179 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
bahwa karma bhava , yang disebutkan di sini, juga berarti perbuatan
baik dan jahat? Paticcasamuppada yang harus kita pahami tidak
hanya berhubungan dengan kehidupan sekarang, melainkan dengan tiga kehidupan seluruhnya: lampau, sekarang, dan masa depan.
Karma atau perbuatan baik dan jahat yang disebutkan dalam
dalil pertama, milik kehidupan lampau dan kepada perbuatan di masa lampau itulah kehidupan sekarang bergantung. Karma
yang dimaksud di dalam dalil ini, upadana paccaya bhavo, milik kehidupan sekarang dan pada gilirannya menyebabkan kehidupan
di masa depan. Upadana paccaya bhavo berarti kemelekatan upadana
, adalah kondisi bagi proses karma, atau perbuatan dan proses tumimbal lahir akibat karma lalu.
Penjadian disimbolkan perempuan hamil yang melambangkan proses munculnya eksistensi atau kelahiran ulang.
11. Kelahiran jati
Bhava paccaya jati , “bergantung pada penjelmaan timbullah
kelahiran“. Di sini kelahiran tidak hanya berarti benar-benar peris- tiwa melahirkan, melainkan kemunculan dari lima agregat bentuk-
bentuk materi, perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran dalam kandungan ibu. Proses ini dikondisikan oleh kar-
ma bhava .
Kelahiran sekarang dihasilkan dari nafsu keinginan dan kemelekatan pada kehendak berbuat tanha upadana dari kelahiran
lampau, dan nafsu keinginan dan kemelekatan yang dilakukan dengan kesadaran di kelahiran sekarang akan menghasilkan
180 Kelas XI SMASMK
kelahiran kembali di masa depan. Menurut ajaran Buddha, kehendak berbuat inilah yang membagi makhluk hidup menjadi tinggi dan
rendah.
Gambar 9.13
Simbol Jati Sumber: http:www.vimokkha.com
paticcasamuppada.html
Makhluk hidup merupakan ahli waris dari perbuatannya, pemilik yang bertanggung jawab atas perbuatannya. Perbuatannya
merupakan rahim dari mana ia dilahirkan, dan melalui perbuatan mereka sendirilah mereka harus berubah demi kebaikan,
memperbaiki diri dan memenangkan kebebasan dari kotoran batin. Kelahiran disimbolkan dengan wanita melahirkan yang
melambangkan kelahiran ulang tumimbal lahir makhluk-makhluk.
12. Penuaan dan Kematian jara marana
Jati paccaya jaramaranam , “bergantung pada kelahiran
timbullah pelapukan dan kematian“. Bersamaan dengan itu secara alami, timbullah kesedihan, keluh kesah, kesakitan, penderitaan
dan keputusasaan. Kelahiran tak terelakkan diikuti oleh pelapukan dan kematian. Jika tak ada kelahiran, tak akan ada pelapukan dan
kematian. Demikianlah seluruh bentuk penderitaan bergantung pada