5. Mekanik Mekanik berkaitan dengan penguasaan aturan penulisan cerita pendek,
penggunaan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf capital, dan penataan paragraf.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kriteria yang harus diperhatikan dalam menyusun ceita pendek adalah isi cerita, organisasi
penulisan cerita pendek, kosakata yang digunakan, penggunaan bahasa, dan mekanik atau aturan penulisan yang harus sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan.
2.2.2.3 Struktur Teks Cerita Pendek
Teks cerita pendek masuk ke dalam kategori teks jenis sastra. Cerpen termasuk dalam narasi sugestif yaitu narasi yang berisi fiksi. Oleh karena itu
cerpen mempunyai pola urutan atau struktur yang sama dengan narasi yaitu Teks ini memiliki struktur yang terdiri atas orientasi, komplikasi, dan resolusi.
a. Orientasi Orientasi adalah perkenalan awal cerita. Dalam orientasi menjelaskan
tentang perkenalan awal tokoh, waktu, dan tempat terjadinya cerita. Menurut Haryati 2003:23 orientasi berisi sejumlah informasi penting sehubungan dengan
berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap berikutnya, misalnya berupa pengenalan tentang waktu dan tempat terjadinya peristiwa dan pengenalan tokoh
cerita. Pada tahap awal cerita konflik sedikit demi sedikit mulai dimunculkan.
Sedangkan Putra dan Hardiwidjaja 2007:102 struktur awal dari sebuah cerita adalah peristiwa. Sebuah peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan suatu
keadaan ke keadaan yang lain. Peristiwa ini mendeskripsikan kejadian awal suatu cerita. Misalnya mendeskripsikan tindakan, mendeskripsikan ciri-ciri fisik tokoh,
dan mendeskripsikan keadaan awal tokoh dalam cerita Menurut Keraf 2001:150 struktur pertama narasi cerpen adalah
pendahuluan. Dalam pendahuluan berisi Perbuatan yang lahir dari suatu situasi. Situasi mengandung unsur-unsur yang mudah memunculkan konflik. Setiap
situasi dapat menghasilkan suatu perubahan yang dapat membawa akibat atau perkembangan lebih lanjut dalam cerita selanjutnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa orientasi adalah perkenalan awal suatu cerita yang berisi sejumlah informasi penting sehubungan dengan berbagai hal
yang akan dikisahkan pada tahap berikutnya. misalnya berupa pengenalan tentang waktu dan tempat terjadinya peristiwa dan pengenalan tokoh cerita. Pada tahap
awal cerita konflik sedikit demi sedikit mulai dimunculkan. Penulis harus menyajikan cerita dalam suatu rangkaian yang menarik, sehingga pembaca mau
membacanya sampai akhir dan dapat memahami isi cerita. b. Komplikasi
Komplikasi berisi masalah atau konflik yang terjadi dalam cerita. Konflik secara harfiah berarti percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Namun dalam
sastra konflik merupakan ketegangan atau pertentangan di dalam cerita atau drama pertentangan antara kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh,
pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya. Biasanya dibedakan dua macam
konflik, konflik internal dan eksternal. Konflik internal ialah konflik yang terjadi dan dialami sang tokoh, sedangkan konflik eksternal ialah konflik yang terjadi di
luar dirinya, namun tetap ada pengaruhnya bagi pelaku. Menurut Haryati 2011:23 komplikasi disebut tahap tengah yaitu
pertikaian yang menampilknan peningkatan konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap awal. Dalam tahap tengah inilah klimaks dimunculkan,
yaitu ketika konflik telah mencapai intensitas tertinggi. Bagian tengah adalah batang tubuh yang utama dari seluruh tindakan para
tokoh. Bagian ini merupakan rangkaian dari tahap-tahap yang membentuk seluruh proses narasi. Bagian ini mencakup adegan-adegan yang berusaha meningkatkan
ketegangan atau komplikasi yang berkembang dari situasi asli. Berdasarkan beberapa pendapat diatas komplikasi dapat diartikan dengan
konflik yang terjadi dalam suatu cerita atau permasalahan kompleks yang menimbulnya suatu pertikaian. Konflik merupakan ketegangan atau pertentangan
di dalam cerita atau drama pertentangan antara kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya.
c. Resolusi Resolusi adalah penyelesaian atau akhir dari suatu cerita. Dalam tahap
akhir ini menunjukan penyelesaian dari masalah yang terjadi dalam cerita. Menurut Keraf 2001: 154 Akhir suatu perbuatan bukan hanya menjadi titik yang
menjadi pertanda berakhirnya tindakan para tokoh. Lebih tepat jika dikatakan, bahwa akhir dari perbuatan atau tindakan itu merupakan titik terang dari
permasalahan yang mulai ditemukan jalan keluarnya atau pemecahannya.
Dalam resolusi menampilkan peleraian adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Jadi, bagian ini menunjukan akhir sebuah cerita yang penyelesaiannya
bisa bersifat tertutup dan bisa juga terbuka. Seorang penulis menganggap bagian akhir cerita sebagai titik dari
perbuatan dan tindakan yang menampilkan makna yang bulat dan penuh.Bagian ini merupakan bagian dari para pembaca terangsang untuk melihat seluruh makna
kisah. Bagian ini sekaligus merupakan bagian dari stuktur dan makna memperoleh fungsinya yang utuh.
Struktur teks yang terbagi menjadi tiga bagian tersebut merupakan bagian dari alur. Alur merupakan salah satu unsur pembangun karya sastra yaitu
rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama dan menggerakan jalan cerita melalui kerumitan kearah klimaks dan penyelesaian.
2.2.2.4 Langkah-Langkah Menyusun Teks Cerpen