Asam Lemak Komponen Bioaktif Makanan dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan

oligosakarida Bird 1999. Dengan terbentuknya zat-zat antibakteri dan asam maka pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella dan E. coli akan dihambat. Bifidin, suatu antibiotik ya ng dihasilkan oleh Bifidobacteria bifidum, sangat efektif melawan Shigella dysenteria, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, E. coli, dan bakteri lainnya Topping 1999. Konsumsi produk makanan yang mengandung bifidobacteria seperti yogurt disebut sebagai probiotik, dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen. Melalui pembentukan asam lemak pendek dalam jumlah yang tinggi dari oligosakarida oleh bifidobacteria, juga mencegah konstipasi dengan merangsang peristaltik usus melalui peningkatan kandungan air feses akibat adanya tekanan osmosis. Penurunan metabolit toksik oleh oligosakarida atau konsumsi bifidobacteria probiotik akan meringankan beban bahan toksis dalam hati yang berarti melindungi hati Muir 1999. Bird 1999 melaporkan bahwa suplementasi oligosakarida sebanyak 4 gram per hari selama 25 hari akan mengurangi risiko kanker.

2.3.3 Asam Lemak

Asam lemak essensial terdiri dari asam lemak linoleat LA 18:2 n-6 dan linolenat LNA 18:3 n-3 yang juga termasuk omega-3. Omega-3 berantai panjang yang tidak essensial yakni asam lemak yang biasanya memiliki ikatan rangkap lebih dari dua poly unsaturated fatty acidPUFA dan ikatan rangkap yang paling terakhir terdapat pada atom karbon ketiga dari ujung rantai asam lemak tersebut. Karena itu, sering disebut poly unsaturated fatty acids omega-3 PUFA n-3 Silalahi 2000a. Asam lema k esensial LA dan LNA berperan sebagai bahan dasar untuk pembentukan zat yang menyerupai hormon hormon-like substances yang terdiri dari prostaglandin dan leukotrien. Zat-zat ini merupakan senyawa yang terbentuk dari PUFA dengan 20 atom karbon dan mempunyai peran penting sebagai pengatur fungsi normal sel. Juga tromboksan yang berperan dalam platelet serta trombosit pada proses pembekuan darah Padley dan Podmore 1985. LA akan diubah melalui serangkaian tahapan desaturasi dan perpanjangan rantai karbon menjadi asam arakidonat AA 20: 4 n-6, serta LNA diubah menjadi eicosapentaenoic acid EPA 20:5 n-3 dan docosahexaenoic acid DHA 22:6 n-3 Johnson 2000. Defisiensi asam lemak essensial LA atau AA omega-6 akan menyebabkan gejala-gejala kulit bersisik, rambut rontok, diare, dan penyembuhan luka yang lama. Oleh karena itu, Food and Drug Administration FDA menganjurkan supaya formula makanan bayi harus mengand ung paling tidak 300 mg LA per 100 kalori, atau 2,7 dari total kalori sebagai LA. Air susu ibu ASI mengandung asam lemak essensial LA, LNA, dan non-esensial AA serta DHA. Dalam jaringan otak dan jaringan syaraf lain pada bayi yang berumur beberapa bulan pertama, terdapat akumulasi DHA. Hal ini diyakini bahwa anak yang diberi ASI akan lebih pintar dari pada yang tidak diberi ASI. Keseimbangan antara LA dan LNA pada bayi sangat menentukan untuk mengoptimalkan fungsi penglihatan dan pertumbuhan bayi Johnson 2000. Eicosapentaenoic acid EPA dan asam arahidonat AAomega-6 di dalam tubuh akan diubah menjadi zat-zat yang dikenal sebagai eikosanoid, yaitu prostanoid prostaglandin dan prostacylin dan leukotrien. Eikosanoida yang berasal dari EPA dikenal sebagai prostanoida seri-3 dan leukotrien seri-5, sedangkan yang berasal dari AA ialah prostanoida seri-2 dan leukotrien seri-4. Eikosanoida yang berasal dari EPA dan AA mempunyai fungsi yang kompetitif. Konsumsi EPA dan DHA dari ikan atau minyak ikan akan menggantikan AA dari pospolipida membran pada sel-sel. Jika hal ini terjadi, keadaan akan mengarah kepada kondisi fisiologis dimana akan diproduksi prostanoid dan leukotrien yang bersifat sebagai antithrombotik, hipotensif, antiateromateous, dan anti- inflamatori. Perubahan seperti ini akan menguntungkan kesehatan, terutama akan menurunkan risiko penyakit jantung koroner PJK. Sebaliknya, jika konsumsi LA dan atau AA omega-6 lebih banyak daripada LNA dan DHA omega-3 maka keadaan kurang menguntungkan, karena akan mengarah ke keadaan kondisi fisiologis yang bersifat prothrombik dan proaggregatori dengan kenaikan viskositas darah, vasokonstriksi, dan menurunkan bleeding time. Dengan demikian, akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner Silalahi 2000b. Hal lain yang berdampak positif ialah bahwa konsumsi EPA dan DHA dari minyak ikan akan menurunkan kadar trigliserida di dalam darah, dengan cara menurunkan sintesa very low density lipoprotein VLDL, walaupun tidak konsisten menurunkan kolesterol. Tetapi, konsumsi dalam jumlah yang tinggi 20 ghari omega-3 akan menurunkan kolesterol darah tanpa menurunkan high density lipoprotein HDL. Sebaliknya, omega-6 akan menurunkan kolesterol HDL Simopoulos 1994. 2.4 Asam Amino Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses absorpsi melalui dinding usus, asam amino tersebut sampai ke dalam pembuluh darah. Proses absorpsi ini ialah proses transpor aktif yang memerlukan energi. asam-asam amino dikarboksilat atau asam diamino diabsorpsi lebih lamb at dari pada asam amino netral Poedjiadi dan Supriyanti 2006. Tingkat penyerapan relatif masing-masing asam amino adalah asam amino rantai bercabang valin, leusin, isoleusin dan metionin lebih mudah diserap dari asam amino esensial lainnya. Asam amino esensial lainnya lebih mudah diserap dari asam amino nonesensial. Asam amino glutamat dan aspartat adalah yang paling lambat terserap Linder 2006. Asam amino merupakan komponen utama penyusun protein, dan dibagi dalam dua kelompok yaitu asam amino esensial dan non-esensial. Asam amino esensial tidak dapat diproduksi dalam tubuh sehingga sering harus ditambahkan dalam bentuk makanan, sedangkan asam amino non-esensial dapat diproduksi dalam tubuh. Asam amino umumnya berbentuk serbuk dan mudah larut dalam air, namun tidak larut dalam pelarut organik nonpolar Suharsono 1970 dalam Sitompul 2004. Asam amino esensial merupakan pembangun protein tubuh yang harus berasal dari makanan atau tidak dapat dibentuk di dalam tubuh. Kelengkapan komposisi asam amino esensial merupakan parameter penting penciri kualitas protein Astawa 2007. Asam amino yang tersedia dalam protein dengan jumlah dan proporsi yang diperlukan menurut persyaratan minimum seseorang, dapat menghasilkan energi untuk bekerja optimum walaupun pemasukannya rendah. Namun, asam amino non-esensial atau nitrogen non-protein yang cukup harus ada agar asam amino esensial tidak digunakan untuk tujuan lain selain fungsi membangun jaringan Haris dan Karmas 1989. Asam-asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh manusia ialah histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, arginin, phenilalanin, treonin, triptofan, valin. Asam-asam amino esensial tersebut bagi anak-anak relatif besar dari pada orang dewasa Poedjiadi dan Supriyanti 2006. Dari asam-asam ami no esensial tersebut banyak kebutuhan metionin yang dapat disubstitusi dengan sistin dan phenilalanin dengan tirosin atau sebaliknya, karena lintasan pembentukannya dari satu ke yang lain ada dalam tubuh manusia Linder 2006. Beberapa fungsi khusus asam amino diantaranya, triptofan merupakan pemula vitamin niasin, dan serotonin-metionin donor gugus metil untuk sintesis beberapa senyawa seperti kolin dan kreatin. Phenilalanin merupakan pemula tirosin dan keduanya membentuk tiroksin dan epinefrin, arginin, ornitin, sitrulin yang ikut berperan dalam sintesis urea dalam hati. Glisin dapat bersenyawa dengan bahan-bahan toksik dan menghasilkan senyawa tidak beracun untuk kemudian diekskresi. Glisin juga berperan pada sintesis porfirin dari hemoglobin dan juga merupakan konstituen asam glikolat. Histidin penting untuk sintesis histamin. Kreatin yang dibentuk dari arginin, glisin dan metionin, dengan fosfat membentuk kreatin fosfat. Glutamin dan asparagin yang merupakan cadangan gugus amino masing-masing dihasilkan oleh asam glutamat dan asam aspartat Poedjiadi dan Supriyanti 2006. Menurut Linder 2006, beberapa fungsi asam amino disamping untuk sintesis protein dan produksi energi adalah alanin berfungsi sebagai prekusor glukogenik, pembawa N dari jaringan permukaan untuk ekskresi N. Aspartat berfungsi untuk biosintesis urea, prekusor glikogenik dan pirimidin. Glutamat berfungsi sebagai produksi-antara dalam reaksi interkonversi asam amino, prekusor prolin, ornitin, arginin, poliamin, neurotransmiter α -aminobutirat GABA, sumber NH 3 . Glisin merupakan prekusor biosintesis purin, neurotransmiter. Histidin merupakan prekusor histamin. Lisin berfungsi untuk crosslinking protein seperti dalam kolagen dan elastin biosintesis karnitin. Metionin merupakan donor grup metil untuk banyak proses sintetik. Phenilalanin merupakan prekusor tirosin katekolamin, melanin dan tiroksin. Serin merupakan prekusor serotin, spingolipid, etanolamin dan kolin. Triptofan merupakan prekusor serotonin dan nikotinamid vitamin B. Tirosin merupakan prekusor tirosin katekolamin, melanin dan tiroksin.

2.5 Ekstraksi Senyawa Biokatif