cerpen terdiri atas 4 sampai 15 halaan. Di negara Barat, bisa lebih dari 15 halaman.
Ciri-ciri cerpen menurut Kosasih 2012:34 adalah sebagai berikut. 1.
Alur lebih sederhana. 2.
Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang. 3.
Latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkup yang relatif terbatas.
Sugiarto 2013:37-38 berpendapat bahwa ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut.
1. Hanya mengungkapkan satu masalah tunggal.
2. Menunjukkan adanya kebulatan kisah cerita.
3. Pemusatan perhatian kepada satu tokoh utama pada satu situasi tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah karya fiksi berbentuk prosa yang selesai dibaca dalam “sekali duduk” dan menurut
wujud fisiknya berbentuk pendek, jumlah katanya sekitar 500 – 5.000 kata. Beberapa ciri-ciri cerpen adalah alur lebih sederhana, tokoh yang dimunculkan
hanya beberapa orang, pemusatan perhatian kepada satu tokoh utama pada satu situasi tertentu, serta latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkup yang
relatif terbatas.
2.2.2.1 Unsur-Unsur Cerpen
Cerpen dibangun oleh unsur-unsur sebagai berikut. 1.
Alur
Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat. Secara umum, alur terbagi ke dalam bagian-bagian
berikut. a. Pengenalan situasi cerita exposition
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.
b. Pengungkapan peristiwa complication Dalam bagian ini, disajikan peristiwa awal yang menimbulkan
berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
c. Menuju pada adanya konflik rising action Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun
keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
d. Puncak konflik turning point Bagian ini disebut juga sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang
paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia berhasil
menyelesaikan masalahnya atau gagal. e. Penyelesaian ending
Sebagai akhir dari cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa
puncak itu.
2. Penokohan
Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Beberapa teknik
penggambaran karakteristik tokoh adalah sebagai berikut. a. Teknik analitik atau penggambaran langsung
b. Penggambaran fisik dan perilaku tokoh c. Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
d. Penggambaran tata kebahasaan tokoh e. Pengungkapan jalan pikiran tokoh
3. Latar Latar atau setting merupakan tempat dan waktu berlangsungnya
kejadian dalam cerita. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya cerita ataupun pada
karakter tokoh. Macam-macam latar adalah sebagai berikut. a. Latar Tempat
Tempat berlangsungnya cerita mungkin berupa daerah yang luas, seperti nama daerah atau negara, mungkin juga berada di daerah yang
sempit, seperti kelas atau pojok kamar. b. Latar Waktu
Waktu berlangsungnya cerita, mungkin pada pagi hari, malam hari, dan waktu-waktu lainnya. Seperti halnya latar tempat, penggambaran
dapat secara langsung oleh pengarang ataupun melalui penuturan tokoh.
4. Tema
Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan,
kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. 5.
Amanat Amanat merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang hendak
disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya itu. Amanat yang tersirat di balik kata-kata yang disusun, dan juga berada di balik tema
cerita itu. Karena itu, amanat selalu berhubungan dengan tema cerita itu. Kosasih 2012:34-41
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cerpen unsur cerpen meliputi alur, penokohan, latar, tema, dan amanat. Alur cerpen terdiri atas
pengenalan situasi cerita exposition, pengungkapan peristiwa complication, menuju pada adanya konflik rising action, puncak konflik turning point,
penyelesaian ending. Sedangkan latar cerpen terdiri atas latar tempat dan latar waktu.
2.2.2.2 Kriteria Cerita Pendek