Pengelolaan SumberDaya Alam SDA dan Lingkungan Pembangunan Berkelanjutan

35 menyangkut aspek-aspek biologi, geologi, hidrologi, fisik, kimia, sosial, ekonomi dan budaya. Potensi dampak lingkungan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi dapat dilihat Tabel 2.

2.9. Pengelolaan SumberDaya Alam SDA dan Lingkungan

Ada lima prinsip pokok yang perlu kita integrasikan dalam setiap pengelolaan lingkungan hidup, terlepas dari masalah lokasi, sektor maupun pihak yang melakukannya Keraf, 2000. Kelima prinsip tersebut adalah: 1 sumberdaya alam harus dimanfaatkan untuk tujuan kemakmuran rakyat secara terus-menerus dari generasi ke generasi. 2 sumberdaya alam harus dimanfaatkan dan dialokasikan secara adil dan jujur di kalangan inter maupun antargenerasi. 3 dalam proses pemanfaatan sumberdaya alam harus mampu tercipta kohesivitas masyarakat di kalangan berbagai lapisan dan kelompok masyarakat serta mampu mempertahankan eksistensi budaya lokal. 4 pengelolaan sumberdaya alam harus dilakukan dengan pendekatan sistem untuk mencegah terjadinya praktek-praktek pengelolaan sumber daya alam yang bersifat parsial, ego sektoral atau ego-daerah dan tidak terkoordinasi. 5 kebijakan dan praktek-praktek pengelolaan sumberdaya alam harus bersifat spesifik lokasi dan disesuaikan dengan kondisi ekosistem dan masyarakat sekitar. Kelima prinsip dasar tersebut satu sama lain saling terkait dan pengaruh mempengaruhi, sebagai satu-kesatuan mengandung makna bahwa kemakmuran rakyat harus dicapai secara berkelanjutan dan berkeadilan. Pesan penting dari prinsip ini adalah, jangan sampai kebijakan eksploitasi sumberdaya alam bersifat sentralistik sehingga memacu kerusakan tanpa kendali, menimbulkan masalah kemiskinan, menindas hak-hak asasi manusia dan hak-hak masyarakat adat, memudarkan budaya lokal dan bahkan kemudian memacu disintegrasi kelompok-kelompok masyarakat dan Bangsa Indonesia Keraf, 2000.

2.10. Pembangunan Berkelanjutan

Komisi Dunia Untuk Lingkungan dan Pembangunan World Commission on Environment and Development - WCED, 1987 mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan hari kini 36 tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan demikian pembangunan berkelanjutan mempunyai tujuan jangka panjang, yaitu memikirkan pula kepentingan anak-cucu dalam generasi yang akan datang. Pembangunan yang berkelanjutan menggabungkan tiga bidang penting yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi ke dalam sebuah perspektif tunggal yang terpadu Bebbington, 2001; Van Dieren, 1995. Integrasiperpaduan kelompok- kelompok dari tiga dari buah pilar pembangunan berkelanjutan membawa kepada konsep-konsep efisiensi ekologi, keadilan ekologi dan efisiensi sosial Gambar 12. Konsep pembangunan berkelanjutan muncul ketika terjadi ‘kegagalan’ pembangunan, saat proses yang terjadi bersifat top-down arus informasi yang terjadi hanya satu arah dari atas ke bawah dan jika ditinjau dari sisi lingkungan, sosial, dan ekonomi proses pembangunan yang terjadi ternyata tidak berkelanjutan. Pelaksanaan konsep ini diperkuat lagi dengan kesepakatan para pemimpin bangsa yang dinyatakan dalam hasil-hasil negosiasi internasional, antara lain Deklarasi Rio pada KTT Bumi tahun 1992, Deklarasi Millennium PBB tahun 2000, dan Deklarasi Johannesburg pada KTT Bumi tahun 2002 Pelangi, 2003. Gambar 14. Tiga sasaran pokok pembangunan berkelanjutan Oleh karena itu maka sustainable development is more than ecological. Bukan sekadar pencemaran, air bersih. It goes deeper, yaitu kebhinekaan. Inilah prinsip pembangunan berkelanjutan. Kebhinekaan itu, meliputi berbagai aspek dalam kehidupan. Semakin beraneka ragam dimensi ekologi, politik, ekonomi, budaya, sosial, semakin stabil sistem itu Salim, 1994. Keberlanjuta n Sosial Keadilan ekologi Efisiensi sosial Efisiensi ekosistem Keberlanjuta n ekonomi Keberlanjutan lingkungan Pembangunan Berkelanjutan 37

2.11. Produksi Bersih