Berdasarkan Gambar 11 dan Tabel 6 diatas maka nilai konsentrasi minimum penghambatan MIC topoisomerase I ektrak metanol dari kerang mas ngur
Atactodea striata sebesar 5 µgml. Nilai MIC ini jika dibandingkan dengan kontrol positif camptothecin yang memiliki konsentrasi 34,84 µgml 100 µM
maka ektrak metanol memiliki tingkat aktifitas sebagai inhibitor topoisomerase I sangat baik. Zahir 1996 menyatakan bahwa suatu senyawa bahan alam dikatakan
efektif sebagai inhibitor enzim topoisomerase bila memiliki nilai MIC kurang dari 10 µgml.
4.6 Golongan Senyawa Kimia Ekstrak Aktif Atactodea striata
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kelompok senyawa yang terdapat pada ekstrak aktif inhbitor topoisomerase I. Hasil uji kandungan senyawa kimia dapat
dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil karakterisasi ekstrak aktif Atactodea striata
Jenis ekstrak
Jenis Pengujian Kesimpulan
Bradford Ninhidrin
Molish L. Burchard
Heksana +++
++ -
- Mengandung protein dan
asam amino bebas Etil Asetat
+ +
- +
Mengandung protein, asam amino bebas dan
steroid Metanol
++ +++
- -
Mengandung protein dan asam amino bebas
Jumlah tanda + menunjukkan intensitas warna
Tabel 7 menunjukkan bahwa secara kualitatif ekstrak heksana mempunyai kandungan protein lebih besar dibandingkan dengan ekstrak etil asetat dan
metanol sedangkan asam amino bebas lebih banyak terdapat pada ekstrak metanol dibandingkan dengan ekstrak he ksana dan etil asetat. Hal ini berarti bahwa protein
yang terdapat pada ekstrak metanol lebih mudah terurai menjadi asam-asam amino bebas. Selanjutnya, steroid hanya terdapat pada ekstrak etil asetat yang
berarti bahwa Atactodea striata mengandung steroid yang lebih besifat semi polar. Sedangkan karbohidrat yang dikandung
Atactodea striata tergolong
heteropolisakarida yang tidak dapat dipecahkan oleh asam sulfat pekat sehingga tidak terbentuk gugus furfural yang dapat bereaksi dengan sulfonat alfa-naftol
membetuk senyawa berwarna ungu. Adapun indikasi warna yang terbentuk dari hasil uji ini dapat dilihat pada Lampiran 5.
Menurut Poedjiadi dan Supriyanti 2006, reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa monosakarida dengan asam sulfat pekat akan
membentuk gugus furfural atau derivatnya uji Molish. Reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat karena gugus furfural, aldehida atau keton bebas dalam molekul
karbohidrat memiliki sifat mereduksi, dan sifat reduktor ini digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif, sedangkan
polisakarida tidak memiliki sifat mereduksi terutama polisakarida yang mengandung senyawa lain heteropolisakarida. Lebih lanjut Hutagalung 2004
menyatakan bahwa karbohidrat yang berasal dari kerang-kerangan khususnya tiram adalah dalam bentuk glikogen dengan persentase antara 20-25 .
Asam-asam amino yang terdapat pada kerang mas ngur Atactodea striata merupakan senyawa prekusor untuk alkaloid. Menurut Bruneton 1993, asam
amino ornitin, lisin, phenilalanin, tirosin, dan triptofan merupakan senyawa prekusor untuk alkaloid. Pembentukan sistem heterosiklik alkaloid pada
umumnya melalui mekanisme inter atau intramolekuler sederhana. Sebagai contoh, biosintesis alkaloid benzilisokuinolin terbentuk dari 2 molekul tirosin
yang akan membentuk dopain. Kemudian dopain akan mengalami kondensasi dengan 4-hidroksifenilasetaldehid membentuk S-norkoklaurin dikatalisis oleh
enzim sintesa yang akan mengalami O-metilasi pada C
6
menghasilkan S- koklaurin yang seperti retikulin merupakan suatu benzilisokuinolin. Hidroksilasi
pada C
3
diikuti metilasi S-retikulin. Hasil pengujian kualitatif untuk mengetahui adanya alkaloid, flavonoid,
steroid dan saponin pada kerang mas ngur Atactodea striata disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil uji kualitatif ekstrak aktif Atactodea striata
Uji Pereaksi
Hasil dari ekstrak Heksana E. asetat Metanol
Alkaloid Dragendorf + : terbentuk endapan merah
- -
- Meyer + : terbentuk endapan putih
- -
+ Wagner + : terbentuk endapan coklat
+ +
+ Flavonoid H
2
SO
4
+ : terbentuk warna merah -
- -
Steroid Lieberman Burchard
+ : terbentuk warna hijau -
+ -
Saponin Pengocokan
+ : dalam 10 menit setelah pengocokan buih tidak hilang
+ -
+
Tabel 8 menunjukkan bahwa senyawa alkaloid terdapat pada ekstrak metanol, steroid pada ekstrak etil asetat, saponin pada ekstrak heksana dan
metanol. Hasil ini menjadi rujukkan untuk isolasi senyawa bioaktif tersebut. Adapun indikasi warna yang terbentuk dari hasil uji ini dapat dilihat pada
Lampiran 6. Keberadaan senyawa aktif pada kerang Atactodea striata sangat tergantung
pada lokasi, musim yang berbeda, dan jenis makanannya. Sebagai contoh pada moluska Mytilus edulis yang diambil dari tiga lokasi yaitu Belanda, Kanada dan
Jepang mempunyai kadar kolesterol yang berbeda beda Makkasau 2001. Demikian juga hasil uji Tabel 8 berbeda dengan hasil penelitian Feri 2003 yang
melaporkan bahwa ekstrak metanol dan kloroform Atactodea striata positif mengandung alkaloid, saponin, steroid, dan terpenoid. Sedangkan ekstrak etil
asetat mengandung alkaloid dan saponin, ekstrak n-heksana mengandung alkaloid dan steroid.
4.7 Isolasi Senyawa Aktif 4.7.1 Isolasi Senyawa Alkaloid