Kadar Protein =
3.6.4. Panelis
Jenis panelis yang digunakan adalah panelis tidak terlatih yang diambil dari 60 orang siswa Sekolah Dasar SD Negeri 067097 Jl. Karya II Medan masing-
masing 30 orang siswa adalah siswa yang duduk di kelas V dan kelas VI. Umur panelis untuk kelas V berkisar antara 9-13 tahun yang terdiri dari 16 orang laki-laki
dan 14 orang perempuan, sedangkan umur panelis untuk kelas VI berkisar antara 10- 13 tahun yang terdiri dari 19 laki-laki dan 11 perempuan. Pada saat diminta penilaian
terhadap uji daya terima ini, para panelis telah memenuhi syarat-syarat sebagai panelis yaitu tidak dalam keadaan sakit karena apabila sakit maka kepekaan indera
perasa panelis akan menjadi berkurang kemampuannya. Penilaianpengujian dilakukan pada pukul 09.30 WIB dimana telah sesuai dengan syarat-syarat waktu
pengujian yang baik. Syarat-syarat seseorang panelis adalah :
a. Sehat lahir dan batin terutama orang untuk menguji
b. Tidak lelah
c. Tidak perokok
d. Bisa bekerja sama
3.7. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang sudah dikumpulkan, diolah secara manual kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif persentase, kemudian untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan pada masing-masing perlakuan maka digunakan analisis sidik
Universitas Sumatera Utara
ragam. Analisis deskriptif persentase ini digunakan untuk mengkaji reaksi panelis terhadap suatu bahan yang diujikan. Untuk mengetahui tigkat kesukaan dari panelis
dilakukan analisis deskriptif kualitatif persentase yaitu kualitatif yang diperoleh dari panelis harus dianalisis dahulu untuk dijadikan data kuantitatif. Skor nilai untuk
mendapatkan persentase dirumuskan sebagai berikut = x 100
Keterangan : = skor presentase
n = jumlah skor yang diperoleh N = skor ideal skor tertinggi x jumlah panelis
Untuk mengubah data skor persentase menjadi nilai kesukaan konsumen, analisinya sama dengan analisis kualitatif dengan nilai yang berbeda, yaitu sebagai
berikut : Nilai tertinggi
= 3 suka Nilai terendah
= 1 tidak suka Jumlah kriteria yang ditentukan
= 3 kriteria Jumlah panelis
= 60 orang a.
Skor maximum = jumlah panelis x nilai tertinggi
= 60 x 3 = 180 b.
Skor minimum = jumlah panelis x nilai terendah
= 60 x 1 = 60 c.
Persentase maksimum= x 100
Universitas Sumatera Utara
= x 100 = 100
d. Persentase minimum =
x 100 =
x 100 = 33,3
e. Rentangan
= Nilai tertinggi – Nilai terendah
= 100 - 33,3 = 66,7 f.
Interval presentase = Rentangan : Jumlah kriteria = 66,7 : 3 = 22,2 22
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dibuat interval persentase dan kriteria kesukaan sebagai berikut :
Table 3.4. Interval Persentase Dan Kriteria Kesukaan Presentase
Kriteria kesukaan
78 – 100
Suka 56
– 79,99 Kurang suka
34 – 55,99
Tidak suka
Setelah mengetahui bagaimana penerimaan panelis terhadap biskuit yang dihasilkan, langkah selanjutnya adalah mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pada
organoleptik biskuit dengan berbagai perlakuan jumlah penambahan tepung kacang merah, maka dapat dilakukan beberapa tahap uji, yaitu :
1. Uji Barlett, dilakukan untuk menguji kesamaan varians populasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Anova, dilakukan apabila varians populasi dimana sampel ditarik adalah
sama homogen. 3.
Uji Kruskal Wallis, dilakukan apabila varians populasi dimana sampel ditarik adalah tidak sama.
Data yang sudah dikumpulkan, diolah secara manual kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dengan rumus sebagai berikut :
Uji analisis varians anova, dengan analisis sidik ragam rancangan acak lengkap Rahayu, 1998.
Tabel 3.5 Daftar Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Sumber
Keragaman Derajat
Bebas Jumlah
kuadrat Kuadrat Tengah
F Hitung
F tabel 5
1
Perlakuan r-1=V
1
JKP
Galat rt-1-r-1=V
2
JKG F V1, V2
Total rt-1
JKT
Keterangan : F : Uji-F
r : jumlah perakuan t : jumlah Panelis
rumus :
Universitas Sumatera Utara
1. Derajat Bebas db
a. db perlakuan
= r-1 b.
db galat =rt-1-r-1
c. db total
= rt-1 2.
Factor Koreksi FK factor koreksi =
3. Jumlah Kuadrat JK
a. Jumlah kuadrat total
= ∑Yij
2
– FK b.
Jumlah Kuadrat Perlakuan = c.
Jumlah kuadrat galat = jumlah kuadrat total - jumlah kuadrat perlakuan
4. Kuadrat Total KT
a. KT Perlakuan
= b.
KT galat =
5. F Hitung
F Hitung =
Bandingkan F.hitung dengan F. tabel Lihat tabel F, dimana : pembilang = db perlakuan, penyebut = db galat
Bila F.Hitung F.Tabel = H di tolak, H
a
diterima Bila F.Hitung F.Tabel = H
diterima, H
a
ditolak Dengan menggunakan derajat bebas α 5
Universitas Sumatera Utara
KT Galat Jumlah Kelompok
Bila F.Hitung F. Tabel berarti ada perbedaan antara perlakuan-perlakuan tersebut. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan tiap-tiap perlakuan maka akan dilanjutkan
dengan uji ganda Duncan Duncan’s Multiple Range Test. Dengan uji ganda Duncan
maka dapat diketahui perlakuan mana yang paling berbeda dengan perlakuan lainnya dan perlakuan mana yang hanya sedikit berbeda dengan perlakuan lainnya.
Sy =
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung range tingkat nyata 5 dengan melihat derajat bebas galat dimana akan diperoleh :
LSR = Range x Sy Standar Error Rata-rata
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Karakteristik Tepung Kacang Merah yang Dihasilkan
Berdasarkan hasil penelitian, tepung kacang merah yang dihasilkan memiliki karakteristik yang berbeda dengan tepung terigu. Perbedaan kedua tepung tersebut
dapat dilihat pada gambar 4.1 dan tabel 4.1 berikut ini:
Tepung Terigu Tepung Kacang Merah
Gambar 4.1. Perbedaan Tepung Terigu dan Tepung Kacang Merah
Tabel 4.1. Perbandingan Karakteristik Tepung Terigu dan Tepung Kacang Merah
Karakteristik Tepung Terigu Tepung Kacang Merah
Warna Putih khas terigu
Kemerah-merahan Aroma
Tekstur Normal, khas terigu
bebas dari bau asing Halus khas terigu
Normal, khas kacang merah bebas dari bau asing
Sedikit Kasar
Universitas Sumatera Utara