2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal menurut Ghozali
2011:106. Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot dan Uji statistik kolmogrof-
smirnov. Dalam grafik probability plot, data dikatakan terdistribusi normal jika penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan penyebaran mengikuti garis
diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak dengan metode uji kolmogrov-
smirnov pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih
lebih dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
3.7.3. Uji Hipotesis
Ghozali 2011:103 menjelaskan untuk mengetahui Kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan, maka dilakukan pencarian nilai koefisien
determinasi adjusted R
2
.Uji F juga digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama – sama dengan melihat
nilai F nya. Tingkat signifikan dalam penelitian ini sebesar 5 Ghozali, 2011:105. Kriteria pengambilan keputusan terhadap uji F adalah sebagai berikut:
a. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.7.4. Analisis Jalur
Ghozali 2011:249 mengemukakan bahwa untuk menguji variabel intervening digunakan metode analisis jalur path analysis analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kasualitas antar
variabel model casual yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat
digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kasualitas antar variabel. Gambar dibawah ini merupakan model jalur yang menggambarkan
secara eksplisit hubungan kuasalitas antar variabel beradasarkan pada teori, anak panah menunjukan hubungan antar variabel. Model bergerak dari kiri. Setiap nilai
p menggambarkan jalur dan koofisien jalur. Berikut adalah model analisis path yang digambarkan dalam penelitian:
p
2
p
3
� � �
p
1
Gambar 3.2. Path Analysis
Gambar model jalur di atas menunjukan hubungan berdasarkan teori bahwa X mempunyai hubungan langsung dengan Y p
1
dan X mempunyai huungan tidak langsung ke Y yaitu dari X ke Z p
2
baru kemudian ke Y p
3
. Maka menurut Ghozali 2011:250 dapat dihitung total pengaruh variabel sebagai
berikut: Pengaruh Langsung X ke Y
= � Pengaruh tidak langsung X ke Z ke Y
= � � Total pengaruh Korelasi X ke Y
= � + � � Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu
persamaan regresi yang menunjukan hunbungan yang dihipotesiskan. Ghozali 2011:151. Maka dua persamaan struktural dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Z = �
� + � …………………………1 Y = � � + � � + � …………………2
Servant Leadership
X t
Z
Kinerja Karyawan
Y
Keterangan: X
: Servant leadership Y
: Kinerja Karyawan Z
: Burnout �
� : Koefisien jalur X ke Z � � : Koefisien jalur X ke Y
� � : Koefisien jalur Z ke Y �
: Eror struktur 1 �
: Eror struktur 2 Menurut Ghozali 2011:152 dalam penentuan terdapat atau tidaknya efek
mediasi atau intervening dalam model, dapat dilihat dari kriteria seperti dibawah ini yaitu:
1. Jika nilai pengaruh total koefisien jalur nilai pengaruh langsungnya, maka terdapat hubungan intervening mediasi
2. Jika nilai pengaruh total koefisien jalur nilai pengaruh langsungnya, maka tidak terdapat hubungan intervening mediasi.
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden
Responden yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah 64 karyawan PT Inti Roda Persada Tbk, Tangerang. Berdasarkan data dari hasil penelitian yang
dilakukan dari penyebaran angket maka diperoleh ketetangan tentang karakteristik responden menurut usia, jenis kelamin dan pekerjaan, sebagai berikut :
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Menurut Usia
No Usia
Jumlah Persentase
1 16 – 24 tahun
27 23.3
2 25 – 33 tahun
42 36.2
3 34 – 42 tahun
21 18.1
4 43 – 51 tahun
22 19.0
5 52 – 60 tahun
4 3.4
Jumlah 64
100 Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Tabel 4.9 di atas menunjukan bahwa jenis usia responden paling besar dalam penelitian ini adalah usia 25-33 tahun yaitu sebanyak 42 orang 36,2 dan
yang paling kecil pada usia 52-60 tahun sebanyak 4 orang 3,4. Hal ini menunjukan karyawan PT Inti Roda Persada Tbk, Tangerang didominasi oleh
karyawan dengan usia produktif dimana pada usia tersebut merupakan usia yang sesuai untuk bekerja.
Tabel 4.10 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Persentase 1
Laki-laki 54
93.6 2
Perempuan 10
6.4 Jumlah
64 100
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2015