40
3. Langkah-Langkah Permainan Detektif
Cara melakukan permainan detektif dari Hamid Bahari 2011:40 dan Agus N Cahyo 2011:86 dalam penelitian ini yang dikembangkan dengan
langkah-langkah sebagai berikut: a. Anak dikondisikan duduk berkelompok yang masing-masing terdiri atas 5
anak. b. Anak diberi penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan yaitu
permainan detektif. c. Anak diberi contoh cara melakukan permainan ini akan dijelaskan sebagai
berikut: 1 Guru memberi contoh kepada anak untuk mencari lambang bilangan yang
sesuai dengan benda. 2 Guru menyuruh anak mencari lambang bilangan yang disebut misalnya
bilangan 2 anak mencari lambang bilangan tersebut di luar kelas pada halaman sekolah, mencari dibawah pohon atau tempat mainan.
3 Guru bertanya kepada anak tentang lambang bilangan apa yang diambil anak. 4 Anak mencari lambang bilangan yang dikatakan oleh guru dan contoh anak
suruh mencari lambang bilangan 6. 5 Lalu anak mencari lambang bilangan 6 yang sudah disediakan oleh gurunya di
halaman sekolah.
E. Karakteristik Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun
41
Cara berpikir anak 4-5 tahun, selain bersifat konkret. Anak
berhubangankan benda-benda yang baru dipelajarinya berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan benda-benda sebelumnya. Anak usia 4-5 tahun juga memiliki
cara berpikir yang disebut sinkretik. Arti dari sinkretik ialah “gila”, dikarenakan cara berpikir anak tidak masuk akal atau “gila” bagi orang dewasa, terutama yang
terkait dengan hubungan sebab-akibat Slamet Suyanto, 2005: 4. Anak usia TK berada pada tahap kedua yaitu tahap praoperasional anak
usia dua tahun sampai tujuh tahun dimulai penguasaan bahasa yang sistematis, permainan simbolis, imitasi serta bayangan dalam pikiran. Kemampuan kognitif
anak TK bersifat egosentris artinya cara pandang menurut dirinya sendiri, belum mampu mengambil perspektif orang lain Rosmala Dewi, 2005: 12.
Pemikiran properasional menurut Santrock dalam Samsunuwiyati, 2012: 130, pemikiran properasional mencakup transisi dari penggunaan simbol-simbol
primitif kepada yang lebih maju. Secara garis besar pemikiran praoperasional dapat dibagi ke dalam dua subtahap yaitu subtahap prakonseptual dan subtahap
pemikiran intuitif menurut Heterington Parke dalam Samsunuwiyati, 2012: 131 antara lain:
1. Subtahap prakonseptual 2-4 tahun Subtahap prakonseptual disebut juga pemikiran simbolik symbolic
thought, karakteristik utama subtahap ini ditandai dengan sistem-sistem lambang atau simbol, seperti bahasa. Antara usia 2 hingga 4 tahun dapat mengembangkan
kemampuan umtuk menggambarkan atau membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada dengan sesuatu yang lain.misalnya pisau yangterbuat dari