Sebagai manusia adakah aku berlaku idak satya

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 107 106 | Kelas VIII SMP

2. Bergaul adakah aku idak dapat dipercaya

Manusia sebagai mahluk sosial, tentunya idak dapat hidup sendirian, sehingga memerlukan orang lain dalam berinteraksi dalam hidup bermasyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat, bergaul sangat pening. Kawan dan sahabat yang menjadi bagian dari hidup bermasyarakat tersebut perlu dijaga, sehingga tetap dalam batas- batas yang harmonis. Memegang rasa saling dapat dipercaya merupakan kunci pening di dalam kehidupan. Apabila sekali saja seseorang melanggar sifat dapat dipercaya, maka orang lainpun kawan dan sahabat, idak akan mempercayai kita lagi. 3. Adakah Ajaran Nabi Kongzi yang idak kulaih ? Nabi Kongzi melalui Firman Tuhan Yang Esa telah memberikan tuntunan kehidupan bagi kehidupan manusia, terutama yang telah disabdakan di dalam Kitab Sishu, Wujing dan Xiao Jing. Maka memahami, mengeri dan melaksanakan bimbingan-Nya akan dapat menuntun seseorang di dalam kelurusan, Jalan Suci yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Akivitas Bersama D Siswa membuka kitab suci Sishu untuk mencari ayat tentang Jalan Suci Dao yangdi jalankan seorang Junzi Akivitas Mandiri D lakukanlah pengamatan sikap dan perilaku manusia saat ini, yang sesuai dengan perilaku dan prinsip-prinsip seorang Junzi maupun yang bertentangan dengan perilaku dan prinsip-prinsip seorang Junzi. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 107 106 | Kelas VIII SMP Rangkuman • Junzi secara hariah diarikan : Jun berari raja dan Zi berari puteraanak, maka Junzi berari “AnakPutera Raja”, Kata Junzi telah digunakan jauh sebelum Nabi Kongzi hidup untuk menujukkan keluarga bangsawan. Hal itu adalah menggambarkan seseorang yang mempunyai kedudukan sosial, namun Nabi Kongzi menekankan bahwa kata Junzi idak hanya dimaksudkan kepada mereka yang memiliki kedudukan sosial yang inggi, apalagi jika hanya dikhususkan bagi seorang putera raja. Junzi menurut Nabi Kongzi adalah ingkat moralitas seseorang, dan sama sekali idak bukan ingkat status sosial seseorang. Selanjutnya, kata Junzi berari seseorang yang telah mencapai ingkat moral dan intelektual yang inggi. Dengan kata lain Junzi dapat diarikan sebagai seorang Susilawan atau Paripurna. • Kebalikanlawan dari seorang Junzi yaitu Xiao Ren orang yang picik berpandangan sempit. Nabi Kongzi mengharapkan para muridnya untuk menjadi seorang Junzi. Dalam Kitab Lunyu, Beliau menggunakan serangkaian perumpamaan yang berbeda tentang sifat masing-masing untuk memberikan dorongan kepada para muridnya agar menjadi seorang yang terbina dirinya, bukan hidup sebagai orang yang picik. • Keika Wang Yang Ming ditanya dengan pertanyaan yang sama, ia menjawab bahwa keinginan atau cita-cita sebagai manusia adalah menjadi seorang yang bijaksana. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa manusia idak dapat berhasil dalam karir jika ia mengarahkan kekuatannya ke arah moral yang baik. Ini idaklah benar. Agama idak melarang orang yang bersungguh-sungguh di dalam karir dan cita-citanya. Agama Khonghucu justru mendorong orang untuk menjadi berhasil dalam karirnya, tetapi idak hanya berheni sampai disitu, melainkan juga harus membina diri kita. • Untuk mencapai seorang Bijaksana adalah tujuan teringgi dalam pembinaan moral. Itulah sebabnya mengapa agama Khonghucu menekankan komitmen menyeluruh terhadap tujuan ini dan idak pernah berheni dalam proses belajar.