Tujuan dalam Belajar Semangat Belajar
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 121 120 | Kelas VIII SMP
Nabi Kongzi bersabda:
“Orang zaman dahulu belajar untuk membina diri. Sekarang orang belajar bertujuan untuk memperlihatkan diri kepada orang lain.” Lunyu XIV: 24
Hal ini mungkin suatu perbedaan yang sangat mencolok tentang tujuan dari belajar. Sulit dipungkiri kenyataannya bahwa sadar atau idak sadar banyak dari kita
belajar bertujuan untuk menunjukkan diri. Mesinya, kita idak boleh melupakan bahwa belajar adalah untuk pembinaan diri, dan sama sekali bukan untuk
menunjukkan diri.
Sumber: dokumen penulis
Gambar 7.5 Sikap yang idak boleh diiru, yaitu mencari muka dalam bekerja
Sumber: dokumen penulis
Gambar 7.4 Sikap tulus dalam bekerja
Kita telah melihat bahwa belajar dan membina diri adalah idak dapat dipisahkan. Lalu, apa yang menjadi tujuan kita dalam belajar dan melakukan
pembinaan diri? Mungkin kita harus memulainya dimana kita berada saat ini, di sekolah. Apa tujuanmu datang ke sekolah dan belajar? Jawab kita pasi bervariasi,
namun jawaban yang diberikan dari kebanyakan murid di Singapura adalah sekolah mempersiapkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan bagi
kehidupan yang baik di masa mendatang. Mungkin kalian akan menjawab belajar untuk menjadi dokter, insinyur, pengacara, pilot atau akuntan. Kita berharap dengan
belajar keras sekarang, maka suatu hari kita akan dapat memberikan sumbangan dalam kemajuan ekonomi dan kesejahteraan bagi negara kita.
Tidak ada yang salah dalam pendekatan cara belajar seperi ini, bila mengambil semangat yang benar. Kita membaca dalam Kitab Mengzi keluhan
seperi ini, ”Tetapi keadaan penghasilan rakyat saat ini ke atas belum cukup untuk
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 121 120 | Kelas VIII SMP
dapat mengabdi kepada orang tuanya, ke bawah belum cukup untuk memelihara istri dan anak-anaknya. Pada musim yang baik seluruh keluarga masih mengalami
kesengsaraan dan pada musim yang jelek mereka idak dapat terhindar dari kemaian. Dalam keadaan seperi itu, mereka hanya berusaha menghindari maut, dan takut
idak berhasil. Bagaimanakah mereka akan dapat memperhaikan Kesusilaan dan Kebenaran.” Mengzi IA: 724
Oleh karena itu, sangat pening bahwa rakyat mempunyai pekerjaan yang baik dan ekonomi negara makmur; kalau idak rakyat idak akan mempunyai kebebasan
dan kekuatan untuk membina moral mereka sendiri. Jadi benarlah bahwa tujuan belajar kita adalah untuk memberikan sumbangan bagi kehidupan keluarga kita dan
negara yang lebih baik pada suatu saat. Perkecualian bagi sebagian orang yang dapat berkonsentrasi pada pembinaan diri dan belajar meskipun dia lapar dan miskin.
Tetapi Mengzi berpikir lain tentang rakyat secara umum, dan ia cukup prakis untuk mengakuai dalam kebanyakan kasus, kebutuhan dasar seperi makanan dan pakaian
harus dipenuhi terlebih dahulu.
Sumber: dokumen penulis
Gambar 7.6 Membangun hubungan sosial yang baik
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 123 122 | Kelas VIII SMP
Tetapi apakah hal ini harus menjadi tujuan kita dalam belajar saja? Haruskah ini menjadi tujuan utama kita? Tentu idak. Kita melihat bahwa belajar dan membina
diri bagi kehidupan moral idak dapat dipisahkan, dan hidup bermoral adalah sesuatu yang pasi baik bagi diri sendiri. Mungkin ada seseorang mengatakan bahwa
ia ingin memiliki moral yang baik karena ia ingin mendapatkan uang yang lebih besar. Namun apakah ia benar-benar akan menjadi seorang yang bermoral baik? Memang
benar kebaikan moral dapat diperolah hanya apabila moivasi kita juga benar.
Itulah sebabnya mengapa pada kalimat pertama Kitab Lunyu I: 1, Nabi Kongzi mengatakan, ”Belajar dan selalu dilaih, idakkah itu menyenangkan?” Belajar adalah
termasuk belajar bermoral, harus memuaskan diri sendiri Nabi Kongzi mengamai bahwa banyak siswa pada masanya idak menemukan kepuasan dalam belajar bagi
pengembangan diri. Ini berbeda dengan sikap para siswa yang bijaksana pada zaman dulu yang sangat beliau kagumi. Beliau mengatakan:
”Orang zaman dahulu, orang belajar berujuan untuk membina diri. Sekarang orang belajar bertujuan untuk memperlihatkan diri kepada orang lain.” Lunyu
XIV: 25 Hal itu adalah salah bila kita belajar karena ingin mendapatkan pujian dari
orang lain. Seperi yang dipikirkan Mengzi:
”Sesungguhnya Jalan Suci dalam belajar itu ialah bagaimana dapat mencari kembali Hai yang lepas itu,” Mengzi VIA: 113
Hai manusia pada dasarnya adalah baik, menjadi buruk oleh karena kelalaian dan pengaruh buruk. Tujuan daripada belajar adalah menemukan kebaikan yang
telah hilang dan membawanya kembali ke tempat di mana ia berada sehingga hai dan dirinya menjadi baik kembali.
Oleh karena itu, belajar harus menjadi kebutuhan hidup yang harus kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tidak ada seorang pun dapat menemukan
kesejahteraan dan kepuasan hidup tanpa mengembangkan kehidupan moral mereka, dan belajar secara ruin. Nabi Kongzi menggambarkan:
”Seorang Junzi meluaskan pengetahuannya dengan mempelajari Kitab- kitab dan membatasi diri dengan Kesusilaan. Dengan demikian,ia idak sampai
melanggar Kebajikan.” Lunyu VI: 27
Hal ini mengingatkan kita bahwa kehidupan yang idak teruji idak akan berguna. Hanya orang yang hidupnya dengan belajar, mencari, menguji dan bermoral adalah
benar-benar puas, penuh ari dan berguna.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 123 122 | Kelas VIII SMP