Beluntas SENYAWA FLAVONOID PADA SAYURAN INDIGENOUS

Tabel 15. Perbandingan luasan area kromatografi ektrak mangkokan Komponen flavonoid Area pada ektrak mangkokan mAUs Area pada standar campuran mAUs Area pada ekstrak mangkokan dengan standar campuran mAUs Myricetin 263.62018 292.89716 Luteolin 118.35878 120.47813 Quercetin 568.21387 259.90009 832.77319 Apigenin 80.74374 84.95896 Kaempferol 147.68650 168.29596 357.99139

4. Kecombrang

Tanaman kecombrang yang memiliki ciri-ciri bunga berbentuk bongkol, majemuk, mahkota bertaju, berbulu jarang, dan berwarna merah jambu ini memiliki kadar air sebesar 89.94. Hasil kadar air yang diperoleh sangat dekat dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni 2007, yaitu sebesar 90.23. Berdasarkan hasil analisis total fenol, diketahui bahwa kandungan fenol pada bunga kecombrang adalah sebanyak 80.61 mg100g sampel segar dan 801.33 mg100g sampel kering. Gambar 43 menunjukkan kromatogram sampel kecombrang hasil analisis dengan HPLC. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa puncak flavonoid yang muncul hanya quercetin pada menit ke-7.807. Untuk lebih meyakinkan dugaan komponen tersebut, maka dilakukan injeksi sampel yang telah ditambahkan standar campuran. Hasil ko- kromatogram ektrak kecombrang dengan standar tersebut dapat dilihat pada Gambar 44. Tabel 16 menunjukkan perbandingan luasan area antara ekstrak kecombrang, standar campuran, dan ekstrak kecombrang dengan standar campuran. Kandungan flavonol dan flavone pada bunga kecombrang hanya diberikan oleh kontribusi dari quercetin, yaitu sebanyak 1.18 mg quercetin100g sampel segar dan 11.76 mg quercetin100g sampel kering dengan perhitungan menggunakan kurva standar. Kandungan flavonol dan flavone pada bunga kecombrang dengan perhitungan menggunakan eksternal standar memberikan hasil sebanyak 1.02 mg quercetin100g sampel segar dan 10.10 mg quercetin100g sampel kering. Meskipun jumlah flavonol dan flavone pada bunga kecombrang merupakan yang ke-dua tersedikit, namun jumlah quercetinnya lebih banyak dari krokot dan daun ginseng. Berdasarkan hasil kromatogram yang dapat dilihat seperti pada Gambar 40, setelah menit ke-10.115 tidak ada lagi komponen yang terdeteksi. Hal ini berarti dalam bunga kecombrang tidak terlalu banyak mengandung komponen-komponen seperti pada beberapa sampel lainnya. Tabel 16. Perbandingan luasan area kromatografi ektrak kecombrang Komponen flavonoid Area pada ektrak kecombrang mAUs Area pada standar campuran mAUs Area pada ekstrak kecombrang dengan standar campuran mAUs Myricetin 263.62018 268.70432 Luteolin 118.35878 128.31230 Quercetin 106.70020 259.90009 466.41055 Apigenin 80.74374 88.12518 Kaempferol 168.29596 189.28723

5. Kemangi

Daun kemangi yang memiliki bau khas dan berwarna hijau ini memiliki kadar air sebesar 89.65. Berdasarkan hasil analisis total fenol, diketahui bahwa kandungan fenol pada daun kemangi adalah sebanyak 81.18 mg100g sampel segar dan 784.32 mg100g sampel kering. Gambar 45 menunjukkan kromatogram sampel kemangi hasil analisis dengan HPLC. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa semua puncak flavonoid muncul, kecuali myricetin. Puncak luteolin muncul pada menit ke-7.366, puncak quercetin pada menit ke-7.743,