51 suatu gugus atau kumpulan dari suatu elemen yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan bersama secara holistik. Hal sesuai dengan pendapat Manetsch dan Park 1977 yang mengatakan bahwa sistem adalah suatu gugus
atau kumpulan dari elemen yang berinteraksi dan terorganisir untuk mencapai tujuan. Menurut O’Brien 1999 sistem merupakan bentuk atau struktur yang
memiliki lebih dari dua komponen yang saling berinteraksi secara fungsional. Dengan demikian, maka setiap sistem harus memiliki komponen atau elemen
yang saling berinteraksi terkait dan terorganisir dengan suatu tujuan atau fungsi tertentu. Sistem mencakup bagian fisik dan manusia yang hidup di dalamnya.
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan sistem adalah salah satu cara penyelesaian masalah yang dimulai dengan mendefinisikan atau
merumuskan tujuan dan hasilnya adalah sistem operasi yang secara efektif dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan Eriyatno, 1998.
Selanjutnya dikatakan bahwa pendekatan sistem juga akan memberikan penyelesaian masalah dengan metode dan alat yang mampu mengidentifikasi,
menganalisis, mensimulasi dan mendesain sistem dengan komponen-komponen yang saling terkait, yang diformulasikan secara lintas-disiplin dan komplementer
untuk mencapai tujuan yang sama. Pada pendekatan sistem ditekankan perlunya pendekatan lintas disiplin
guna memahami dunia nyata secara efektif. Pendekatan sistem ini diperlukan terutama untuk memahami dan menyelesaikan masalah lingkungan. Hal ini
disebabkan permasalahan yang ada di lingkungan pada umumnya merupakan permasalahan yang kompleks dan saling kait-mengkait serta berinteraksi satu
sama lain, oleh karenanya, maka diperlukan berpikir lintas disiplin sehingga pemahaman dan penyelesaian dari masalah dapat dilakukan secara totalitas,
mendalam dan terstruktur. Struktur dalam sistem juga harus merupakan struktur yang terintegrasi agar informasi sistem dapat dipahami secara utuh dan bukan
informasi parsial, sehingga struktur informasi yang diperoleh akan terintegrasi yang mudah untuk dipelajari Forrester, 1972.
2.15.1. Sistem Dinamik
Salah satu alat yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem adalah menggunakan konsep model
simulasi sistem dinamis. Adanya simulasi ini memungkinkan untuk mengkomputasikan jalur waktu dari variabel model untuk tujuan tertentu dari
52 input sistem dan parameter model. Berdasarkan hal tersebut, maka model
simulasi diharapkan dapat memberikan penyelesaian dunia riil yang kompleks Eriyatno, 2003.
Adapun yang dimaksud dengan sistem dinamis adalah sistem yang memiliki variabel yang dapat berubah sepanjang waktu, sebagai akibat dari
perubahan input dan interaksi antar elemen-elemen sistem. Menurut Forrester 1961 dalam Coyle 1955 dalam Atmoko 2001, sistem dinamik merupakan
investigasi karakteristik umpan balik informasi dari sistem yang dikelola dan penggunaan model-model untuk meningkatkan disain bentuk organisasional dan
pedoman kebijakan. Menurut Djojomartono 2000 nilai output dari sistem dinamis sangat tergantung pada nilai sebelumnya, terutama yang berasal dari
variabel input. Dalam menyusun model sistem dinamis, hal pertama yang harus
dilakukan adalah menentukan struktur model. Struktur model pada dasarnya akan memberi bentuk pada sistem dan akan mempengaruhi perilaku sistem.
Perilaku sistem itu sendiri terbentuk dari kombinasi perilaku simpal umpan balik causal loops yang menyusun struktur model. Perilaku model ini selanjutnya
disederhanakan menjadi struktur dasar yaitu mekanisme dari masukan, proses, keluaran. Berdasarkan perilakunya, memperlihatkan bahwa unjuk kerja level
dari model sistem dinamis, berkerja menurut perubahan waktu atau bersifat dinamis.
Menurut De Greene 1982 dalam Schoderbek et al. 1985 dan Atmoko 2001 karakteristik sistem dinamik ada empat, yaitu :
i. Sistem tertutup, pada sistem tertutup ini, sebenarnya sistem tidak benar- benar tertutup, karena masalah dan energi masuk ke dalam sistem dari
lingkungannya. Namun karena feedback loop tidak dapat melintasi batasan sistem maka sistem dapat dipertimbangkan sebagai sistem tertutup.
ii. Feedback loops. Pada dasarnya di dalam sistem ada dua umpan balik, yakni pertama umpan balik positif yang menunjukan naikturunnya akibat dengan
sebab-akibat searah. Kedua umpan balik negatif yakni naikturunnya penyebab mengakibatkan pengaruh sebaliknya yaitu menurunkan atau
menaikkan akibat. iii. Variabel state dan rate variabel state yang mengindikasikan kondisi atau
akumulasi dari sistem pada waktu tertentu. Adapun yang dimaksud dengan variabel rate adalah aliran yang mengatur ‘kuantitas’ dalam state.
53 iv. Rate mengontrol melalui kebijakan perilaku sistem dikontrol oleh rate.
2.15.2. Pengertian Model dan Permodelan