dry basis per 100 g sampel kering adalah 11.11 mg myricetin, 64.57 mg quercetin, dan 3.51 mg kaempferol, sehingga totalnya 79.19 mg.
Kandungan flavonol dan flavone pada daun beluntas dengan perhitungan menggunakan eksternal standar memberikan hasil sebagai
berikut : berdasarkan wet basis per 100 g sampel segar, yaitu 0.88 mg myricetin, 5.46 mg quercetin, dan 0.19 mg kaempferol, sehingga totalnya
6.53 mg. Konsentrasi flavonol dan flavone yang diperoleh berdasarkan dry basis per 100 g sampel kering adalah 10.93 mg myricetin, 67.66 mg
quercetin, dan 2.32 mg kaempferol, sehingga totalnya 80.91 mg. Tabel 14. Perbandingan luasan area kromatografi ektrak beluntas
Komponen flavonoid
Area pada ektrak
beluntas mAUs
Area pada standar
campuran mAUs
Area pada ekstrak beluntas dengan
standar campuran mAUs
Myricetin 262.92957 263.62018
325.52679 Luteolin
118.35878 109.43703
Quercetin 1437.47937 259.90009
990.67480 Apigenin
80.74374 83.43163
Kaempferol 29.21419
168.29596 174.31804
3. Mangkokan
Mangkokan yang merupakan tanaman perdu dengan daun yang berbentuk seperti mangkok dan berwarna hijau tua ini memiliki kadar air
sebesar 85.91. Berdasarkan hasil analisis total fenol, diketahui bahwa kandungan fenol pada daun mangkokan adalah sebanyak 94.30 mg100g
sampel segar dan 669.30 mg100g sampel kering. Gambar 41 menunjukkan kromatogram sampel mangkokan hasil
analisis dengan HPLC. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa puncak flavonoid yang muncul hanya quercetin pada menit ke-7.025 dan
kaempferol pada menit ke-16.409. Untuk lebih meyakinkan dugaan komponen tersebut, maka dilakukan injeksi sampel yang telah
ditambahkan standar campuran. Hasil ko-kromatogram ektrak mangkokan dengan standar tersebut dapat dilihat pada Gambar 42. Tabel 15
menunjukkan perbandingan luasan area antara ekstrak mangkokan, standar campuran, dan ekstrak mangkokan dengan standar campuran.
Kandungan flavonol dan flavone pada daun mangkokan dengan perhitungan menggunakan kurva standar memberikan hasil sebagai
berikut : berdasarkan wet basis per 100 g sampel segar, yaitu 3.69 mg quercetin dan 1.74 mg kaempferol, sehingga totalnya adalah 5.43 mg.
Konsentrasi flavonol dan flavone yang diperoleh berdasarkan dry basis per 100 g sampel kering adalah 26.18 mg quercetin dan 12.33 mg
kaempferol, sehingga totalnya adalah 38.51 mg. Kandungan flavonol dan flavone pada daun mangkokan dengan
perhitungan menggunakan eksternal standar memberikan hasil sebagai berikut : berdasarkan wet basis per 100 g sampel segar, yaitu 3.76 mg
quercetin dan 1.65 mg kaempferol, sehingga totalnya adalah 5.41 mg. Konsentrasi flavonol dan flavone yang diperoleh berdasarkan dry basis
per 100 g sampel kering adalah 26.71 mg quercetin dan 11.72 mg kaempferol, sehingga totalnya adalah 38.43 mg.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Triguspita et al. 2000, daun mangkokan mengandung tanin, polifenol, dan saponin.
Penelitian ini juga menguji efek analgetika ekstrak metanol dari daun mangkokan. Hasil analisis yang diperoleh yaitu pemberian ekstrak dengan
dosis 400 dan 800 mgkg BB mencit, menunjukkan efek yang bermakna terhadap kontrol. Diduga bahwa senyawa tanin, polifenol, dan flavonoid
merupakan senyawa aktif analgetika.
Gambar 39. Kromatogram ekstrak beluntas
Gambar 40. Ko-kromatogram ektrak beluntas dengan standar campuran
Tabel 15. Perbandingan luasan area kromatografi ektrak mangkokan
Komponen flavonoid
Area pada ektrak
mangkokan mAUs
Area pada standar
campuran mAUs
Area pada ekstrak mangkokan dengan
standar campuran mAUs
Myricetin 263.62018
292.89716 Luteolin
118.35878 120.47813
Quercetin 568.21387 259.90009
832.77319 Apigenin
80.74374 84.95896
Kaempferol 147.68650
168.29596 357.99139
4. Kecombrang
Tanaman kecombrang yang memiliki ciri-ciri bunga berbentuk bongkol, majemuk, mahkota bertaju, berbulu jarang, dan berwarna merah
jambu ini memiliki kadar air sebesar 89.94. Hasil kadar air yang diperoleh sangat dekat dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
Anggraeni 2007, yaitu sebesar 90.23. Berdasarkan hasil analisis total fenol, diketahui bahwa kandungan fenol pada bunga kecombrang adalah
sebanyak 80.61 mg100g sampel segar dan 801.33 mg100g sampel kering.
Gambar 43 menunjukkan kromatogram sampel kecombrang hasil analisis dengan HPLC. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa
puncak flavonoid yang muncul hanya quercetin pada menit ke-7.807. Untuk lebih meyakinkan dugaan komponen tersebut, maka dilakukan
injeksi sampel yang telah ditambahkan standar campuran. Hasil ko- kromatogram ektrak kecombrang dengan standar tersebut dapat dilihat
pada Gambar 44. Tabel 16 menunjukkan perbandingan luasan area antara ekstrak kecombrang, standar campuran, dan ekstrak kecombrang dengan
standar campuran. Kandungan flavonol dan flavone pada bunga kecombrang hanya
diberikan oleh kontribusi dari quercetin, yaitu sebanyak 1.18 mg quercetin100g sampel segar dan 11.76 mg quercetin100g sampel kering