak. Dengan terbentuknya atau terciptanya
disiplin yang tinggi maka akan mempercepat tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Penerapan disiplin dalam sebuah perusahaan sangat memberikan dampak yang baik bagi perusahaan. Kebaikan dari diterapkannya disiplin kerja yaitu
terwujudnya tujuan, karena tanpa adanya disiplin maka sulit mewujudkan tujuan yang maksimal Sedarmayanti, 221:10. Melalui disiplin pula timbul keinginan
dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma sosial. Namun tetap pengawasan terhadap pelaksanaan disiplin tersebut perlu dilakukan. Jadi dengan
adanya disiplin kerja maka karyawan dengan sendirinya menundukkan dirinya di bawah peraturan-peraturan yang ada. Dan hal ini merupakan kebaikan bagi
perusahaan di dalam mengorganisir setiap sumber daya yang ada untuk mencapai tujuannya. Namun, disamping banyaknya kebaikan dari penerapan disiplin, ada
juga yang berpandangan buruk dengan disiplin. Karena menganggap bahwa disiplin itu lebih cenderung diartikan sebagai punishment atau hukuman bagi
karyawan yang melakukan pelanggaran, mengekang kebebasan karyawan. Tetapi pada dasarnya disiplin kerja itu dipandang sebagai faktor pendorong bagi
karyawan untuk mengikuti setiap tata kerja yang telah diberikan oleh perusahaan dan baik adanya diterapkan dimanapun perusahaan berada.
PT. Pati Sari Aceh Tamiang merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini
memproduksi buah kelapa sawit dan sekaligus penanaman kelapa sawit dengan kapasitas produksi 30 ton per jam. Pihak manajemen PT. Pati Sari sangat paham
betul akan pentingnya disiplin kerja yang tinggi bagi seluruh karyawan yang ada di setiap divisi. Hal ini menjadi salah satu faktor penentu bagi perusahaan untuk
mencapai tujuannya didalam mendapatkan laba maupun untuk mencapai tujuan
Universitas Sumatera Utara
jangka panjang. Namun, perlu untuk mengetahui lebih jelas mengenai keadaan karyawan, hal yang mempengaruhi seorang karyawan memiliki disiplin kerja
yang tinggi karena dengan disiplin kerja yang tinggi karyawan akan dapat menjalankan pekerjaannya sesuai dengan bagian masing-masing.
Pihak manajemen perusahaan mengatakan dalam tahun 2012 yaitu dari bulan januari 2012 – bulan desember 2012, masih sering terjadi pelanggaran yang
dilakukan para karyawan terkait kedisiplinan khususnya kehadiran karyawan di perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari table 1.1 berikut
Tabel 1.1. Rekapitulasi Absensi Kar yawan per iode J anuar i- Desember 2012
Sumber data PT. Pati Sari 2012.
Bulan Jumlah
Karyawan Alasan Absen
Jumlah Sakit
Izin Lain
Januari 1100
10 0,91
5 0,45
8 0,73
23 Februari
1100 5
0,45 3
0,27 6
0,55 14
Maret 1100
12 1,09
2 0,18
4 0,36
16 April
1100 9
0,82 8
0,73 2
0,18 19
Mei 1100
3 0,27
9 0,82
2 0,18
14 Juni
1099 8
0,72 8
0,72 5
0,45 21
Juli 1099
15 1,36
2 0,18
3 0,27
20 Agustus
1098 6
0,54 5
0,45 7
0,63 18
September 1096
10 0,91
15 1,36
3 0,27
28 Oktober
1096 15
1,36 5
0,45 5
0,45 25
November 1096
9 0,82
3 0,27
8 0,73
20 Desember
1096 3
0,27 10
0,91 9
0,82 53
Jumlah 105
9,52 75
6,79 62
5,62 271
Rata-rata 8,75
0,79 6,25
0,56 5,33
0,46 22,14
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1. menunjukkan rata-rata tingkat absensi karyawan PT. Pati Sari Aceh Tamiang periode Januari 2012 - Desember 2012 sebesar 271 orang atau bila
dipersentasikan menjadi 2,71 pertahun, dan bila dilihat secara perbulan, rata- rata karyawan tidak hadir ke perusahaan sebanyak 22,14 atau 22 orang karyawan.
Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan karyawan PT. Pati Sari tidak terlalu baik.
Berdasarkan fenomena dan penjelasan yang telah dipaparkan diatas, maka
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang”.
B. Rumusan Masalahan