Dalam resolusi menampilkan peleraian adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Jadi, bagian ini menunjukan akhir sebuah cerita yang penyelesaiannya
bisa bersifat tertutup dan bisa juga terbuka. Seorang penulis menganggap bagian akhir cerita sebagai titik dari
perbuatan dan tindakan yang menampilkan makna yang bulat dan penuh.Bagian ini merupakan bagian dari para pembaca terangsang untuk melihat seluruh makna
kisah. Bagian ini sekaligus merupakan bagian dari stuktur dan makna memperoleh fungsinya yang utuh.
Struktur teks yang terbagi menjadi tiga bagian tersebut merupakan bagian dari alur. Alur merupakan salah satu unsur pembangun karya sastra yaitu
rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama dan menggerakan jalan cerita melalui kerumitan kearah klimaks dan penyelesaian.
2.2.2.4 Langkah-Langkah Menyusun Teks Cerpen
Langkah-langkah menyusun teks cerpen secara tertulis menurut Sugiarto 2013:47-59 adalah sebagai barikut.
1. Memilih bahan Tahap pertama menulis cerpen adalah memilih bahan cerita, yaitu memilih
bahan sekaligus menuliskannya. 2. Membuat judul
Judul merupakan hakikat sebuah cerita. Judul memberi gambaran terhadap apa yang akan diceritakan dan berkaitan erat dengan elemen-elemen yang
membangun cerita. Dengan demikian, judul bisa mengacu kepada tema, latar, tokoh, akhir cerita, konflik, dan sebagainya.
3. Menulis opini Penulisan opini didasarkan pada bahan yang telah dipilih.
4. Berkhayal Cerpen merupakan karya fiksi. Meskipun ide cerpen berasal dari peristiwa
nyata, cerpen tetaplah dianggap sebagai karya fiksi. Dengan demikian, unsur imajinasi atau khayalan merupakan unsur yang sangat penting.
5. Mengembangkan khayalan Cara mengembangkan khayalan adalah dengan menuliskan imajinasi apa
saja yang terlintas berkaitan dengan bentuk kasar cerpen. Agar lebih mudah, imajinasi-imajinasi tersebut ditulis dalam bentuk daftar kalimat.
6. Baca ulang Langkah terakhir menulis cerpen adalah dengan membaca ulang cerpen
dengan memperhatikan penggunaan tanda baca dan memeriksa urutan cerita.
Penyusunan teks cerpen juga dapat dilakukan berdasarkan gambar peristiwa. Gambar peristiwa memudahkan penulis untuk menyusun teks cerpen
karena sudah ada konflik dan unsur-unsur intrinsik dalam gambar peristiwa tersebut. Aritonang 2013:241-245 menjelaskan bahwa langkah-langkah
menyusun teks cerpen berdasarkan gambar peristiwa adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi kata-kata yang ada dalam gambar tersebut Kata-kata diidentifikasi dari gambar yang dilihat, misalnya sebuah
keluarga, orang yang tidak mampu, kawasan yang kotor, rumah sederhana dari papan, dan sebagainya.
2. Membuat nama-nama tokoh Nama-nama tokoh dapat dilihat dari jumlah orang yang terdapat dalam
gambar. Jika tidak ada orang dalam gambar tersebut, nama tokoh dapat dikarang sendiri sesuai dengan imajinasi siswa.
3. Menentukan latar Latar yang harus dibuat ada tiga, yaitu latar tempat, waktu, dan suasana.
Untuk latar tempat dapat dilihat dalam gambar, sedangkan latar waktu dan suasana dibuat berdasarkan imajinasi masing-masing siswa.
4. Menentukan konflik Konflik dapat terlihat dari gambar tersebut, misalnya kehidupan yang sulit
dalam mencari uang. 5. Menentukan amanat
Amanat dibuat sesuai dengan cerita yang ditulis. Pesan apa yang ingin disampaikan penulis kepada pembacanya.
6. Membuat judul Menulis judul untuk cerpen berdasarkan gambar peristiwa dapat dengan
melihat peristiwa yang terjadi. Selain
berdasarkan gambar,
Aritonang 2013:209-213
juga mengemukakan langkah-langkah menulis cerpen berdasarkan peristiwa yang
pernah dialami. Beberapa langkah menyusun teks cerpen berdasarkan perisiwa yang pernah dialami adalah sebagai berikut.
1. Menceritakan terlebih dahulu kejadian yang pernah dialami dan tidak
pernah dilupakan. 2.
Menetapkan unsur-unsur intrinsik cerpen yang terdiri atas tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa. Hal ini dilakukan
untuk memudahkan penulisan cerpen. Bila belum terbiasa dalam menulis cerpen, maka sebaiknya unsur-unsur intrinsik cerpen dibuat terlebih
dahulu supaya cerita yang akan dibuat menjadi lebih terarah dan sistematis. Namun, bila sudah terbiasa menulis cerpen, hal-hal tersebut
cukup disusun di benak saja. 3.
Supaya cerita tersebut menarik, harus terlebih dulu diketahui bagaimana alur cerita. Bagian-bagian alur cerita adalah:
a. Pengantar, berupa lukisan waktu atau tempat yang menuntun
pembaca mengikuti jalan cerita. b.
Penampilan masalah, yang menceritakan persoalan yang dihadapi pelaku cerita.
c. Puncak ketegangan, yang menggambarkan masalah dalam cerita
sudah sangat mengkhawatirkan dan gawat. d.
Ketegangan menurun, yaitu masalah telah berangsur-angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai menghilang.
e. Penyelesaian, yaitu masalah telah dapat diatasi oleh pelaku.
Penyusunan teks cerpen dapat dilakukan berdasarkan khayalan, gambar peristiwa, maupun peristiwa yang pernah dialami. Secara garis besar, langkah
menulis cerpen adalah menentukan judul, menentukan unsur-unsur cerpen, menentukan alur cerita, menulis cerpen , dan membaca ulang cerpen.
2.2.3 Model Pembelajaran Berbasis Proyek