Analisis Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang

(1)

ANALISIS DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. PATI SARI ACEH TAMIANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

HENDRA AFFAN 102101104

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

(3)

Nya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir, sebagai salah satu syarat yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Sembah sujud penulis kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Suherman dan Ibunda Sulfatina yang telah memberikan segenap kasih sayang, dorongan, semangat dan pengorbanannya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis tidak lepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak Selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi USU.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi USU.

4. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si, selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.


(4)

6. Saudara-saudara penulis Intan Baiduri, Skep, Yayang Fitriana, Risma Wati Naingggolan, Ridho Pahlawan Tobing, Zen Mitra Prandikayang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.

7. Buat teman dan sahabat penulis seluruh mahasiswa D-III Keuangan stambuk 2010,rekan-rekan penulis Suhada Tuahta, Muhamad Purno Aji, Boby Gunawan S,Riski Ali Jafar, Farhan Ahmad Fuad lubis, Surya Susanto, Fariza Septian Nasution, Ahmad Rizky, Rizky Trisanjaya serta teman-teman magang kelompok 11 (Indah Dwi U Siregar, Riva Rahmadani B, Elisabet Saragih, Ruth Susanti Gultom) terima kasih atas kerja samanya serta teman-teman lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu namanya yang telah banyak membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, Juli 2013 Penulis


(5)

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR………vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Sistematika Penelitian ... 6

1. Jadwal Kegiatan ... 6

2. Laporan Penelitian ... 8

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ... 9

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Uraian Pekerjaan ... 12

D. Rencana Kegiatan Perusahaan Terkini ... 13

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Disiplin Kerja ... 14

B. Pentingnya Disiplin Kerja ... 17

C. Indikator - indikator Kedisiplinan ... 20

D. Upaya Perusahaan PT. Pati Sari Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja ... 25

E. Pelaksanaan Kedisiplinan Karyawan di Lingkungan PT. Pati Sari Aceh Tamiang ... 27


(6)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 33 B. Saran ... 34


(7)

Tabel 1.1. Rekapitulasi Absensi Karyawan periode Januari-Desember 2012...4 Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan ... 7 Tabel 3.1 Rekapitulasi Punishment (sanksi) Dari PT. Pati Sari Aceh Tamiang


(8)

(9)

A. Latar Belakang

Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia yang tersedia. Sekalipun tersedia sumber daya alam yang baik, modal yang memadai dan teknologi yang mutakhir, suatu perusahaan tidak akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang baik. Memasuki era perdagangan bebas, individu yang berkualitas dalam bekerja merupakan prasyarat yang harus dimiliki di dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Hal ini dapat menjadi fakta bahwa hari demi hari, perusahaan terus menginginkan karyawannya memiliki kualitas yang lebih baik. Jadi, keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang bekerja, berperilaku, dan menjalankan peran atau tugasnya dalam organisasi atau perusahaan tersebut.

Jika dilihat dari struktur pendidikannya, posisi tenaga kerja Indonesia kurang menguntungkan karena sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan rendah. Bahkan etos kerja dan disiplin kerja di Indonesia dipandang rendah. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap perusahaan untuk mampu meningkatkan disiplin kerja yang ada di dalam perusahaannya. Membenahi setiap kelemahan- kelemahan maupun kendala yang membuat disiplin kerja itu kurang berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada dalam perusahaan tersebut.


(10)

Kedisiplinan merupakan fungsi operatif yang penting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai (Fathoni, 2006:172). Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia ataupun pimpinan secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik atau tidak. Kedisplinan karyawan yang baik mencerminkan bahwa fungsi pimpinan telah dilaksanakan dengan baik. Sebaliknya jika kedisplinan dalam sebuah organisasi atau perusahaan tidak dapat terlaksana dengan baik maka mencerminkan pimpinan kurang menjalankan fungsinya dalam mengatur organisasi. Disiplin yang baik dan benar dalam kepemimpinan akan selalu membangun serta membawa kemajuan. Pemimpin yang berhikmat akan selalu menerapkan disiplin dalam hidup dan kerja sehingga membawa dampak positif bagi kemajuan hidup dan kerja dalam organisasi.

Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan untuk menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam sebuah organisasi, tindakan disiplin menuntut suatu hukuman terhadap karyawan yang gagal memenuhi standard-standard yang ditentukan. Tindakan disiplin yang dilaksanakan secara tidak benar adalah destruktif bagi karyawan dan organisasi. Oleh karena itu, tindakan disiplin haruslah tidak diterapkan secara sembarangan, melainkan memerlukan pertimbangan yang bijak. Dengan terbentuknya atau terciptanya disiplin yang tinggi maka akan mempercepat tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi.


(11)

Penerapan disiplin dalam sebuah perusahaan sangat memberikan dampak yang baik bagi perusahaan. Kebaikan dari diterapkannya disiplin kerja yaitu terwujudnya tujuan, karena tanpa adanya disiplin maka sulit mewujudkan tujuan yang maksimal (Sedarmayanti, 221:10). Melalui disiplin pula timbul keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma sosial. Namun tetap pengawasan terhadap pelaksanaan disiplin tersebut perlu dilakukan. Jadi dengan adanya disiplin kerja maka karyawan dengan sendirinya menundukkan dirinya di bawah peraturan-peraturan yang ada. Dan hal ini merupakan kebaikan bagi perusahaan di dalam mengorganisir setiap sumber daya yang ada untuk mencapai tujuannya. Namun, disamping banyaknya kebaikan dari penerapan disiplin, ada juga yang berpandangan buruk dengan disiplin. Karena menganggap bahwa disiplin itu lebih cenderung diartikan sebagai punishment atau hukuman bagi karyawan yang melakukan pelanggaran, mengekang kebebasan karyawan. Tetapi pada dasarnya disiplin kerja itu dipandang sebagai faktor pendorong bagi karyawan untuk mengikuti setiap tata kerja yang telah diberikan oleh perusahaan dan baik adanya diterapkan dimanapun perusahaan berada.

PT. Pati Sari Aceh Tamiang merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini memproduksi buah kelapa sawit dan sekaligus penanaman kelapa sawit dengan kapasitas produksi 30 ton per jam. Pihak manajemen PT. Pati Sari sangat paham betul akan pentingnya disiplin kerja yang tinggi bagi seluruh karyawan yang ada di setiap divisi. Hal ini menjadi salah satu faktor penentu bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya didalam mendapatkan laba maupun untuk mencapai tujuan


(12)

jangka panjang. Namun, perlu untuk mengetahui lebih jelas mengenai keadaan karyawan, hal yang mempengaruhi seorang karyawan memiliki disiplin kerja yang tinggi karena dengan disiplin kerja yang tinggi karyawan akan dapat menjalankan pekerjaannya sesuai dengan bagian masing-masing.

Pihak manajemen perusahaan mengatakan dalam tahun 2012 yaitu dari bulan januari 2012 – bulan desember 2012, masih sering terjadi pelanggaran yang dilakukan para karyawan terkait kedisiplinan khususnya kehadiran karyawan di perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari table 1.1 berikut

Tabel 1.1. Rekapitulasi Absensi Kar yawan per iode J anuar i-Desember 2012

Sumber data PT. Pati Sari 2012. Bulan Jumlah

Karyawan

Alasan Absen

Jumlah Sakit % Izin % Lain %

Januari 1100 10 0,91 5 0,45 8 0,73 23 Februari 1100 5 0,45 3 0,27 6 0,55 14 Maret 1100 12 1,09 2 0,18 4 0,36 16 April 1100 9 0,82 8 0,73 2 0,18 19

Mei 1100 3 0,27 9 0,82 2 0,18 14

Juni 1099 8 0,72 8 0,72 5 0,45 21 Juli 1099 15 1,36 2 0,18 3 0,27 20 Agustus 1098 6 0,54 5 0,45 7 0,63 18 September 1096 10 0,91 15 1,36 3 0,27 28 Oktober 1096 15 1,36 5 0,45 5 0,45 25 November 1096 9 0,82 3 0,27 8 0,73 20 Desember 1096 3 0,27 10 0,91 9 0,82 53

Jumlah 105 9,52 75 6,79 62 5,62 271


(13)

Tabel 1.1. menunjukkan rata-rata tingkat absensi karyawan PT. Pati Sari Aceh Tamiang periode Januari 2012 - Desember 2012 sebesar 271 orang atau bila dipersentasikan menjadi 2,71% pertahun, dan bila dilihat secara perbulan, rata-rata karyawan tidak hadir ke perusahaan sebanyak 22,14 atau 22 orang karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan karyawan PT. Pati Sari tidak terlalu baik.

Berdasarkan fenomena dan penjelasan yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang”.

B. Rumusan Masalahan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana tingkat disipilin kerja karyawan pada PT. Pati Sari Aceh tamiang.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk megetahui tinggkat realisasi disiplin kerja karyawan terhadap tata tertib kerja yang ada di perusahaan PT. Pati Sari.


(14)

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Sebagai pertimbangan bagi perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan pengawasan dalam disiplin kerja karyawan pada masa yang akan datang. b. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman atau referensi dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan disiplin kerja karyawan.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi untuk menerapkan teori-teori yang didapatkan baik dari bangku kuliah maupun dari luar dan memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan dibidang manajemen sumber daya manusia, khususnya menyangkut disisiplin kerja dan dapat membandingkannya dengan teori dan praktek.

D. Sistematika Penelitian 1. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Pati Sari, di Desa Selamat, Kecamatan tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang.


(15)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN MARET APRIL MEI

Juni

1. Pengajuan Judul

2. Kunjungan Perusahaan 3. Pengumpulan Data 4. Penulisan Laporan

Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan riset selama bulan maret 2013 - bulan juni 2013 di PT. Pati Sari Aceh Tamiang.

2. Laporan Penelitian

Seluruh pembahasan dalam tugas akhir ini disusun secara sistematik yang terdiri dari empat bab, yaitu: bab pendahuluan, bab profil perusahaan, bab pembahasan, dan bab penutup.

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : Profil Perusahaan

Pada bab ini dibahas tentang sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi perusahaan, uraian pekerjaan, dan rencana kegiatan perusahaan yang akan dating.


(16)

BAB III : Pembahasan

Dalam bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai analisis disiplin kerja karyawan pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang.

BAB IV : Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir dari tugas akhir ini, disini dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan topik penelitian Tugas Akhir ini.


(17)

A. Sejarah Perusahaan

PT. Pati Sari merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit.Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1981, yang berkedudukan di Desa Selamat Kecamatan Tengulun Kabupaten aceh Tamiang. Dengan surat izin pendirian usaha No.2/HGO/BPN/1990 dan No 29/HGU/BPN/1990.

Pada pertengahan tahun 1996 perusahaan mengembangkan usahanya membangun pabrik kelapa sawit yang berkapasitas 30 ton per jam. Dengan mengunakan tenaga kerja baik dari disekitar lingkungan perusahaan maupun diluar lingkungan perusahaan.Perusahaan PT. Pati Sari terus mengembangkan kesejahteraan karyawan-karyawannya dengan mendirikan perumahan-perumahan dan tempat ibadah dan fasilitas lainya.

Pembangunan pabrik kelapa sawit ditengah masyarakat Kecamatan Tenggulan tahun 1996, telah menciptakan perubahan besar dalam masyarakat.Dimana masyarakat mengembangkan pertanianya dengan menanam pohon sawit di lahan-lahan yang selama ini tidak produktif.Atas dasar kenyataan tersebut, PT. Pati Sari memiliki kepedulian dan terus mengembangkan perbaikan


(18)

infrastruktur di desa-desa sekitar perusahaan maupun infrastruktur keluar daerah dan membentuk lembaga koperasi yang saat ini sedang dalam pengembangan.

Tetapi pada tahun 1992 kepemilikan perusahaan ini beralih kepada pihak kedua yaitu bapak Tansil hingga saat ini.Seiring berjalanya waktu, perusahaan ini berkembang pesat. Untuk memperluas perusahaan ini, PT. Pati Sari bekerja sama dengan perusahaan PT. Nilam Wangi dengan tetap mengunakan nama perusahaan PT. Pati Sari dengan manajemen yang berbeda.

Visi Perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang

Visi Perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang adalah menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang unggul, mengutamakan kesejahteraan seluruh karyawan, serta meningkatkan sumber daya manusia agar perusahaan dapat go public.

Misi Perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang

Misi Perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang adalah menjadikan perusahaan yang maju dan berkembang sehingga prospek perusahaan kedepan dapat terus menyerap tenaga kerja dari msayarakat sekitar perusahaan dan dapat memberikan pendapatan yang baik untuk daerah.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi menunjukkan kerangka atau bagan yang menggambarkan jaringan hubungan kerja dan susunan pola hubungan yang menunjukkan kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat pada suatu


(19)

perusahaan. Adapun struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawabnya yang terdapat pada perusahaan ini adalah:

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT. PATI SARI Aceh Tamiang

Sumber: PT. PATI SARI

Direktur

Asisten Kepala Manajer Kebun

Mandor

Asisten Lapangan Asisten Lapangan

Kepala Tata Usaha Bag. Administrasi

Asisten Lapangan


(20)

C. Uraian Pekerjaan

Berikut ini adalah uraian pekerjaandari struktur organisasi perusahaan : 1. Direktur

a. Menetapkan seluruh kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan serta terselenggaranya koordinasi dan pengendalian di seluruh unit organisasi. b. Bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan menyeluruh perusahaan.

2. Manajer Kebun

a. Menjalankan roda perusahaan yang berkedudukan di kebun dan mengatur biaya setiap bulan untuk pekerjaan pemanenan tandan buah segar, perawatan lahan dan pembelian material serta yang lainya yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan.

b. Membuat rencana biaya anggaran yang diusulkan para asisten dan kepala.

3. Asisten Kepala

a. Membantu kinerja manajer dalam mengkoordinasi asisten-asisten dilapangan.

4. Kepala Tata Usaha Bagian Administrasi

a. Membuat laporan keuangan perusahaan berupa Neraca, Laba/rugi. Arus kas dan perubahan modal dan membuat laporan penjualan serta pemasaran dan biaya administrasi lainya.


(21)

5. Asisten Lapangan

a. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajer sesuai dengan rencana kerja terhadap mandor-mandor dan karyawan devisi.

b. Merencanakan dan menyusun anggaran biaya.

6. Mandor

a. Menjalankan perintah asisten untuk mengawasi pekerjaan sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh atasanya.

D. Rencana KegiatanPerusahaan Terkini

Rencana kegiatan perusahaan PT. Pati Sari saat ini ialah mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil Sytem (ISPO). Untuk mendapatkan sertifikasi tersebut perusahaan saat ini sedang meningkatkan peraturan terkait kedisiplinan kerja, keselamatan kerja, serta perluasan dan perbaikan lahan.Indonesian Sustainable Palm Oil Sytem (ISPO) sendiri adalah suatu kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementrian Pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen Presiden Republik Indonesia untuk mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.


(22)

A. Pengertian Disiplin Kerja

Kedisiplinan merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan merupaka fungsi yang penting karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka instansi tersebut akan sulit untuk mewujudkan tujuannya. Dimana semakin baik disiplin para karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin para karyawan yang baik, sulit bagi instansi untuk mencapai hasil yang optimal. Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuannya.

Kata disiplin berasal dari kata “diciple” yang berarti mengikuti dengan sungguh-sungguh dan yakin dengan ketentuan menyebarkan ajaran-ajaran pimpinanya, sehingga ketekunan dan keyakinan tersebut merupakan dasar utama dari setiap ajaran.

Untuk memberikan gambaran mengenai pengertian kedisiplinan , berikut ini akan disajikan beberapa pandangan dari para ahli antara lain :

(Greenberg dan Baron, 1993 : 104) menyatakan bahwa kedisiplinan

adalah bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam mematuhi ketentuan- ketentuan / peraturan-peraturan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan dan diberlakukan dalam suatu organisasi atau Perguruan Tinggi


(23)

(Fathoni,2006 : 172 ) menyebutkan bahwa kedisiplinan merupakan fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal.

(Fathoni, 2006,126) menyebutkan bahwa kedisiplinan adalah

kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dimana kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sadar dan sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Sehingga kedisiplinan dapat diartikan jika karyawan selalu datang tepat dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan instansi dan norma-norma sosial yang berlaku.

Westra (2004,134) menyatakan bahwa disiplin merupakan sikap tertib

dari seseorang yang menunjukan kepatuhan dan ketaatan kepada peraturan-peraturan ataupun ketentuan yang telah ada dengan senang hati. Untuk membentuk dan membina disiplin itu perlu adanya peraturan dan ketentuan tersebut, yang dimaksudkan untuk memaksa orang-orang agar tetap disiplin dan menjadikannya sebagai pedoman dalam bertindak, berperilaku atau bersikap dan diharapkan dapat menjadi suatu kebiasaan atau sesuatu yang wajar dengan senang hati.


(24)

Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa disiplin pada hakikatnya merupakan pembatasan kebebasan dari karyawan itu sendiri. Oleh karena itu usaha menegakkan diri tidak asal melaksanakannya saja. Dengan kata lain disiplin bukan hanya menjadikan karyawan sekedar tertib tetapi juga harus dapat menunjang tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya yang disesuaikan dengan kemampuan karyawan itu sendiri.

Kedisiplinan merupakan hal yang mutlak yang perlu diperhatikan. Dengan menegakkan kedisiplinan diharapkan sebagian besar dari peraturan-peraturan instansi yang telah ada dapat ditaati oleh para karyawan. Sehingga dengan adanya kedisiplinan, komunikasi antara pimpinan dengan karyawan akan terjalin dengan baik, yang pada akhirnya pelaksanaan tugas akan dilakukan secara seefektif dan seefisien mungkin.

Masalah kedisiplinan merupakan masalah yang sangat sukar untuk ditaati dan dipatuhi, karena berkaitan dengan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan baik yang bersifat tertulis maupun tidak tertulis, antara lain misalnya berkaitan dengan masalah absensi kehadiran karyawan.

Absensi kehadiran karyawan, saat ini menjadi masalah yang cukup kompleks dan harus segera dipecahkan. Dimana pemecahan masalah ini menyangkut program pemeliharan dan pemanfaatan karyawan.

Disamping itu dalam rangka pemeliharaan dan pemanfaatan karyawan ini, langkah-langkah yang perlu diperhatikan terhadap karyawan dapat berupa: kenaikan pangkat (promosi), pemberian bonus sehingga mereka akan


(25)

mampu menghasilkan dan memberikan prestasi kerja yang optimal. Sebaliknya bagi karyawan yang kinerja kerjanya kurang maksimal, akan mendapat tindakan kedisiplinan, berupa: pemberian peringatan, dipindahkan ke divisi lain, bahkan diputuskan hubungan kerjanya baik dengan pensiunan ataupun pesangon. Dengan tindakan pendisiplinan ini diharapkan karyawan akan bekerja lebih giat lagi kedepannya.

Tujuan kedisiplinan adalah: “untuk mengoreksi penampilan kerja dan untuk mendorong karyawan berperilaku sepantasnya ditempat kerja, dimana “Perilaku yang pantas” ditetapkan sebagai kebutuhan terhadap peraturan dan prosedur ” (Subekti, 2008) .

B. Pentingnya Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah fungsi operatif di dalam suatu organisasi perusahaan yang sangat penting, karena semakin baik disipli karyawan, semakin tinggi pula prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

Kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kedisiplinan harus diberlakukan dalam suatu organisasi perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka perusahaan sulit untuk mencapai tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan.


(26)

Disiplin kerja dilakukan dengan menetapkan peraturan-peraturan dan tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh pimpinan dan seluruh karyawan di dalam suatu perusahaan. Adapun peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin antara lain :

1. Peraturan jam masuk, pulang kerja dan istirahat

2. Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam pekerjaan

3. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit-unit kerja

4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para karyawan selama dalam melakukan pekerjaannya.

Adapun peraturan-peraturan yang telah ditetapkan perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang yaitu peraturan dan tata tertib bagi para karyawan, antara lain:

1. Hari Kerja

a) Sesuai dengan pedoman ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka hari kerja di perusahaan adalah hari senin sampai hari sabtu.

b) Perusahaan dapat merubah hari kerja dengan mengindahkan peraturan dan perundangan yang berlaku dengan terlebih dahulu membicarakanya dengan serikat kerja.


(27)

2. Jam Kerja Karyawan

a) Dengan berpedoman kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku maka jam kerja pada perusahaan adalah 7 (tujuh) jam sehari, yaitu dari pukul 08.00-15.00 WIB, dan waktu kerja malam hari berlaku 6 (enam) jam satu malam, yaitu dari pukul 15.00-21.00 WIB.

b) Bagi pekerja yang beragama islam diberikan kesempatan oleh perusahaan untuk meninggalkan pekerjaanya secara bergantin untuk melaksanakan ibadah sholat, dan bagi pekerja yang beragama kristen atau agama lainya, apabila pada jam kerja ada mengisyaratkan untuk melakukan ibadah perusahaan memberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah tersebut.

c) Perusahaan akan membayar upah lembur apabila memperkerjakan karyawan melebihi waktu kerja atau jam kerja.

3. Apabila karyawan yang bersangkutan sakit dan tidak dapat masuk kerja maka harus ada surat keterangan.

Karyawan yang bekerja di PT. Pati Sari harus melaksanakan peraturan yang ada. Pimpinan perusahaan melihat secara langsung apakah kedisiplinan sudah terlaksana dengan baik. Pimpinan dapat secara langsung memberikan teguran kepada karyawan yang bekerja bermalas-malasan dan yang tidak bekerja pada saat jam kerja.


(28)

Absensi kehadiran para karyawan juga sangat mempengaruhi kelancaran pekerjaan karyawan. Dalam rangka meningkatkan efektifitas kerja karyawan, langkah- langkah yang perlu dilakukan untuk diperhatikan terhadap karyawan perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang adalah berupa: kenaikan pangkat, pemberian bonus, liburan bersama dan lain-lain. Bagi karyawan yang tidak disiplin akan diberikan suatu peringatan. Dengan demikian setiap karyawan di PT. Pati Sari paham apa yang diharapkan dari perusahaan dimasa yang akan datang.

C. Indikator-indikator yang Meningkatkan Kedisiplinan 1. Kompensasi

Menurut Hasibuan (2000:117) Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi berbentuk uang, artinya kompensasi dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi yang berbentuk barang, artinya kompensasi dibayar dengan barang. Misalnya kompensasi dibayar 10% dari produksi yang dihasilkan.

Secara umum kompensasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting terhadap terlaksananya kedisiplinan disuatu perusahaan. Begitu juga halnya pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang, dimana karyawan menganggap kompensasi merupakan faktor utama yang membuat mereka selalu berusaha untuk melakukan disiplin kerja didalam perusahaan khususnya disiplin jam kerja, dan pertanggung


(29)

jawaban pekerjaan. Dan hal ini sangat dipahami betul oleh petinggi perusahaan dalam memberikan balas jasa kepada setiap karyawannya sesuai dengan pekerjaan mereka masing-masing agar kesadaran karyawan terhadap desiplin kerja terus meningkat. Selain upah pokok perusahaan juga memberikan premi berdasarkan kerajinan, kehadiran, jabatan, stasion, Tunjangan Hari Raya (THR) dan bonus tahunan. Berikut adalah sistem pengupahan karyawan pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang:

a. Upah diberikan dalam bentuk uang dan pembayaranya harus dilakukan dengan alat pembayaran yang sah.

b. waktu pembayaran upah dilakukan 2 (dua) kali sebulan

c. pengusaha memberikan upah yang layak kepada pekerja sesuai dengan kemampuan perusahaan dengan tidak bertentangan ketentuan UPM yang berlaku di Provinsi NAD.

d. Kepada pekerja yang berprestasi dan produktifitas kerjanya baik perusahaan memberikan premi kerajinan dengan sifat pekerjaan dan kebijakan perusahaan.

e. Premi tidak terrmasuk komponen upah, tetapi sifatnya sebagai perangsang yang sifatnya tidak tetap.

f. Premi diberikan berdasarkan atas kerajinan, kehadiran, jabatan dan stasion dan diuraikan dengan jelas dalam struktur pergajian.

a) Premi berdasarkan struktur kerajinan Rp 80.000,- b) Premi berdasarkan kehadiran Rp 90.000,-


(30)

g. Bagi karyawan yang sudah bekerja lebih dari 3 bulan dan sudah menjadi karyawan tetap akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR), dan diberikan 1 (satu) bulan upah ditambah nili catu beras (diuangkan) yang diterima karyawan setiap bulanya.

h. Bagi pekerja yang belum terangkat karyawan tetap (BHL) di atas 3 (tiga) bulan diberikan THR 1 (satu) bulan upah ditambah uang daging dan uang sirup serta kue dan roti.

i. Setiap tahunya perusahaan memberikan bonus kepada seluruh pekerja yang besarnya berdasarkan kesepakatan bersama antara pimpinan perusahaan dengan pengurus Unit Kerja F-SPPP-SPSI sesuai dengan kebijakan perusahaan / keuntungan perusahaan dengan berpedoman kepada peraturan-peraturan atau kesepakatan kerja bersama yang berlaku. 2. Keteladanan Pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawannya karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pemimpin harus memberi contoh yang baik, berdisiplin, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik (kurang berdisiplin), para bawahan pun kurang disiplin. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh dan diteladani bawahannya. Hal inilah yang mengharuskan pimpinan mempunyai kedisiplinan yang baik agar para bawahan pun mempunyai kedisiplinan yang baik. Pemimpin (leader) adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan


(31)

bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Pimpinan perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang telah melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin dengan cukup baik, hal ini penulis ketahui dari sebagian karyawan melalui pertanyaan yang penulis berikan mengenai perilaku pimpinan di perusahaan tersebut. Pimpinan selalu menyempatkan dirinya untuk melakukan pengawasan langsung kepada karyawannya yang sedang bekerja agar terciptanya tingkat kedisiplinan yang baik selain itu pimpinan perusahaan juga bertanggung jawab atas peraturan kedisiplinan yang telah dibuwat oleh perusahan dengan selalu mematuhi peraturan tersebut. Namun ketidak tegasan pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan masih menjadi kekurangan yang harus diperbaiki agar kedisiplinan karyawan dapat terus meningkat.

3. Sanksi Hukuman

Sasaran utama pengadaan sanksi disiplin kerja bagi para karyawan yang melanggar norma-norma perusahaan adalah memperbaiki dan mendidik para karyawan yang melakukan pelanggaran disiplin. Manajemen dalam memberikan hukuman harus terlebih dahulu melakukan penelitian dengan metode dan validitas yang tinggi atas tindakan dan praduga pelanggaran disiplin yang dilakukan karyawan yang bersangkutan (Sastrohadiwiryo, 2005 : 293). Sanksi atas pelanggaran disiplin yang diberikan harus setimpal dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan karyawan sehingga secara adil dapat diterima. Dalam menjamin tata tertib dan kelnacaran pelaksanaan tugas, maka harus ada sanksi yanng mengatur mengenai penyalah gunaan kewajiban dan


(32)

larangan. Pada PT. Pati Sari ini, setiap karyawan yang melanggar peraturan atau melakukan kesalahan dikenakan sanksi/hukuman yang disesuaikan dengan kesalahan yang dibuatnya. Sanksi tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Sanksi teguran lisan, peringatan yang dilakukan secara lisan oleh atasan langsung dalam pelanggaran dan dapat diperbaiki Karyawan yang mendapat teguran harus memperbaiki kesalahanya.

b. Sanksi administrasi, berupa peringatan pertama, peringatan kedua dan peringatan ketiga.

c. Sanki surat peringatan, masing-masing surat peringatan mempunyai masa berlaku selama 6 (enam) bulan dan apabila teryata yang bersangkutan masih melakukan pelanggaran lagi maka perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja sesuai dengan prosedur undang-undang yang berlaku. d. Sanksi yang berupa ganti rugi, sanksi yang diberikan kepada karyawan

yang melakukan kelalaian dengan sengaja dan merusak barang-barang milik perusahaan yang mengakibatkan kerugian material bagi perusahaan, maka karyawan menganti kerugian tersebut dengan cara dan besarnya ditentukan oleh perusahaan dengan terlebih dahulu melakukan musyawarah dengan pekerja yang bersangkutan / pengurus serikat pekerja. e. Waskat (Pengawasan Melekat), pengawasan melekat berupa tindakan atau kegiatan usaha untuk mengawasi dan mengendalikan anak buah secara langsung, yang harus dilakukan sendiri oleh setiap pimpinan organisasi yang bagaimanapun juga. Suatu proses pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan secara berdaya dan berhasil guna oleh pimpinan


(33)

unit/organisasi kerja terhadap fungsi semua komponen untuk mewujudkan kerja di lingkungan masing-masing agar secara terus menerus berfungsi secara maksimal dalam melaksanakan tugas pokok yang terarah pada pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

D. Upaya Perusahaan PT. Pati Sari Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja

Adapun upaya untuk menciptakan adanya disiplin yang baik pada perusahaan PT. Pati Sari antara lain dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang sederhana tetapi memadai, yang dapat diketahui oleh setiap karyawan perusahaan, sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan bagaimana posisi mereka.

Upaya lain yang tidak kalah pentingnya ialah menciptakan keseimbangan kepentingan antara karyawan dan pribadi yang kadang-kadang saling bertentangan. Untuk dapat menciptakan suasana yang memungkinkan, maka banyak hal yang harus diperhatikan misalnya mengenai: penghargaan, pendidikan dan latihan, fasilitas, organisasi karyawan, rekreasi, dan hal yang menyangkut dasar-dasar kemanusiaan pada karyawan mereka.

Selain itu dalam upaya perusahaan membuat para karyawannya disiplin dalam bekerja, perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang selalu menegakkan tata-tertib dan peraturan-peraturan yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipatuhi para karyawan PT. Pati Sari Aceh Tamiang yang apabila dilanggar karyawan akan mendapatkan hukuman tegas dari perusahaan. Adapun peraturan


(34)

yang telah di tetapkan perusahaan yaitu perturan tata tertib untuk seluruh karyawan atau pekerja adalah:

1. Setiap hari kerja karyawan harus hadir tepat waktu dan mengisi daftar absen karyawan begitu pula saat karyawan telah selesai bekerja untuk pulang.

2. Setiap karyawan harus melaksanakan sendiri tugas yang telah diberikan atasanya langsung dan tidak boleh diganti orang lain tanpa seizing atasan yang bersangkutan.

3. Setiap pekerja wajib menaati dan mematuhi tugas dan intruksi dari atasan baik secara tertulis maupun lisan.

4. Setiap karyawan bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan sesuai dengan standart dan prosedur yang berlaku.

5. Setiap pekerja harus menjaga dan memelihara barang-barang milik perusahaan yang digunakan sebagai sarana pekerjaan.

6. Karyawan diwajibkan memelihara kebersihan, kerapian, keindahan, ketertiban, dan menjaga sarana air, listrik, dilingkungan tempat tinggal pekerja yang telah disediakan.

7. Setiap karyawan wajib melaporkan kepada pimpinan perusahaan apabila ada perubahan-perubahan mengenai status dirinya, susunan keluarganya, perubahan alamat/tempat tinggalnya.

8. Setiap karyawan dilarang meningalkan pekerjaan selama waktu bekerja tanpa seizing atasan.


(35)

9. Karyawan dilarang minim minuman keras, mabuk mabukan ditempat kerja, membawa / menyimpan dan mengkomsumsi narkoba, melakukan segala bentuk perjudian, bertengkar, atau berkelahi dengan sesame pekerja dan pimpinan dalam lingkungan perusahaan.

10.Setiap karyawan diwajibkan memelihara kebersihan, kerapian, keindahan ketertiban dan menjaga sarana air, listrik dilingkungan tempat tinggal pekerj yang telah disediakan.

11.Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, maka karyawan wajib menciptakan lingkungan yang kondusif sesame rekan-rekan kerja dan pihak manajemen perusahaan begitu pula sebaliknya.

E. Pelaksanaan Kedisiplinan Karyawan Dilingkungan PT. Pati Sari Aceh Tamiang

Dilihat dari penelitian terdahulu maka disiplin kerja karyawan pada perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang khususnya tingkat kehadiran kerja karyawan (absensi) pada periode bulan januari 2012 – desember 2012, maka kita dapat melihat rata-rata tingkat absensi karyawan sebesar 271 orang atau apabila dipersentasikan menjadi 2,71% pertahun, dan bila dilihat secara perbulan rata-rata karyawan tidak hadir di perusahaan sebanyak 22,14 atau 22 orang dengan berbagai alasan diantaranya sakit, izin dan lain-lain. Di perusahaan PT. Pati Sari perbulannya rata-rata tingkat karyawan yang sakit mencapai 8,75 atau 9 orang sementara karyawan yang izin dan alasan lain-lain rata-rata perbulanya mencapai 6,25 atau 7 orang dan 5,33 atau 6 orang. Dari data tersebut bisa kita katakan


(36)

bahwa tingkat kehadiran karyawan di perusahaan tidak terlalu baik namun bila melihat jumlah karyawan yang besar yaitu mencapai 1100 orang dengan tingkat ketidak hadiran hanya mencapai 22 orang perbulan, sebenarnya ini msaih dalam tingkat yang wajar dan tida terlalu buruk karena mendisiplinkan seluruh karyawan yang mencapai 1100 orang bukanlah perkara mudah apalagi setiap karyawan memiliki kriteria dan latar belakang yang sangat berbeda-beda.

Karena masih seringnya terjadi ketidak disiplinan karyawan pada perusahaan mengakibatkan tingkat teguran atau sanksi hukuman yang diberikan pihak perusahaaan kepada karyawan menjadi meningkat, hal dapat dilihat dari table 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Rekapitulasi Punishment (sanksi) Dari

PT. Pati Sari Aceh Tamiang Pelaksanaan Tahun 2012 S/D Oktober 2012

Sumber: PT. Pati Sari Aceh Tamiang. No Jenis

Punishment

Bulan

Jlh Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt

1 Tegoran 10 14 9 15 8 13 10 16 7 11 113

2 Peringatan- I 8 13 10 12 6 14 6 10 9 16 104

3 Peringatan- II 4 7 6 9 5 6 8 7 6 4 62

4 Peringatan- III 2 7 5 5 5 3 4 8 7 4 50

5 Skorsing 0 2 1 1 5 1 2 3 0 0 15

6 Degradasi 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3

7 PHK 0 0 0 0 0 1 0 1 2 0 4


(37)

Tabel 3.1 menunjukan rata-rata tingkat punishment pada perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang periode januari 2012 – oktober 2012 adalah 351 yang apa bila dipersentasikan yaitu 3,51%. Dan dapat disimpulkan bahwa tingkat komitmen atau kedisiplinan para karywan PT. Pati Sari tidak terlalu baik dimana setiap bulanya tingkat teguran dan peringatan sering terjadi. Disetiap bulannya pada perusahaan PT. Pati Sari sering terjadi teguran-teguran yang diberikan pimpinan terhadap bawahanya dikarenakan melakukan pelanggaran tata-tertib kerja, diantaranya adalah karyawan yang datang pada tempat kerjanya tidak tepat waktu begitu juga saat hendak meninggalkan tempat kerjanya tidak pada waktunya, karyawan tidak bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaanya sesuai dengan standart dan prosedur yang berlaku dan karyawan tidak memelihara barang-barang milik perusahaan yang digunakan sebagai sarana pekerjaan. Tata-tertib mendasar inilah yang sering dilanggar oleh para karyawan sehingga mereka sering mendapat teguran dari atasan. Sementara hal yang dapat mengakibatkan karyawan mendapatkan peringatan I, II, dan III adalah:

1. Peringatan I

a) Lebih dari 3 (tiga) hari mangkir dalam sebulan tanpa keterangan yang jelas.

b) Tidak mengisi absensi yang diharuskan. c) Meninggalkan pekerjaan tanpa seizing atasan.


(38)

e) Tidak melaporkan kejadian kehilangan atau kerusakan barang-barang milik perusahaan dalam waktu 1 x 24 jam.

f) Membantah perintah atasan tanpa alasan yang jelas. 2. Peringatan II

a) Mengulangi tindakan indisipliner dalam masa berlakunya surat peringatan pertama.

b) Lalai dalam pekerjaan yang mengakibatkan kerugian perusahaan serta mengakibatkan kecelakaan orang lain.

c) Melakukan tindakan keonaran dan perkelahian didalam lingkungan kerja.

3. Peringatan III

a) Mengulangi tindakan indisipliner dalam masa berlakunya surat peringatan 2 (dua).

b) Memalsukan tanda tangan yang bukan haknya.

c) Melawan dengan tindakan kekerasan terhadap pengusaha. d) Berbuat tindakan asusila dilingkungan pemukiman kerja.

Sedangkan pelanggaran yang mengakibatkan karyawan mendapatkan skorsing adalah sebagai berikut:

1. Pekerja melakukan pelangaran terhadap tata-tertib perusahaan atau tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya atau tindakan-tindakan merugikan perusahaan dimana pelanggaran tersebut sudah diberikan peringatan terkahir.


(39)

2. Dalam hal pekerja melakukan kesalahan yang cukup berat dan memerlukan pembuktian, maka untuk sementara dapat dibebas tugaskan atau skorsing.

3. Dalam hal pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib atas suatu pelanggaran hukuman lebih dari 2 (dua) minggu.

Dan pelanggaran yang dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pencurian, pengelapan barang milik perusahaan.

2. Melakukan penganiayaan terhadap pengusaha, atau terhadap teman sekerja.

3. Merusak dengan sengaja atau oleh karena kecerobohan pekerja.

4. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.

5. Berjudi, mabuk, dan berkelahi ditempat kerja.

F. Hambatan-hambatan yang Dihadapi Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja

Melihat hasil penelitian terdahulu maka dapat dikatakan tingkat disiplin kerja karyawan pada perusahaan PT. Pati Sari tidak terlalu baik dikarenakan masih seringnya terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para karyawan. Oleh sebab itu peneliti melihat ada beberapa kekurangan atau hambatan yang harus diperbaiki oleh petinggi perusahaan. Dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang antara lain:


(40)

1. kurangnya motivasi-motivasi yang diberikan kepada para karyawan sehingga masih sering terjadi pelanggaran kedisiplinan.

2. Ketidak tegasan pimpinan dalam mengambil keputusan mengenai pemberlakuan bagi karyawan yang melanggar peraturan perusahaan.

3. Selai itu, wewenang, tugas, dan prosedur yang kurag jelas didalam perusahaan membuat tingkat pelanggaran kerja menigkat.

G. ANALISIS DAN EVALUASI

Setelah melakukan tinjauan pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang tentang Analisis Disiplin Kerja Karyawan, maka pada bab ini penulis mencoba mengadakan analisa dan evaluasi tentang hasil tinjauan berdasarkan data-data yang diperoleh dari PT. Pati Sari Aceh Tamiang dibandingkan dengan teori-teori yang telah dipelajari.

Pada dasarnya didalam perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang ini tingkat peraturan yang ada sudah sangat baik dalam upaya meningkatkan disiplin kerja karyawan, dimana keterbukaan atas peraturan yang berlaku dapat diketahui dengan mudah, peraturan jam kerja, hari kerja, tata-tertib kerja semua tertulis dengan tegas dan menyeluruh tetapi tingkat ketegasan dan motivasi dari pimpinan yang kurang baik membuat tingkat disiplin kerja karyawan di perusahaan ini tidak begitu baik. Maka dari itu untuk meningkatkan kedisiplinan karyawannya ketegasan seorang pimpinan dalam perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang harus ditingkatkan begitu juga dengan tingkat motivasi bagi para karyawannya, karna sebaik apapun peraturan yang dibuwat oleh perusahaan belum tentu menjamin


(41)

tingginya tingkat disiplin karyawan apabila ketegasan dan motivasi seorang pimpinan terhadap karyawannya tidak berjalan dengan lancar dan baik. Begitu juga dengan wewanang, tugas dan prosedur yang kurang baik, perusahaan harus cepat memperbaikinya karna wewenang yang jelas, tugas yang jelas dan prosedur yang jelas dapat membuat tingkat disiplin kerja karyawan menjadi lebih baik.


(42)

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu yang bersumber pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang, maupun dari teori-teori yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Perusahaan PT. Pati Sari telah memiliki standar disiplin kerja yang cukup jelas, tata-tertib, hak dan kewajiban, sistem kehadiran, larangan, sanksi dan lain-lain. Akan tetapi, Tingkat disiplin kerja karyawan PT. Pati Sari Aceh Tamiang tidak terlalu baik, hal ini disebabkan kurangnya motivasi dan ketegasan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan.

2. dalam menciptakan adanya disiplin yang baik pada perusahaan PT. Pati Sari, maka harus dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang sederhana tetapi memadai, yang dapat diketahui oleh setiap karyawan perusahaan, sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan bagaimana posisi mereka.


(43)

B. Saran

Pada akhir penulisan tugas akhir ini, ada beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan PT. Pati Sari Aceh Tamiang untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan. Adapaun saran-saran penulis, antara lain :

1. Perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang hendaknya meningkatkan pembinaan dan motivasi kepada karyawan agar pelaksanaan dan penerapan disiplin kerja sesuai dengan aturan.

2. Disiplin kerja yang dimiliki karyawan harus ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan, pertemuan-pertemuan antara karyawan dan pimpinannya untuk membicarakan hal-hal yang dapat meningkatkan kedisiplinan tersebut.

3. Dalam rangka meningkatkan disiplin yang lebih tinggi, maka terhadap setiap karyawan yang jelas melanggar disiplin hendaknya secara objektif diproses sesuai dengan hukuman dan peraturan yang berlaku.


(44)

Jakarta.

Greenberg dan Baron, 1993. Pengertian Kedisiplinan,

Hasibuan, Malayu S. P, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi

Subekti, Heru, 2008. Disiplin Ker

Sedarmayanti, 2001. Manajemen Perkantoran, Mandar Maju, Bandung. Aksara, Jakarta.


(1)

31

2. Dalam hal pekerja melakukan kesalahan yang cukup berat dan memerlukan pembuktian, maka untuk sementara dapat dibebas tugaskan atau skorsing.

3. Dalam hal pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib atas suatu pelanggaran hukuman lebih dari 2 (dua) minggu.

Dan pelanggaran yang dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pencurian, pengelapan barang milik perusahaan.

2. Melakukan penganiayaan terhadap pengusaha, atau terhadap teman sekerja.

3. Merusak dengan sengaja atau oleh karena kecerobohan pekerja.

4. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.

5. Berjudi, mabuk, dan berkelahi ditempat kerja.

F. Hambatan-hambatan yang Dihadapi Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja

Melihat hasil penelitian terdahulu maka dapat dikatakan tingkat disiplin kerja karyawan pada perusahaan PT. Pati Sari tidak terlalu baik dikarenakan masih seringnya terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para karyawan. Oleh sebab itu peneliti melihat ada beberapa kekurangan atau hambatan yang harus diperbaiki oleh petinggi perusahaan. Dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang antara lain:


(2)

1. kurangnya motivasi-motivasi yang diberikan kepada para karyawan sehingga masih sering terjadi pelanggaran kedisiplinan.

2. Ketidak tegasan pimpinan dalam mengambil keputusan mengenai pemberlakuan bagi karyawan yang melanggar peraturan perusahaan.

3. Selai itu, wewenang, tugas, dan prosedur yang kurag jelas didalam perusahaan membuat tingkat pelanggaran kerja menigkat.

G. ANALISIS DAN EVALUASI

Setelah melakukan tinjauan pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang tentang Analisis Disiplin Kerja Karyawan, maka pada bab ini penulis mencoba mengadakan analisa dan evaluasi tentang hasil tinjauan berdasarkan data-data yang diperoleh dari PT. Pati Sari Aceh Tamiang dibandingkan dengan teori-teori yang telah dipelajari.

Pada dasarnya didalam perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang ini tingkat peraturan yang ada sudah sangat baik dalam upaya meningkatkan disiplin kerja karyawan, dimana keterbukaan atas peraturan yang berlaku dapat diketahui dengan mudah, peraturan jam kerja, hari kerja, tata-tertib kerja semua tertulis dengan tegas dan menyeluruh tetapi tingkat ketegasan dan motivasi dari pimpinan yang kurang baik membuat tingkat disiplin kerja karyawan di perusahaan ini tidak


(3)

33

tingginya tingkat disiplin karyawan apabila ketegasan dan motivasi seorang pimpinan terhadap karyawannya tidak berjalan dengan lancar dan baik. Begitu juga dengan wewanang, tugas dan prosedur yang kurang baik, perusahaan harus cepat memperbaikinya karna wewenang yang jelas, tugas yang jelas dan prosedur yang jelas dapat membuat tingkat disiplin kerja karyawan menjadi lebih baik.


(4)

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu yang bersumber pada PT. Pati Sari Aceh Tamiang, maupun dari teori-teori yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Perusahaan PT. Pati Sari telah memiliki standar disiplin kerja yang cukup jelas, tata-tertib, hak dan kewajiban, sistem kehadiran, larangan, sanksi dan lain-lain. Akan tetapi, Tingkat disiplin kerja karyawan PT. Pati Sari Aceh Tamiang tidak terlalu baik, hal ini disebabkan kurangnya motivasi dan ketegasan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan.

2. dalam menciptakan adanya disiplin yang baik pada perusahaan PT. Pati Sari, maka harus dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang sederhana tetapi memadai, yang dapat diketahui oleh setiap karyawan perusahaan, sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan


(5)

34

B. Saran

Pada akhir penulisan tugas akhir ini, ada beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan PT. Pati Sari Aceh Tamiang untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan. Adapaun saran-saran penulis, antara lain :

1. Perusahaan PT. Pati Sari Aceh Tamiang hendaknya meningkatkan pembinaan dan motivasi kepada karyawan agar pelaksanaan dan penerapan disiplin kerja sesuai dengan aturan.

2. Disiplin kerja yang dimiliki karyawan harus ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan, pertemuan-pertemuan antara karyawan dan pimpinannya untuk membicarakan hal-hal yang dapat meningkatkan kedisiplinan tersebut.

3. Dalam rangka meningkatkan disiplin yang lebih tinggi, maka terhadap setiap karyawan yang jelas melanggar disiplin hendaknya secara objektif diproses sesuai dengan hukuman dan peraturan yang berlaku.


(6)

Jakarta.

Greenberg dan Baron, 1993. Pengertian Kedisiplinan,

Hasibuan, Malayu S. P, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi

Subekti, Heru, 2008. Disiplin Ker

Sedarmayanti, 2001. Manajemen Perkantoran, Mandar Maju, Bandung. Aksara, Jakarta.