Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 43 42 | Kelas VIII SMP
2. Kitab Zhongyong Tengah Sempurna
Kitab Zhongyong terdiri dari 32 bab dan ditambah dengan bab utama.
Zhongyong atau The Doctrine of The Mean ini ditulis oleh Zi Si, yaitu cucu Nabi Kongzi sendiri. Kitab Zhongyong selanjutnya disusun kembali oleh Zhu
Xi menjadi satu bab utama dan 32 bab uraian. Kitab Zhongyong di samping membicarakan mengenai “Tengah
Sempurna” itu sendiri, juga membicarakan tentang ari dan fungsi agama. Dalam Bab utama pasal 1 dijelaskan bahwa:
“Firman Tian Tuhan Yang Maha Esa itu dinamai watak sejai Xing.
Hidup mengikui watak sejai itu dinamai menempuh jalan suci. Bimbingan menempuh jalan suci itulah dinamai agama.”
Dalam Bab utama pasal 1 di atas menunjukkan satu keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah mengaruniakan watak sejai Xing kepada semua
manusia makhluk ciptaan-Nya. Xing merupakan sifatwatak asli kodrat karunia Tian
. Di dalam Xing itu terkandung benih-benih kebajikan sebagai sifat dasar manusia pada awal penjadiannya. Benih-benih kebajikan watak
sejai itu ialah: Cinta kasih, dengan benih perasaan kasihan dan idak tega. Kebenaran, dengan benih perasaan malu dan idak suka. Susila, dengan benih
perasaan hormat dan rendah hai, Kebijaksanaan, dengan benih perasaan membenarkan dan menyalahkan. Keempat benih kebajikan watak sejai
inilah yang menjadikan manusia berpotensi untuk menjadi makhluk luhur dan mulia. Makhluk termulia di antara makhluk ciptaan-Nya yang lain.
Dalam pasal berikutnya pasal 2 dikatakan bahwa jalan suci itu idak boleh terpisah biar sekejappun dari kehidupan manusia, karena yang boleh
terpisah itu bukan jalan suci. Maka seorang Junzi luhur budi berhai-hai kepada Dia Tian yang idak kelihatan dan takut pada-Nya Tian yang idak
terdengar. Dalam pasal 3 disebutkan perihal kenyataan Tuhan, bahwa: “Tiada yang
lebih nampak daripada yang tersembunyi itu, iada yang lebih jelas daripada yang terlembut itu. Maka seorang susilawan Junzi hai-hai pada waktu
seorang diri.” Seperi dijelaskan dalam pengantar kitab ini bahwa yang dimaksud
dengan Zhongyong atau Tengah Sempurna adalah: “Tengah” arinya tepat sasaran, ditambahkan lagi bahwa “tengah” itu adalah jalan yang lurus di dunia
dan “sempurna” adalah hukum tetap dunia. Maka bisa diarikan “Tengah
sempurna” itu adalah berbuat sesuai dengan hukum alam. Dalam bab utama pasal 4–5 tertulis:
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 43 42 | Kelas VIII SMP
“Kegembiraan, kemarahan, kesedihan, dan kesenangan itu sebelum imbul dinamai “tengah”, setelah imbul, tetapi masih berada di batas tengah
itulah “harmonis.” Tengah itulah pokok dari pada dunia, dan keharmonisan itulah cara untuk menempuh jalan suci di dunia.” Pasal. 4
“Bila dapat terselenggara tengah dan harmonis, maka kesejahteraan akan melipui langit dan bumi, segenap makhluk dan benda akan terpelihara.”
Pasal. 5 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Zhongyong atau Tengah
Sempurna merupakan cita-cita seluruh umat manusia yang harus diwujudkan di dunia ini.
Di samping berbicara mengenai Tian, tentang manusia yang Junzi atau berbudi luhur, Nabi Kongzi juga berbicara tentang keperwiraan, ajaran-ajaran
eika, keimanan, jalan suci Tuhan Yang Maha Esa, dan hukum-hukum yang ada dalam alam ini.
3. Kitab Lunyu Sabda Suci
Kitab Lunyu ini juga dikenal sebagai kitab kumpulan atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan The Analects
. Kitab ini merupakan kumpulan tulisan yang dilakukan oleh murid-murid Kongzi setelah beliau wafat. Berbeda dengan
Kitab Daxue dan Zhongyong , kitab ini idak ditulis bab per bab, tetapi jilid per
jilid. Kitab ini dibagi dalam 20 jilid, dan urutannya setelah kitab Zhongyong. Secara umum, kitab ini berisi tentang Xue Er
belajar, Wei Zhen pemerintahan, Ba Yi tarian atau seni, Li Ren cinta kasih Hiang Tong
kampung, nama-nama orang termasuk murid-murid Kongzi sendiri. Secara khusus dapat dikatakan bahwa Lunyu berisikan hal-hal yang
berhubungan dengan pembicaraan dan nasihat yang diberikan oleh Kongzi yang berkaitan dengan kondisi masa itu.
4. Kitab Mengzi
Kitab ini terdiri dari 7 jilid, dan iap jilidnya dibagi ke dalam dua bagian A dan B jilid II terdiri dari jilid I.A dan I.B. Kitab ini merupakan kumpulan
ajaran dan percakapan Mencius atau Mengzi dalam menjalankan kehidupan masa itu dengan menegakkan ajaran-ajaran Kongzi. Pendirian Mengzi adalah
mengungkapkan cinta kasih dan kebenaran menebarkan Jalan Suci, kebajikan dan mengakui Tuhan Yang Maha Esa Tian.
Mengzi mewarisi pemikiran Nabi Kongzi. Setelah menyelesaikan pelajarannya dari Zi Si cucu laki-laki Kongzi, ia berkeliling berbagai negeri
menawarkan nasihat kepada para pangeran.