Pendahuluan DISAIN MODEL PEMANFAATAN GAS IKUTAN INTERAKSI EKOLOGI, TEKNO-EKONOMI DAN SOSIAL

VII. DISAIN MODEL PEMANFAATAN GAS IKUTAN INTERAKSI EKOLOGI, TEKNO-EKONOMI DAN SOSIAL

Abstrak Keberadaan PT. SDK sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi yang bekerjasama dengan PT. Pertamina memegang peran penting dalam penyediaan energi gas dan peningkatan pendapatan daerah di dalam negeri. Untuk mengetahui besarnya produksi gas ikutan dan sumbangannya terhadap PAD, serta pengaruhnya terhadap lingkungan dibangun suatu model pemanfaatan gas ikutan. Penelitian bertujuan untuk membangun model pemanfaatan gas ikutan di lapangan minyak Tugu Barat, Kabupaten Indramayu. Penelitian menggunakan metode analisis data sistem dinamik dengan bantuan software powersim constructor versi 2.5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil simulasi sub model penduduk Jawa Barat dan DKI menunjukkan kecenderungan membentuk kurva pertumbuhan positif positive growth naik mengikuti kurva eksponensial. Hal ini menunjukan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk baik sebagai akibat dari tingginya tingkat kelahiran maupun tingginya penduduk pendatang. Hal yang sama ditunjukkan pada sub model pengolahan gas ikutan sub model ekologi dan sub model ekonomi. Namun karena keterbatasan sumberdaya yang tersedia seperti ketersediaan lahan dan deposit gas, maka pada suatu saat kurva akan menuju pada suatu titik keseimbangan tertentu stable equilibrium dan selanjutnya mengalami penurunan. Dalam hal ini di dalam model terjadi hubungan timbal balik positif positive feedback melalui proses reinforcing dan timbal balik negatif negative feedback melalui proses balancing. Fenomena ini dalam sistem dinamik disebut mengikuti pola dasar archetype “Limit to Growth”. Pengolahan gas ikutan untuk menghasilkan gas hasil olahan seperti LPG, CNG, dan lean gas akan menurunkan jumlah polutan udara seperti CO 2 , NO x , dan polutan lainnya. Sebaliknya jika tidak dilakukan pengolahan gas ikutan, akan memperbesar polutan udara. Dilihat dari tingkat pendapatan total dan pendapatan asli daerah PAD menunjukkan adanya peningkatan setiap tahun dengan meningkatnya produksi gas ikutan. Pada tahun 2025 diproyeksikan pendapatan total perusahaan dalam memproduksi gas ikutan LPG, CNG, lean gas, dan CO 2 akan mencapai nilai sebesar Rp. 658.221.255.663,00 Kata kunci : Model, gas ikutan, sistem dinamik, PAD

7.1. Pendahuluan

Pemanfaatan gas ikutan sebagai salah satu sektor usaha yang strategis dan produktif dalam pembangunan di Indonesia memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap penyediaan energi nasional ditengah krisis energi yang terjadi saat ini. Di sisi lain pemanfaatan gas ikutan sangat membantu pemerintah dalam rangka menggalakkan program diversifikasi energi dan penghematan bahan bakar minyak BBM. Selain lebih harga gas lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan ramah lingkungan, serta dapat menghemat devisa negara. Menurut Suzeta 2007, kebijakan diversifikasi energi dengan memanfaatkan sumber energi alternatif seperti gas dapat menghemat devisa 135 negara sekitar Rp.30 triliun per tahun karena adanya pengurangan subsidi minyak. Berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2006, bahwa jika kebijakan diversifikasi minyak berhasil dengan baik, maka anggaran subsidi yang sedianya dianggarkan sebesar Rp 54 triliun akan turun menjadi Rp.24 triliun. Keberadaan PT. SDK bekerjasama dengan PT. Pertamina turut memegang andil yang besar dalam penyediaan sumberdaya energi yang berasal dari gas. Saat ini, melalui perpanjangan kontrak kerjasama dengan pihak PT. Pertamina, PT. SDK bermaksud untuk memperluas usahanya dalam rangka meningkatkan produksi gas di Indonesia baik untuk kepentingan dalam negeri maupun untuk kepentingan ekspor. Jika dilihat dari cadangan gas di Indonesia diproyeksikan bahwa reserve to production ratio untuk gas masih dapat memenuhi sekitar 68 tahun ke depan. Namun kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini, Indonesia masih mengimpor gas untuk memenuhi kebutuhan akan gas dalam negeri apalagi dengan keluarnya kebijakan pengalihan penggunaan bahan bakar minyak ke gas untuk kebutuhan rumah tangga semakin mempertinggi kebutuhan impor akan gas. Melihat besarnya potensi cadangan gas Indonesia dan besarnya kebutuhan akan gas, memberi peluang PT. SDK dan industri lainnya untuk mengembangkan industri gas di Indonesia. Pengembangan industri gas tersebut seperti PT. SDK, selain berdampak pada peningkatan stok gas di dalam negeri, juga dapat memberikan sumbangan yang besar terhadap pendapatan asli daerah PAD dan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Di sisi lain, pengembangan industri gas juga akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar yaitu dengan adanya gas buang yang dihasilkan sebagai hasil pembakaran dari proses produksi yang sedang berlangsung. Untuk melihat kemampuan produksi gas khususnya PT. SDK dalam memproduksi gas ikutan di lapangan produksi minyak Tugu Barat Indramayu dan dampaknya terhadap pendapatan total perusahaan, serta pendapatan asli daerah PAD dan lingkungan sekitar, perlu dibangun suatu model pemanfaatan gas ikutan. Penelitian bertujuan untuk membangun model pemanfaatan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu

7.2. Metode Analisis Disain Model Pemanfaatan Gas Ikutan