impulsif dipersepsikan dalam kategori rendah, berarti perilaku pembelian impulsif dipersepsikan sebagian responden belum
mampu memengaruhi.
2. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum pengujian hipotesis yang meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas dan uji
heteroskedastisitas. Uji prasyarat analisis menggunakan SPSS 19.00 for Windows. Hasil uji prasyarat analisis disajikan berikut ini:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
menggunakan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov dan untuk perhitungannya menggunakan program SPSS 19 for windows. Data
dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil uji normalitas untuk masing-
masing variabel dan variabel penelitian disajikan berikut ini:
Tabel 16. Hasil Uji Normalitas
Variabel Signifikansi
Keterangan
Gaya Hidup Berbelanja 0,234
Normal Ketertarikan Fashion
0,080 Normal
Perilaku Pembelian Impulsif 0,413
Normal Sumber: Data Primer 2016
Hasil uji normalitas di atas dapat diketahui bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
sig0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Kriteria pengujian
linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Hasil
rangkuman uji linieritas disajikan berikut ini:
Tabel 17. Hasil Uji Linieritas
Variabel Signifikansi
Keterangan
Gaya Hidup Berbelanja 0,073
Linier Ketertarikan Fashion
0,068 Linier
Sumber: Data Primer 2016 Hasil uji linieritas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa semua
variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sig0,05, hal ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian
adalah linier.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkolerasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di
bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada
tabel di bawah ini:
Tabel 18. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance
VIF Keterangan
Gaya Hidup
Berbelanja 0,606
1,650 Tidak terjadi
multikolinieritas Ketertarikan Fashion
0,606 1,650
Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: Data Primer 2016
Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas
.
d. Uji Heteroskedastisitas