Uji t Secara Parsial

distribution store distro sebesar 1,495 dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap. Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa pada nilai koefisien beta variabel gaya hidup berbelanja X 1 memiliki nilai positif, artinya apabila variabel gaya hidup berbelanja X 1 meningkat maka perilaku pembelian impulsif juga meningkat. Sebaliknya jika variabel gaya hidup berbelanja X 1 menurun, maka perilaku pembelian impulsif juga menurun. Nilai koefisien beta variabel ketertarikan fashion X 2 memiliki nilai positif, artinya apabila variabel ketertarikan fashion X 2 meningkat maka perilaku pembelian impulsif juga meningkat. Sebaliknya jika variabel ketertarikan fashion X 2 menurun, maka perilaku pembelian impulsif juga menurun. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak maka akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F. Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

b. Uji t Secara Parsial

Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan pengaruh secara individu variabel bebas yang ada di dalam model terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut: 1 Gaya Hidup Berbelanja X 1 Hasil statistik uji t untuk variabel gaya hidup berbelanja diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 3,425sedangakan t tabel sebesar 1,974 atau 3,4251,974 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 dimana signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0010,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,490; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “terdapat pengaruhpositif dan signifikan gaya hidup berbelanja shopping lifestyle terhadap perilaku pembelian impulsif impulse buying pakaian distribution store distro ” diterima . 2 Ketertarikan Fashion X 2 Hasil statistik uji t untuk variabel ketertarikan fashiondiketahui bahwa nilai t hitung sebesar 12,419 sedangkan t tabel sebesar 1,974 atau 12,4191,974 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 1,495; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “terdapat pengaruh positif dan signifikan ketertarikan fashion fashion involvement terhadap perilaku pembelian impulsif impulse buying pakaian distribution store distro ” diterima. c. Uji F Analisis regresi berganda dengan menggunakan uji F Fisher bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel yang meliputi: gaya hidup berbelanja dan ketertarikan fashion terhadap perilaku pembelian impulsif pakaian distribution store distro. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05 maka model regresi signifikan secara statistik. Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai sebesar 180,926 dengan nilai signifikansi 0,000 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0000,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “terdapat pengaruh positifdan signifikan secara bersama-sama antara gaya hidup berbelanja dan ketertarikan fashion terhadap perilaku pembelian impulsif pakaian distribution store distro” diterima. Hasil analisis juga diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,827, karena nilai koefisien regresi r bernilai positif maka dapat dinyatakan bahwa variabel gaya hidup berbelanja dan ketertarikan fashion memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembelian impulsif pakaian distribution store distro.

d. Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penataan Produk Dan Respon Lingkungan Berbelanja Serta Dampaknya Terhadap Pembelian Impulsif Pada Distro Linecoltd Bandung

0 36 149

Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja dan Keterlibatan Fashion Terhadap Pembelian Impulsif (Survei pada Pengunjung Distro Online di Plaza Parahyangan Bandung)

0 2 3

Pengaruh Fashion Involvement dan In-Store Shopping Environment terhadap Pembelian Impulsif

0 17 132

PENGARUH GAYA HIDUP BERBELANJA DAN FASHION INVOLVEMENT TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 11 88

TESIS PENGARUH FASHION INVOLVEMENT, EMOSI POSITIF DAN HEDONIC CONSUMPTION TENDENCY TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI DEPARTMENT STORE.

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH FASHION INVOLVEMENT, EMOSI POSITIF DAN HEDONIC CONSUMPTION TENDENCY TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI DEPARTMENT STORE.

0 5 24

Hubungan antara gaya hidup Brand Minded dengan kecenderungan pembelian impulsif produk fashion pada remaja.

13 73 117

PENGARUH GAYA HIDUP HEDONIS TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA JURUSAN PPB 2013 FIP UNY.

1 1 106

PENGARUH GAYA HIDUP BERBELANJA, KETERLIBATAN FASHION DAN MOTIVASI BELANJA HEDONIS TERHADAP KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Remaja di Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15

PENGARUH GAYA HIDUP BERBELANJA, DISKON, DAN KETERLIBATAN FASHION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA KONSUMEN FASHION DI PAKUWON MALL SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Menejemen Jurusan Meneje

0 0 18