Uji Multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas

4. Banyak kelas = 5 Kelas 5. Interval kriteria = 80 : 5 = 16 6. Menentukan nilai interval Sukestiyarno, 2009:28 Tabel 3.8 Kriteria Nilai Interval Interval Presentase Kriteria 84,01 - 100 Sangat Tinggi 68,01 - 84 Tinggi 52,01 - 68 Sedang 36,01 - 52 Rendah 20 - 36 Sangat Rendah Sumber : Sugiyono 2013:129

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

Dalam uji asumsi klasik ini, ada 4 pengujian yang harus dilakukan, yaitu:

a. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut: 1. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi. Tetapi secara individual variabel-variabel indpenden banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonierias. 3. Multikolonieritas juga dapat dilihat dari tolerance dan lawannya serta variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independenyang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang umum dpakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 menurut Ghozali 2011:105-106.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED menurut Ghozali 2011:139. Dasar analisis dari uji heteroskedastisitas ini adalah: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas