BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dengan kejadian kecelakaan di Treat and Ship Operations –
Facility Operation PT Chevron Pacific Indonesia Duri.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Treat and Ship Operations – Facility
Operation PT Chevron Pacific Indonesia Duri- Riau pada bulan Februari - Maret
2014.
3.3. Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja di Treat and Ship
Operations – Facility Operation PT Chevron Pacific Indonesia Duri tahun 2014
yaitu sebanyak 150 orang. 3.3.2
Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini diambil dari sebagian pekerja di Treat and Ship
Operations – Facility Operation dengan menggunakan rumus penentuan besar
sampel Saryono, 2008 :
Universitas Sumatera Utara
� = �
�. �
2
+ 1
Keterangan : n =
jumlah sampel N
= jumlah populasi
d
2
= presisi yang ditetapkan 0,1
Dari rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut : � =
150 150
0,1
2
+ 1 =
150 1,5 + 1
= 150
2,5 = 60
Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang. Untuk menentukan pekerja yang akan dijadikan sampel digunakan
teknik Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana.
3.4. Definisi Operasional
1. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan
yang merugikan pekerja di PT Chevron Pacific Indonesia, merusak alat-alat produksi atau kerugian terhadap proses kerja.
a. Skala pengukuran
: nominal b.
Cara Pengukuran : metode wawancara
c. Alat ukur
: kuesioner
Universitas Sumatera Utara
2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 adalah bagian
dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber
daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
a. Skala pengukuran
: nominal b.
Cara Pengukuran : metode wawancara
c. Alat ukur
: kuesioner 3.
FSWP Fundamental Safe Work Practice merupakan beberapa asas untuk mewujudkan kerja yang aman
a. Skala pengukuran
: nominal b.
Cara Pengukuran : metode wawancara
c. Alat ukur
: kuesioner 4.
BBS Behaviour Based Safety yaitu Program yang digunakan untuk menggambarkan program yang berfokus pada perilaku pekerja sebagai salah
satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
a. Skala pengukuran
: nominal b.
Cara Pengukuran : metode wawancara
c. Alat ukur
: kuesioner
Universitas Sumatera Utara
5. HAZID Hazard Identification yaitu kegiatan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi potensi bahaya dilingkungan kerja. a.
Skala pengukuran : nominal
b. Cara Pengukuran
: metode wawancara c.
Alat ukur : kuesioner
6. SWA Stop Work Authority yaitu hak untuk berhenti bekerja berguna untuk
menetapkan tanggung jawab dan kewenangan setiap individu untuk berhenti bekerja ketika kondisi tidak aman atau tindakan dapat mengakibatkan
peristiwa yang tidak diinginkan. a.
Skala pengukuran : nominal
b. Cara Pengukuran
: metode wawancara c.
Alat ukur : kuesioner
7. SSWA Self Stop Work Authority. SSWA merupakan hak pribadi seorang
pekerja untuk berhenti bekerja ketika kondisi tidak aman atau tindakan dapat mengakibatkan peristiwa yang tidak diinginkan.
a. Skala pengukuran
: nominal b.
Cara Pengukuran : metode wawancara
c. Alat ukur
: kuesioner
3.5. Teknik Pengumpulan Data