Manfaat Permainan Detektif Permainan Detektif 1. Pengertian Permainan Detektif
43
dengan status perkembangan anak-anak berusia 4 dan 5 tahun. John W Santrock, 2011: 70.
Konsep matematika dalam mengenal lambang bilangan pada anak usia 4-5 tahun dengan mengajari anak untuk menghubungkan antara konsep bilangan
dengan lambang bilangan contoh satu dengan lambang bilangan 1. Secara umum konsep matematika pada lambang bilangan untuk anak usia dini antara lain
sebagai berikut: Kemampuan berkembang pada saat yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi masing-masing anak, kemampuan perkembangan kognitif
menurut Bredekamp Copple dalam M Ramli, 2005: 187 bahwa ada usia 4-5 tahun, ada beberapa kemampuan mengenal lambang bilangan sesuai
perkembangan sebagai berikut: 1. Menghitung dan menyentuh empat benda atau lebih
2. Menyadari beberapa angka dan huruf 3. Mengemukakan urutan angka sampai sepuluh
4. Tertarik kepada jam dam waktu 5. Belajar arah kiri dari kanak
6. Menempatkan sepuluh buah potongan atau lebih untuk melengkapi teka-teki.
7. Memberikan alamat rumah dan usia 8. Dapat membandingkan tiga gambar
Tahap usia 4-5 tahun, sesuai dengan indikator dalam Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak. Kemampuan kognitif anak yang sudah diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang aspek pekembangan kognitif dengan capaian perkembangan
untuk mengenal lambang bilangan sebagai berikut dalam mengenal lambang
44
bilangan 1-10, menyebut urutan bilangan dan mengenal lambang bilangan 1-10, membilang dengan benda-benda, mengenal konsep bilangan dengan benda. Pada
awal kemampuan anak untuk mengenal lambang bilangan, anak dapat membedakan bilangan yang satu dengan yang lain seperti lambang bilangan 1
beda dengan lambang bilangan 4. Anak usia 4-5 tahun pada umumnya berada pada tahap praoperasional
khususnya tahap berpikir intuitif. Masa awal anak berpikir praoperasional dengan kemampuan berpikir simbolis, maka usia 4-5 tahun anak-anak berkembang ke
arah kemampuan berpikir intuitif, yaitu anak mampu mambuat klasifikasi meskipun sebenaranya tidak memahami tentang mengapa dan bagaimana. Ada
beberapa tahap berpikir praoperasional anak usia 4-5 tahun yang dikemukkan dalam Karakteristik berpikir praoperasional sebagai berikut:
a. awal tahap berpikir praopersional, anak mampu melambangkan objek dan pengetahuan melalui peniruan, permainan simbolis, gambar, citra, mental dan
bahasa lisan. b. Anak berada pada kemampuan berpikir praopersional bersifat egosentris
dalam arti ia tidak dapat mengambil pandangan orang lain. c. Pemikiran anak-anak yang berada pada tahap praoperasional bersifat terarah
sentrasi. d. Anak mengalami kesulitan berpikir yang sebaliknya reversibilitas.
Reversibilitas merupakan kemampuan mengikuti alur berpikir mundur pada titik permulaan.