180 Kelas XI SMASMK
kelahiran kembali di masa depan. Menurut ajaran Buddha, kehendak berbuat inilah yang membagi makhluk hidup menjadi tinggi dan
rendah.
Gambar 9.13
Simbol Jati Sumber: http:www.vimokkha.com
paticcasamuppada.html
Makhluk hidup merupakan ahli waris dari perbuatannya, pemilik yang bertanggung jawab atas perbuatannya. Perbuatannya
merupakan rahim dari mana ia dilahirkan, dan melalui perbuatan mereka sendirilah mereka harus berubah demi kebaikan,
memperbaiki diri dan memenangkan kebebasan dari kotoran batin. Kelahiran disimbolkan dengan wanita melahirkan yang
melambangkan kelahiran ulang tumimbal lahir makhluk-makhluk.
12. Penuaan dan Kematian jara marana
Jati paccaya jaramaranam , “bergantung pada kelahiran
timbullah pelapukan dan kematian“. Bersamaan dengan itu secara alami, timbullah kesedihan, keluh kesah, kesakitan, penderitaan
dan keputusasaan. Kelahiran tak terelakkan diikuti oleh pelapukan dan kematian. Jika tak ada kelahiran, tak akan ada pelapukan dan
kematian. Demikianlah seluruh bentuk penderitaan bergantung pada
181 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
dua belas faktor ketergantungan. Pelapukan dan kematian diikuti oleh kelahiran, dan kelahiran sebaliknya diikuti oleh pelapukan dan
kematian. Kehidupan duniawi tidak kekal, selalu berubah. Orang
membangun harapan kosong dan merencanakan hari depan, tetapi suatu hari, mungkin tiba-tiba dan tak diharapkan, datanglah saat
yang tak terelakkan ketika kematian mengakhiri masa kehidupan yang singkat ini, dan menjadikan harapan kita sia-sia. Selama
manusia terikat pada kehidupan melalui kegelapan batinnya, nafsu keinginan dan kemelekatan, baginya kematian bukan merupakan
akhir. Ia akan melanjutkan karyanya dengan berputar mengikuti roda kehidupan, dan akan terjerat dan terkoyak di antara jari-jari
roda penderitaan. Demikianlah, di dunia sekeliling kita, melihat perbedaan pria dan wanita, dan perbedaan keberuntungan mereka
yang beraneka ragam, kita mengetahui bahwa hal ini tidak dapat terjadi karena kebetulan semata-mata.
Gambar 9.14
Simbol Jara Marana Sumber: http:www.vimokkha.com
paticcasamuppada.html