Simulasi Model Validasi Model Uji Sensitivitas untuk Intervensi Model dan Analisis Kebijakan

59 kausal atau causal loop diagram CLD. Causal loop diagram adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab-akibat ke dalam bahasa gambar tertentu. Panah yang menggambarkan hubungan, saling mengait sehingga membentuk sebuah causal loop, dimana hulu panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat Muhammadi et al., 2001.

b. Pembuatan Model

Setelah CLD terbentuk, kemudian dibangun sebuah model komputer yang disebut dengan diagram alir atau stock flow diagram SFD. Pada tahap ini dapat dipilih satu dari beberapa perangkat lunak yang tersedia misalnya Powersim 2.5. CLD diterjemahkan lebih luas dengan menggunakan simbol- simbol komputer sesuai dengan perangkat lunak yang dipilih. Simbol-simbol tersebut meliputi simbol yang menggambarkan stock level, flow rate, auxiliary, dan konstanta Muhammadi et al., 2001.

c. Memasukkan Data Ke Dalam Model Data Input

Untuk dapat menganalisis sebuah model, maka data yang diperoleh dari observasi lapangan baik data primer maupun data sekunder diinput ke dalam diagram alir SFD. Metode memasukkan data ke dalam model sangat bergantung pada jenis data dan sebagai unsur apa data tersebut dimasukkan. Data dapat dimasukkan ke dalam model sebagai stock, sebagai flow, sebagai auxiliary, dan dapat pula sebagai konstanta Muhammadi et al., 2001.

d. Simulasi Model

Berdasarkan modeldiagram alirstruktur yang telah dimasukkan data, dilakukan simulasi untuk mendapatkan hasil. Sebelum simulasi dilakukan terlebih dahulu ditentukan spesifikasi simulasi yang meliputi kurun waktu simulasi time range, metode integrasi integration method, dan inkremen waktu time step. Keluaran hasil simulasi dapat berupa grafik perilaku waktu time graph atau tabel perilaku waktu time table Muhammadi et al., 2001.

e. Validasi Model

Validasi model adalah kegiatan membandingkan hasil simulasi dengan karakteristik patron serta data empirik, sehingga model ini dapat dinyatakan sebagai model yang valid dan dapat digunakan untuk menirukan keadaan dunia nyata. Validasi utama yang dilakukan adalah uji 60 konsistensi dimensi dan validasi output dengan menggunakan metode statistik sederhana yaitu menghitung AME absolute mean error atau AVE absolute variation error antara data hasil simulasi dengan data empirik Muhammadi et al., 2001.

f. Uji Sensitivitas untuk Intervensi Model dan Analisis Kebijakan

Kebijakan adalah suatu upaya atau tindakan untuk mempengaruhi sistem mencapai tujuan yang diinginkan. Sebelum menentukan kebijakan yang akan diambil, maka berdasarkan model yang telah dinyatakan valid ditentukan variabel yang memiliki sensitivitas tinggi, dengan melakukan uji sensitivitas. Tujuan uji sensitivitas adalah untuk mendapatkan titik pengungkit leverage point yang digunakan sebagai titik intervensi kebijakan. Penentuan kebijakan yang optimal dapat ditempuh melalui intervensi ini Muhammadi et al., 2001.

III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di dalam areal wilayah kuasa pertambangan WKP PT Pertamina EP Eksplorasi dan Produksi Region Jawa area operasi timur dan wilayah kerja WK PT.Sumber Daya Kelola SDK KelurahanDesa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian terletak pada koordinat 107°51°-108°36° bujur timur dan 6°15°-640° lintang selatan Gambar 20. Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi penelitian ini, diantaranya adalah: 1. Merupakan daerah penghasil minyak mentah crude oil terbesar di wilayah kuasa pertambangan WKP dari PT Pertamina EP, produksinya sekitar 18.092 barrel perhari BOPD dengan mengandung cukup besar gas ikutan atau gas ikutan yang dimanfaatkan dengan cara mengekstraksi menjadi LPG liquid petroleum gas, lean gas dan condensate oleh PT.SDK. 2. Kandungan gas ikutan atau gas ikutan flaring gas cukup besar, terutama mengandung karbon dioksida CO 2 , metana CH 4 , nitrogen oksida NO x , dan sulfur dioksida SO 2 . 3. Sejalan dengan target pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan minyak mentah crude oil sebesar 1 juta barrel perhari BOPD serta mencukupi kebutuhan akan LPG untuk konsumsi rumah tangga dan industri, maka Manajemen PT. Pertamina EP Region Jawa melalui program NFG no flare gas menargetkan kenaikan produksi minyak mentah crude oil yang diikuti dengan turunnya gas ikutan agar tercapai pelaksanaan mekanisme pembangunan bersih dan kemandirian dalam ketahanan di bidang energi. 4. Pemanfaatan gas ikutan itu bersifat site spesific, tergantung lokasi stasiun pengumpul utama gathering station dan keadaan dari lapangan minyak oil field sehingga setiap lapangan minyak akan memberikan hasil yang berbeda 5. Daerah tersebut merupakan lokasi yang terkait langsung dengan penyediaan prasarana proses pemanfaatan gas ikutan yang dilaksanakan oleh perusahaan PT. Sumber Daya Kelola SDK yang berdampak pada pengurangan gas rumah kaca GRK. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai dengan Desember 2008. Pada saat dilakukan pengambilan data di lapangan, pada saat yang bersamaan juga dilakukan pengolahan data dan penyusunan disertasi.