Nafsu Keinginan tanha Anupadisesa-nibbana, yaitu nibbana yang tanpa sisa

177 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Nafsu keinginan disimbolkan orang mabuk yang terus minum. Ini melambangkan nafsu keinginan yang tidak kenal puas, menuruti terus dan terus meski membahayakan.

9. Kemelekatan upadana

Gambar 9.11 Simbol Upadana Sumber: http:www.vimokkha.com paticcasamuppada.html Tanha paccaya upadanam , “bergantung pada nafsu keinginan timbullah kemelekatan“. Keadaan batinlah yang melekat atau mengikat objeknya seperti sepotong kerak daging yang melekat pada panci bergagang. Karena kemelekatan ini, yang digambarkan sebagai keinginan yang tinggi kadarnya, manusia menjadi budak nafsu, dan terjerat dalam jaring yang telah dibuatnya sendiri dari nafsu terhadap kesenangan seperti ulat bulu melingkar kusut sendiri di tempat dia hidup. Kemelekatan atau ikatan upadana, terdiri dari empat jenis, yaitu seperti berikut. a. kemelekatan pada kesenangan-kesenangan indra atau nafsu indra kama upadana 178 Kelas XI SMASMK b. kemelekatan pada pandangan yang salah dan jahat ditthi upadana c. kemelekatan pada kepercayaan dan upacara takhayul silabbata upadana d. kemelekatan pada ego, atau adanya roh yang kekal attavada upadana . e. kemelekatan disimbolkan kera yang memetik buah dan memegangnya erat-erat.

10. Penjadian bhava

Upadana paccaya bhavo , “bergantung pada kemelekatan, timbullah penjelmaan“. Penjelmaan terdiri atas dua jenis, dan harus dipahami sebagai dua proses: proses karma karma bhava dan proses tumimbal lahir akibat karma upapatti bhava. Karma bhava adalah kumpulan perbuatan baik dan jahat, “sisi kehidupan dengan karma yang aktif“. Upapatti bhava adalah “sisi kehidupan yang netral secara moral dengan karma yang pasif“, dan berarti proses tumimbal lahir akibat karma di kehidupan yang selanjutnya. Dalam dalil pertama avijja paccaya sankha- ra , sankhara dijelaskan sebagai perbuatan baik dan jahat karma . Jika demikian, tidakkah ini merupakan pengulangan dengan mengatakan Gambar 9.12 Simbol Bhava Sumber: http: www.vimokkha.com paticcasamuppada.html 179 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti bahwa karma bhava , yang disebutkan di sini, juga berarti perbuatan baik dan jahat? Paticcasamuppada yang harus kita pahami tidak hanya berhubungan dengan kehidupan sekarang, melainkan dengan tiga kehidupan seluruhnya: lampau, sekarang, dan masa depan. Karma atau perbuatan baik dan jahat yang disebutkan dalam dalil pertama, milik kehidupan lampau dan kepada perbuatan di masa lampau itulah kehidupan sekarang bergantung. Karma yang dimaksud di dalam dalil ini, upadana paccaya bhavo, milik kehidupan sekarang dan pada gilirannya menyebabkan kehidupan di masa depan. Upadana paccaya bhavo berarti kemelekatan upadana , adalah kondisi bagi proses karma, atau perbuatan dan proses tumimbal lahir akibat karma lalu. Penjadian disimbolkan perempuan hamil yang melambangkan proses munculnya eksistensi atau kelahiran ulang.

11. Kelahiran jati

Bhava paccaya jati , “bergantung pada penjelmaan timbullah kelahiran“. Di sini kelahiran tidak hanya berarti benar-benar peris- tiwa melahirkan, melainkan kemunculan dari lima agregat bentuk- bentuk materi, perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran dalam kandungan ibu. Proses ini dikondisikan oleh kar- ma bhava . Kelahiran sekarang dihasilkan dari nafsu keinginan dan kemelekatan pada kehendak berbuat tanha upadana dari kelahiran lampau, dan nafsu keinginan dan kemelekatan yang dilakukan dengan kesadaran di kelahiran sekarang akan menghasilkan