Chromatography spesifikasi alat HPLC yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3, HPLC column C-18 phase; Develosil ODS-UG-3, alat
injektor sampel HPLC, filter syringe, vial, oven, neraca analitik, desikator, alat vorteks, labu takar, gelas piala, tabung reaksi, spatula,
gegep, dan cawan aluminium. Tabel 3. Spesifikasi HPLC
Komponen HPLC Tipe
Solvent cabinet Hewlett Packard Series 1100
Degasser Agilent Technologies 1200 Series
Pump Hewlett Packard Series 1100
Detector UV-Vis Hewlett Packard Series 1100
Detector RID Agilent Technologies 1100 Series
Manual injector Hewlett Packard Series 1100
Injector Rheodyne 20µL
Syringe Agilent Technologies, LC 50µL
Column C-18 phase; Develosil ODS-UG-3,
Nomura Chemical Mobile phase
25 acetonitrile in 0.025 M KH
2
PO
4
Flow rate 0.9 mlmin isocratic
B. METODE
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan yang dilakukan adalah persiapan sampel, analisis kadar air, analisis total fenol,
ekstraksi sampel, dan analisis dengan HPLC. Analisis kadar air, analisis total fenol, dan analisis dengan HPLC dilakukan secara duplo untuk dua ulangan.
1. Persiapan Sampel
Bagian tanaman kenikir, beluntas, mangkokan, kemangi, katuk, kedondong cina, pohpohan, daun ginseng yang digunakan dalam penelitan
ini adalah bagian daun yang masih muda daun yang dekat pucuk. Hal ini
diindikasikan dari warna daun yang lebih hijau muda bila dibandingkan dengan daun pada bagian yang lainnya. Bagian tanaman krokot yang
digunakan adalah daun dan batangnya, sedangkan bagian tanaman antanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bagiannya. Bunga
kecombrang yang digunakan adalah bunga kecombrang yang telah mekar. Pemilihan bagian-bagian tanaman tersebut didasarkan pada bagian-bagian
yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Sayuran-sayuran indigenous tersebut yang diperoleh dari pasar
lokal yang berada di daerah Bogor, pertama-tama dicuci sampai bersih, kemudian ditiriskan. Setelah itu sayuran dibekukan di dalam freezer
selama satu malam untuk memudahkan proses pengeringan vakum. Waktu pengeringan dengan freeze dryer dapat berlangsung selama satu sampai
dua hari tergantung dari banyaknya sampel. Setelah sampel kering, dilakukan penghancuran menggunakan blender kering untuk mendapatkan
bubuk sampel berukuran kurang lebih 30 mesh. Sampel yang telah diblender kemudian disimpan dalam freezer dan siap untuk digunakan
dalam ekstraksi. Tahap persiapan sampel secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 14.
2. Analisis Kadar Air AOAC, 1984
Penetapan kadar air merupakan cara untuk mengukur banyaknya air yang terdapat di dalam suatu bahan pangan. Analisis kadar air
dilakukan pada sampel sayuran segar awal dan pada sampel sayuran setelah freeze drying. Penentuan kadar air ini dilakukan dengan
menggunakan metode pengeringan dengan oven biasa. Prinsip dari metode ini adalah air dikeluarkan dari sampel dengan cara menguapkan air yang
terdapat dalam bahan pangan. Persiapan yang perlu dilakukan adalah cawan aluminium yang
akan digunakan terlebih dahulu dikeringkan dalam oven pada suhu 100 °C
selama 15 menit kemudian didinginkan dalam desikator selama 10 menit. Lalu cawan ditimbang dengan menggunakan neraca analitik. Sampel
ditimbang sebanyak kurang lebih 5 gram kemudian dikeringkan dalam
oven selama kurang lebih 6 jam. Setelah itu, didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang. Contoh kembali dikeringkan dalam oven selama 30
menit lalu ditimbang kembali. Perlakuan terakhir ini diulangi terus hingga diperoleh berat sampel kering yang relatif konstan berat dianggap konstan
jika selisih berat sampel kering yang ditimbang ≤0,0003 gram.
W – W1 – W2 Kadar air =
x 100 W
W = bobot contoh sebelum dikeringkan g W1 = bobot contoh + cawan sesudah dikeringkan g
W2 = bobot cawan kosong g
3. Analisis Total Fenol Shetty et al., 1995 yang dikutip oleh Ishartani,