infrastruktur di desa-desa sekitar perusahaan maupun infrastruktur keluar daerah dan membentuk lembaga koperasi yang saat ini sedang dalam pengembangan.
Tetapi pada tahun 1992 kepemilikan perusahaan ini beralih kepada pihak kedua yaitu bapak Tansil hingga saat ini.Seiring berjalanya waktu, perusahaan ini
berkembang pesat. Untuk memperluas perusahaan ini, PT. Pati Sari bekerja sama dengan perusahaan PT. Nilam Wangi dengan tetap mengunakan nama perusahaan
PT. Pati Sari dengan manajemen yang berbeda.
Visi Perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang
Visi Perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang adalah menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang unggul, mengutamakan kesejahteraan seluruh
karyawan, serta meningkatkan sumber daya manusia agar perusahaan dapat go public.
Misi Perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang
Misi Perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang adalah menjadikan perusahaan yang maju dan berkembang sehingga prospek perusahaan kedepan dapat terus
menyerap tenaga kerja dari msayarakat sekitar perusahaan dan dapat memberikan pendapatan yang baik untuk daerah.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menunjukkan kerangka atau bagan yang menggambarkan jaringan hubungan kerja dan susunan pola hubungan yang menunjukkan
kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat pada suatu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Adapun struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawabnya yang terdapat pada perusahaan ini adalah:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. PATI SARI Aceh Tamiang
Sumber: PT. PATI SARI Direktur
Asisten Kepala Manajer Kebun
Mandor
Asisten Lapangan Asisten Lapangan
Kepala Tata Usaha Bag. Administrasi
Asisten Lapangan
Mandor Mando
Mandor Mandor
Mandor Mandor
Mandor Mandor
Universitas Sumatera Utara
C. Uraian Pekerjaan
Berikut ini adalah uraian pekerjaan dari struktur organisasi perusahaan :
1. Direktur
a. Menetapkan seluruh kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan serta
terselenggaranya koordinasi dan pengendalian di seluruh unit organisasi. b.
Bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan menyeluruh perusahaan.
2. Manajer Kebun
a. Menjalankan roda perusahaan yang berkedudukan di kebun dan mengatur
biaya setiap bulan untuk pekerjaan pemanenan tandan buah segar, perawatan lahan dan pembelian material serta yang lainya yang berkaitan
dengan kepentingan perusahaan.
b.
Membuat rencana biaya anggaran yang diusulkan para asisten dan kepala.
3. Asisten Kepala
a. Membantu kinerja manajer dalam mengkoordinasi asisten-asisten
dilapangan.
4. Kepala Tata Usaha Bagian Administrasi
a. Membuat laporan keuangan perusahaan berupa Neraca, Labarugi. Arus
kas dan perubahan modal dan membuat laporan penjualan serta pemasaran dan biaya administrasi lainya.
Universitas Sumatera Utara
5. Asisten Lapangan
a. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajer sesuai dengan rencana
kerja terhadap mandor-mandor dan karyawan devisi.
b.
Merencanakan dan menyusun anggaran biaya.
6. Mandor
a. Menjalankan perintah asisten untuk mengawasi pekerjaan sesuai dengan
tugas yang telah diberikan oleh atasanya. D. Rencana KegiatanPerusahaan Terkini
Rencana kegiatan perusahaan PT. Pati Sari saat ini ialah mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil Sytem ISPO. Untuk mendapatkan
sertifikasi tersebut perusahaan saat ini sedang meningkatkan peraturan terkait kedisiplinan kerja, keselamatan kerja, serta perluasan dan perbaikan
lahan.Indonesian Sustainable Palm Oil Sytem ISPO sendiri adalah suatu kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementrian
Pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen Presiden
Republik Indonesia untuk mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
14
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Disiplin Kerja
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan merupaka fungsi yang penting karena
tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka instansi tersebut akan sulit untuk mewujudkan tujuannya. Dimana semakin baik disiplin para
karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin para karyawan yang baik, sulit bagi instansi untuk mencapai hasil
yang optimal. Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuannya.
Kata disiplin berasal dari kata “diciple” yang berarti mengikuti dengan sungguh-sungguh dan yakin dengan ketentuan menyebarkan ajaran-
ajaran pimpinanya, sehingga ketekunan dan keyakinan tersebut merupakan dasar utama dari setiap ajaran.
Untuk memberikan gambaran mengenai pengertian kedisiplinan , berikut ini akan disajikan beberapa pandangan dari para ahli antara lain :
Greenberg dan Baron, 1993 : 104 menyatakan bahwa kedisiplinan adalah bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam mematuhi
ketentuan- ketentuan peraturan-peraturan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan dan diberlakukan dalam suatu organisasi atau Perguruan Tinggi
Negeri.
Universitas Sumatera Utara
Fathoni, 2006 : 172 menyebutkan bahwa kedisiplinan merupakan fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena
semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik sulit bagi organisasi mencapai hasil yang
optimal. Fathoni, 2006,126 menyebutkan bahwa
kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dimana kesadaran adalah sikap seseorang
yang secara sadar dan sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku
dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Sehingga kedisiplinan dapat diartikan jika
karyawan selalu datang tepat dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan instansi dan norma-
norma sosial yang berlaku. Westra 2004,134 menyatakan bahwa disiplin merupakan sikap tertib
dari seseorang yang menunjukan kepatuhan dan ketaatan kepada peraturan- peraturan ataupun ketentuan yang telah ada dengan senang hati. Untuk
membentuk dan membina disiplin itu perlu adanya peraturan dan ketentuan tersebut, yang dimaksudkan untuk memaksa orang-orang agar tetap disiplin
dan menjadikannya sebagai pedoman dalam bertindak, berperilaku atau bersikap dan diharapkan dapat menjadi suatu kebiasaan atau sesuatu yang
wajar dengan senang hati.
Universitas Sumatera Utara
Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa disiplin pada hakikatnya merupakan pembatasan kebebasan dari karyawan itu sendiri. Oleh
karena itu usaha menegakkan diri tidak asal melaksanakannya saja. Dengan kata lain disiplin bukan hanya menjadikan karyawan sekedar tertib tetapi juga
harus dapat menunjang tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya yang disesuaikan dengan kemampuan karyawan itu sendiri.
Kedisiplinan merupakan hal yang mutlak yang perlu diperhatikan. Dengan menegakkan kedisiplinan diharapkan sebagian besar dari peraturan-
peraturan instansi yang telah ada dapat ditaati oleh para karyawan. Sehingga dengan adanya kedisiplinan, komunikasi antara pimpinan dengan karyawan
akan terjalin dengan baik, yang pada akhirnya pelaksanaan tugas akan dilakukan secara seefektif dan seefisien mungkin.
Masalah kedisiplinan merupakan masalah yang sangat sukar untuk ditaati dan dipatuhi, karena berkaitan dengan sikap, tingkah laku dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan baik yang bersifat tertulis maupun tidak tertulis, antara lain misalnya berkaitan
dengan masalah absensi kehadiran karyawan. Absensi kehadiran karyawan, saat ini menjadi masalah yang cukup
kompleks dan harus segera dipecahkan. Dimana pemecahan masalah ini menyangkut program pemeliharan dan pemanfaatan karyawan.
Disamping itu dalam rangka pemeliharaan dan pemanfaatan karyawan ini, langkah-langkah yang perlu diperhatikan terhadap karyawan dapat
berupa: kenaikan pangkat promosi, pemberian bonus sehingga mereka akan
Universitas Sumatera Utara
mampu menghasilkan dan memberikan prestasi kerja yang optimal. Sebaliknya bagi karyawan yang kinerja kerjanya kurang maksimal, akan
mendapat tindakan kedisiplinan, berupa: pemberian peringatan, dipindahkan ke divisi lain, bahkan diputuskan hubungan kerjanya baik dengan pensiunan
ataupun pesangon. Dengan tindakan pendisiplinan ini diharapkan karyawan akan bekerja lebih giat lagi kedepannya.
Tujuan kedisiplinan adalah: “untuk mengoreksi penampilan kerja dan untuk mendorong karyawan berperilaku sepantasnya ditempat kerja,
dimana “Perilaku yang pantas” ditetapkan sebagai kebutuhan terhadap peraturan dan prosedur ” Subekti, 2008 .
B. Pentingnya Kedisiplinan