Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 43 42 | Kelas VIII SMP
“Kegembiraan, kemarahan, kesedihan, dan kesenangan itu sebelum imbul dinamai “tengah”, setelah imbul, tetapi masih berada di batas tengah
itulah “harmonis.” Tengah itulah pokok dari pada dunia, dan keharmonisan itulah cara untuk menempuh jalan suci di dunia.” Pasal. 4
“Bila dapat terselenggara tengah dan harmonis, maka kesejahteraan akan melipui langit dan bumi, segenap makhluk dan benda akan terpelihara.”
Pasal. 5 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Zhongyong atau Tengah
Sempurna merupakan cita-cita seluruh umat manusia yang harus diwujudkan di dunia ini.
Di samping berbicara mengenai Tian, tentang manusia yang Junzi atau berbudi luhur, Nabi Kongzi juga berbicara tentang keperwiraan, ajaran-ajaran
eika, keimanan, jalan suci Tuhan Yang Maha Esa, dan hukum-hukum yang ada dalam alam ini.
3. Kitab Lunyu Sabda Suci
Kitab Lunyu ini juga dikenal sebagai kitab kumpulan atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan The Analects
. Kitab ini merupakan kumpulan tulisan yang dilakukan oleh murid-murid Kongzi setelah beliau wafat. Berbeda dengan
Kitab Daxue dan Zhongyong , kitab ini idak ditulis bab per bab, tetapi jilid per
jilid. Kitab ini dibagi dalam 20 jilid, dan urutannya setelah kitab Zhongyong. Secara umum, kitab ini berisi tentang Xue Er
belajar, Wei Zhen pemerintahan, Ba Yi tarian atau seni, Li Ren cinta kasih Hiang Tong
kampung, nama-nama orang termasuk murid-murid Kongzi sendiri. Secara khusus dapat dikatakan bahwa Lunyu berisikan hal-hal yang
berhubungan dengan pembicaraan dan nasihat yang diberikan oleh Kongzi yang berkaitan dengan kondisi masa itu.
4. Kitab Mengzi
Kitab ini terdiri dari 7 jilid, dan iap jilidnya dibagi ke dalam dua bagian A dan B jilid II terdiri dari jilid I.A dan I.B. Kitab ini merupakan kumpulan
ajaran dan percakapan Mencius atau Mengzi dalam menjalankan kehidupan masa itu dengan menegakkan ajaran-ajaran Kongzi. Pendirian Mengzi adalah
mengungkapkan cinta kasih dan kebenaran menebarkan Jalan Suci, kebajikan dan mengakui Tuhan Yang Maha Esa Tian.
Mengzi mewarisi pemikiran Nabi Kongzi. Setelah menyelesaikan pelajarannya dari Zi Si cucu laki-laki Kongzi, ia berkeliling berbagai negeri
menawarkan nasihat kepada para pangeran.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 45 44 | Kelas VIII SMP
Seperi halnya Nabi Kongzi, Mengzi mendapat tanggapan yang kurang serius dari para pangeran, ia menarik diri dari kancah pemerintahan dan
poliik kenegaraan, bersama muridnya Wan Zhang ia menulis pengantar pujian dan buku sejarah, yang menjabarkan pandangan Confucius
Nabi Kongzi dan menyusunnya dalam 7 bab buku.
Kitab ini diberi nama kitab Mengzi, karena kitab ini membicarakan ajaran Mengzi yang merupakan penjabaran dari ajaran Nabi Kongzi. Jilid pertama
pada kitab ini juga menceritakan tentang percakapan Mengzi dengan Raja Hui dari Negeri Liang.
Mengzi menegaskan bahwa yang dia bawa ke Negeri Liang adalah cinta kasih dan kebenaran bukan keuntungan seperi yang diharapkan dan
ditanyakan oleh Raja Hui itu. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebagian besar kitab ini membicarakan tentang pembicaraan Mengzi dengan para raja
muda yang hidup pada masa itu.
B. Kitab Baki Xiao Jing
Kitab Xiao Jing walaupun idak termasuk salah satu di antara kita suci
yang mendasari maupun yang pokok, tetapi juga merupakan salah satu kitab suci umat Khonghucu.
Isi dari kitab Xiao Jing merupakan tuntunan dalam ajaran tentang perilaku baki. Di dalam ajaran agama Khonghucu, laku baki adalah perilaku
utama yang wajib dibina di dalam hidup ini, sebagai dasar untuk merawat dan membina perilaku kebajikan yang lainnya yang lebih luas. Di dalam kitab
Xiao Jing
ditulis, ”Sesungguhnya laku baki itu ialah pokok kebajikan. Dari situ agama berkembang.”
Kitab ini dibukukan oleh Zengzi, yang didasarkan hasil percakapannya dengan Nabi Kongzi.
Kitab ini terdiri atas 18 bab. Di dalamnya mengupas pandangan umum tentang laku baki, dilanjutkan dengan perilaku baki dari kaisar sampai rakyat
jelata serta penerapan laku baki di dalam berbagai aspek penghidupan.