variabel imulse buying. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Edwin Japarianto dan Sugiono Sugiharto, 2011 dengan judul “Pengaruh
Shopping Lifestyle dan Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Behavior Masyarakat High Income
Surabaya”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa shopping lifestyle berpengaruh signifikan terhadap
impulse buying behavior pada masyarakat high income di Galaxy Mall Surabaya.
2. Pengaruh Ketertarikan Fashion terhadap Perilaku Pembelian
Impulsif Pakaian Distibution Store Distro
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
ketertarikan fashionberpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian
impulsif pakaian distribution store distro. Hal ini ditunjukkan dari nilai t
hitung
sebesar 12,419 sedangakn t
tabel
sebesar 1,974 atau 12,4191,974 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana signifikansi lebih kecil dari
0,05 0,0000,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 1,495. Maka pada penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis kedua
yang menyatakan bahwa “ketertarikan fashion fashion involvement berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif
impulse buying pakaian distribution store distro di Yogyakarta ”.
Menurut Mowen 2002, keterlibatan konsumen adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan atau minat yang ditimbulkan oleh
sebuah rangsangan. Dengan semakin meningkatnya keterlibatan,
konsumen memiliki motivasi yang lebih besar untuk memperhatikan, memahami, dan mengolaborasi informasi tentang pembelian.
Dalam pemasaran fashion, fashion involvement mengacu pada ketertarikan perhatian dengan kategori produk fashion seperti pakaian.
Fashion involvement digunakan terutama untuk meramalkan variabel tingkah laku yang berhubungan dengan produk pakaian seperti
keterlibatan produk, perilaku pembelian, dan karakteristik konsumen Browne and Kaldenberg, 1997 dalam Edwin Japarianto dan Sugiono
Sugiharto, 2011. Penelitian yang dilakukan oleh Eun Joo Park et al., 2006 dengan
judul “A Structural Model of Fashion-Oriented Impulse Buying
Behavior ”. Hasil penenlitian menunjukkan bahwa fashion involvement
memiliki pengaruh positif pada impulse buying konsumen yang berorientasi fashion. Penelitian yang dilakukan oleh Wikartika
Mulianingrum 2010 dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Imulse Buying pada Merek Super T-Shirt Studi pada
Pengunjung Matahari Departemen Store Singosaren”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari uji secara simultan shopping lifestyle, fashion
involvement, pre-decision stage, dan post-decision stage secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap variabel imulse buying. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Edwin Japarianto dan Sugiono Sugiharto, 2011 dengan judul “Pengaruh Shopping Lifestyle dan Fashion
Involvement Terhadap Impulse Buying Behavior Masyarakat High
Income Surabaya”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fashion
involvement berpengaruh signifikan terhadap impulse buying behavior pada masyarakat high income di Galaxy Mall Surabaya.
3. Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja dan Ketertarikan Fashion