2.2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3
2.2.1. Pengertian SMK3
Sistem merupakan seperangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas KBBI, 1990. Dalam Encylopedia of the social
sciences dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan proses mana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu di selenggarakan dan di awasi. Menurut Depnaker RI 2005 Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala daya upaya dan pemikiran
yang dilakukan dalam rangka mencegah, mengurangi dan menanggulangi terjadinya kecelakaan dan dampaknya melalui langkah-langkan identifikasi, analisa, dan
pengendalian bahaya secara tepat dan melaksanakan perundang-undangan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
Menurut Kepmenaker No. 5 tahun 1996, SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung
jawab, pelaksanaan prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif. SMK3 merupakan konsep pengelolaan secara sistematis dan komprehensif
dalam suatu sistem manajemen yang utuh melalui proses perencanaan, penerapan, pengukuran dan pengawasan Ramli, 2010.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
Universitas Sumatera Utara
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif PP No. 50 Tahun 2012.
2.2.2. Tujuan SMK3
Berbagai tujuan Sistem Manajemen K3 dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Alat ukur kinerja K3 dalam organisasi
Sistem Manajemen K3 digunakan untuk menilai dan mengukur kinerja penerapan K3 dalam organisasi. Dengan membandingkan pencapaian K3 organisasi
dengan persyaratan tersebut, organisasi dapat mengetahui tingkat pencapaian K3. Pengukuran ini dilakukan melalui audit Sistem Manajemen K3.
2. Pedoman implementasi K3 dalam organisasi
Sistem Manajemen K3 dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam mengembangkan Sistem Manajemen K3. Beberapa bentuk Sistem Manajemen K3
yang digunakan sebagai acuan misalnya ILO OHSMS Guidelines, API HSE MS Guideline, Oil and Gas Producer Forum
OGP HSEMS Guidelines dan lainnya.
3. Dasar penghargaan awards
Sistem Manajemen K3 juga digunakan sebagai dasar untuk pemberian penghargaan K3 atas pencapaian kinerja K3. Penghargaan K3 diberikan baik oleh
instansi pemerintah maupun lembaga independen lainnya seperti Sword of Honour dari British Safety Council, Five Star Safety Rating System dari DNV atau National
Universitas Sumatera Utara
Safety Council Award dan SMK3 dari Depnaker. Penghargaan K3 diberikan atas
pencapaian kinerja K3 sesuai dengan tolok ukur masing-masing. Karena bersifat penghargaan, maka penilaian hanya berlaku untuk periode tertentu.
4. Sertifikasi
Sistem Manajemen K3 juga dapat digunakan untuk sertifikasi penerapan manajemen K3 dalam organisasi. Sertifikasi diberikan oleh lembaga sertifikasi yang
telah diakreditasi oleh suatu badan akreditasi.
2.2.3. Proses SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdiri atas dua unsur pokok yaitu proses manajemen dan elemen-elemen implementasinya. Proses SMK3
menjelaskan bagaimana sistem manajemen tersebut dijalankan atau digerakkan. Sedangkan elemen merupakan komponen-komponen kunci yang terintegrasi satu
dengan lainnya membentuk satu kesatuan sistem manajemen. Pada Sistem Manajemen K3 menerapkan pendekatan PDCA plan-do-check-
action yaitu mulai dari perencanaan, penerapan, pemeriksaan dan tindakan
perbaikan. Sistem Manajemen K3 akan berjalan terus menerus secara berkelanjutan selama aktivitas organisasi masih berlangsung Ramli, 2010.
Gambar 2.1. Siklus Manajemen Ramli, 2010
Universitas Sumatera Utara
Siklus PDCA merupakan metode peningkatan mutu yang dilakukan setahap demi setahap untuk memperoleh hasil kerja yang efektif dan terpercaya. Adapun
tahapannya sebagai berikut Sunu, 1999 : a.
Rencanakan Plan : Menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil sesuai dengan kebijakan organisasi K3.
b. Laksanakan Do : Sistem Manajemen K3 dimulai dengan penetapan
kebijakan K3 oleh manajemen puncak sebagai perwujudan komitmen manajemen dalam mendukung penerapan K3. Kebijakan K3 selanjutnya
dikembangkan dalam perencanaan. Tanpa perencanaan yang baik, proses K3 berjalan tanpa arah misguided, tidak efisien dan tidak efektif.
c. Periksa Check : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan, tujuan,
peraturan dan persyaratan lainnya, kemudian laporkan hasilnya.
d. Tindak lanjuti Act : Melakukan tindakan untuk perbaikan
berkelanjutan dari kinerja K3.
Berdasarkan hasil perencanaan tersebut dilanjutkan dengan penerapan operasional, melalui pengerahan semua sumber daya yang ada, serta melakukan
berbagai program dan langkah pendukung untuk mencapai keberhasilan.
2.2.4. Penerapan SMK3 di Perusahaan