84 Kelas XI SMASMK
Hal ini terlihat pada peninggalan zaman kerajaaan-kerajaaan di Jawa Timur seperti Singasari, Kediri, dan Majapahit. Di Jawa Timur,
lahir aliran Tantrayana, yaitu suatu aliran religi yang merupakan
sinkretisme antara kepercayaan Indonesia asli dan agama Hindu- Buddha. Raja bukan sekadar pemimpin, tetapi merupakan
keturunan para dewa. Candi bukan hanya rumah dewa, tetapi juga makam leluhur.
2. Praktik Puja Pengaruh Budaya Tionghoa
Gambar 5.4
Vihara Tridharma Nawasura Sakti, Pulai Rupat Riau Sumber: dokumen pribadi
Dalam hal kepercayaan, dapat dikatakan bahwa mereka memercayai akan adanya roh, tumimbal lahir, dan juga karma. Cara
berdoa mereka sangatlah khusyuk. Paritta dibacakan dengan suara lantang dan nada yang kompak, demikian pula dengan sikap doa
yang juga teratur. Selain perayaan Hari Raya Agama Buddha Waisak, Asadha,
Magha Puja, dan Kathina, umat Buddha Tionghoa juga merayakan hari-hari raya lainnya yang merupakan pengaruh dari budaya
85 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
leluhurnya. Agama Buddha aliran Mahayana dan Tridharma merupakan aliran dalam Agama Buddha yang banyak dipengaruhi
oleh budaya Tiongkok. Ini pula yang menjadikan alasan mengapa upacara-upacara puja dalam Mahayana dan Tridharma cenderung
identik dengan ritual-ritual yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa.
Gambar 5.5 Umat Buddha Berdoa di Bio
Sumber: anggaramahendra.wordpress.com
Berdasarkan objek penghormatan, puja bakti Tridharma dibedakan menjadi puja bakti kepada Thian dan puja bakti kepada leluhur. Puja bakti
kepada Thian dilakukan setiap hari pada pagi dan sore untuk memuja dan mengagungkan Thian Tuhan dan para dewa maupun dewi. Puja bakti
kepada leluhur dilakukan pada hari-hari tertentu sebagai wujud rasa bakti dan untuk mendoakan para leluhur Kong CoCo Kong semoga
memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan berikutnya. Berdasarkan momen atau kejadian yang diperingati, pujabakti dalam
Tridharma dibedakan menjadi puja bakti besar dan puja bakti kecil. Puja bakti besar terdiri dari tiga, yang terdiri dari: