Analisis Regresi Berganda Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan: 1 pengaruh gaya hidup berbelanja terhadap perilaku pembelian impulsif pakaian distribution store distro, 2 pengaruh ketertarikan fashion terhadap perilaku pembelian impulsif pakaian distribution store distro, 3 pengaruh gaya hidup berbelanja dan ketertarikan fashion terhadap perilaku pembelian impulsif pakaian distribution store distro. Subjek penelitian ini adalah para pengunjung pameran Jogja Expo Center JEC dengan frekuensi yang pernah melakukan pembelian pakaian distro lebih dari dua kali. Responden yang diambil sebanyak 170 responden. Hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19.00 for mac sebagai berikut: Tabel 20. Hasil Uji Regresi Berganda Gaya Hidup Berbelanja X 1 dan Ketertarikan Fashion X 2 Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Y Sub Variabel Koefisien Regresi b t- hitung Sig. Keterangan Gaya Hidup Berbelanja 0,490 3,425 0,001 Signifikan Ketertarikan Fashion 1,495 12,419 0,000 Signifikan Konstanta = 4,774 R = 0,827 R 2 = 0,684 F hitung = 180,926 Sig = 0,000 Sumber: Data Primer 2016 Dari hasil analisis regresi dapat diketahui persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 4,774 + 0,490 X 1 + 1,495 X 2 + e Keterangan: 1 Nilai konstanta sebesar 4,774 dapat diartikan apabila variabel gaya hidup berbelanja dan ketertarikan fashion dianggap nol, maka perilaku pembelian impulsif pakaian distribution store distro akan sebesar 4,774. 2 Nilai koefisien beta pada variabel gaya hidup berbelanja sebesar 0,490 yang artinya setiap kenaikan variabel gaya hidup berbelanja X 1 sebesar satu satuan akan mengakibatkan kenaikan perilaku pembelian impulsif pakaian distribution store distro sebesar 0,490 satuan, sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel gaya hidup berbelanja akan menurunkan perilaku pembelian impulsif pakaindistribution store distro sebesar 0,490 dengan asumsi- asumsi lain adalah tetap. 3 Nilai koefisien beta pada variabel ketertarika fashion sebesar 1,495 yang artinya setiap kenaikan variabel ketertarikan fashion X 2 sebesar satu satuan akan mengakibatkan kenaikan perilaku pembelian impulsif pakaian distributionstoredistro sebesar 1,495 satuan, sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel ketertarikan fashion akan menurunkan perilaku pembelian impulsif pakain distribution store distro sebesar 1,495 dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap. Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa pada nilai koefisien beta variabel gaya hidup berbelanja X 1 memiliki nilai positif, artinya apabila variabel gaya hidup berbelanja X 1 meningkat maka perilaku pembelian impulsif juga meningkat. Sebaliknya jika variabel gaya hidup berbelanja X 1 menurun, maka perilaku pembelian impulsif juga menurun. Nilai koefisien beta variabel ketertarikan fashion X 2 memiliki nilai positif, artinya apabila variabel ketertarikan fashion X 2 meningkat maka perilaku pembelian impulsif juga meningkat. Sebaliknya jika variabel ketertarikan fashion X 2 menurun, maka perilaku pembelian impulsif juga menurun. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak maka akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F. Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

b. Uji t Secara Parsial

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penataan Produk Dan Respon Lingkungan Berbelanja Serta Dampaknya Terhadap Pembelian Impulsif Pada Distro Linecoltd Bandung

0 36 149

Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja dan Keterlibatan Fashion Terhadap Pembelian Impulsif (Survei pada Pengunjung Distro Online di Plaza Parahyangan Bandung)

0 2 3

Pengaruh Fashion Involvement dan In-Store Shopping Environment terhadap Pembelian Impulsif

0 17 132

PENGARUH GAYA HIDUP BERBELANJA DAN FASHION INVOLVEMENT TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 11 88

TESIS PENGARUH FASHION INVOLVEMENT, EMOSI POSITIF DAN HEDONIC CONSUMPTION TENDENCY TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI DEPARTMENT STORE.

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH FASHION INVOLVEMENT, EMOSI POSITIF DAN HEDONIC CONSUMPTION TENDENCY TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI DEPARTMENT STORE.

0 5 24

Hubungan antara gaya hidup Brand Minded dengan kecenderungan pembelian impulsif produk fashion pada remaja.

13 73 117

PENGARUH GAYA HIDUP HEDONIS TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA JURUSAN PPB 2013 FIP UNY.

1 1 106

PENGARUH GAYA HIDUP BERBELANJA, KETERLIBATAN FASHION DAN MOTIVASI BELANJA HEDONIS TERHADAP KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Remaja di Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15

PENGARUH GAYA HIDUP BERBELANJA, DISKON, DAN KETERLIBATAN FASHION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA KONSUMEN FASHION DI PAKUWON MALL SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Menejemen Jurusan Meneje

0 0 18