keberhasilan pembelajaran menulis cerpen. Dengan melihat beberapa hasil penelitian tersebut, peneliti akan melakukan penelitian dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis proyek melalui media komik pada pembelajaran menyusun teks cerpen untuk siswa kelas VII sekolah menengah pertama. Pada penelitian
yang akan dilakukan, peneliti juga menerapkan kurikulum 2013 pada pembelajaran menulis cerita pendek.
2.2 Landasan Teoretis
Landasan teoretis dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti meliputi hakikat menyusun, hakikat cerpen, model pembelajaran berbasis proyek,
media komik, dan relevansi keterampilan menulis cerpen dengan model pembelajaran berbasis proyek dan media komik.
2.2.1 Hakikat Menyusun
Pada kurikulum 2013, kompetensi dasar merupakan hasil dari
penjabaran kompetensi inti. Kompetensi inti untuk mata pelajaran bahasa Indonesia terdiri atas 4 kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Kompetensi
inti 1 dan 2 berhubungan dengan sikap spiritual dan sikap sosial. Sementara itu, kompetensi inti 3 dan 4 berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan teks karena mata pelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang berbasis teks.
Salah satu komptensi dasar dalam kompetensi inti yang berhubungan dengan ranah keterampilan psikomotor adalah keterampilan menyusun teks yang
terdapat dalam kompetensi dasar 4.2. Kompetensi dasar tersebut berisi, ‘menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan
cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan’. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, keterampilan menyusun
teks dapat dibagi menjadi 2, yaitu keterampilan menyusun teks secara lisan berbicara dan keterampilan menyusun teks secara tertulis menulis.
Keterampilan menyusun teks secara tertulis adalah istilah yang dipakai dalam kurikulum 2013 untuk keterampilan menulis teks. Tarigan 1986:3-4
mengungkapkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain. Menurut Mulyati 2009:7 menulis adalah suatu kegiatan melukiskan
lambang-lambang grafis dari suatu bahasa yang disampaikan penulis kepada orang lain pembaca sehingga orang lain pembaca itu dapat membaca dan
memahami lambang-lambang grafis tersebut sebagaimana yang dimaksudkan oleh penyampainya penulis.
Sedangkan menurut Kartono 2009:17 menulis adalah sebuah kreativitas yang kompleks, tidak hanya sekadar mengguratkan kalimat-kalimat, melainkan
lebih daripada itu. Menulis adalah proses menuangkan pikiran dan menyampaikannya kepada khalayak. Proses menulis adalah satu upaya untuk
mewariskan dan meneruskan ide atau gagasan kepada generasi selanjutnya agar ide tersebut terpelihara dan abadi. Zaenuddin 2007:33 mengungkapkan bahwa
menulis adalah ungkapan sesuatu yang dirasa dan sesuatu yang ingin diungkapkan dari kalimat satu ke kalimat berikutnya hingga membentuk suatu paragraf.
Sedangkan menurut Nurrudin 2010:4 menulis adalah kegiatan seseorang untuk menghasilkan tulisan. Menulis adalah rangkaian kegiatan seseorang dalam
rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Dalam kegiatan menulis ini maka
penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata, keterampilan menulis dapat dikuasai melalui latihan atau praktik yang banyak dan
teratur. Keterampilan menulis didapatkan seseorang dari latihan terus-menerus bukan dari faktor bawaan, seseorang dalam melakukan kegiatan menulis tentunya
mempunyai dasar yang jelas terhadap kegiatan tersebut, sehingga dari kegiatan menulis ini dapat dipetik manfaatnya.
Wiyanto 2004:1-2 menyebutkan bahwa pengertian menulis dibedakan menjadi dua yakni pengertian menulis secara luas dan pengertian menulis secara
sempit. Menulis secara luas yakni berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Menulis dalam arti sempit yakni kegiatan
mengungkapkan gagasan secara tertulis. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Penelitian menulis cerpen mengacu pada pengertian
menulis secara sempit yaitu menulis yang merujuk pada kegiatan ekspresi sastra yang termasuk dalam kegiatan menulis kreatif.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan menuangkan dan menuliskan gagasan, perasaaan, ide atau
pesan dalam bentuk simbol-simbol grafis untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain.
Menulis merupakan kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis.
Sementara itu, beberapa pengertian menyusun dalam KBBI 2008:1572 yang berkaitan dengan keterampilan menulis, yaitu 1 mengatur dengan
menumpuk secara tindih-menindih; 2 mengatur secara baik; 3 menempatkan secara beraturan; 4 mengarang buku. Berdasarkan pengertian-pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi menyusun yang berkaitan dengan keterampilan menulis, yaitu keterampilan dalam menuangkan ide dalam bentuk
tulisan secara beraturan dan sistematis sesuai dengan struktur dan kaidah yang sudah ditetapkan
2.2.2 Hakikat Cerpen