Kebenaran Yi Kesusilaan Li Kebijaksanaan Zhi

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 29 28 | Kelas VIII SMP Untuk memperoleh kebijaksanaan dapat dicapai dengan belajar dari pengalaman hidup yang ada di sekitar kita. “Suka belajar itu mendekatkan kita kepada Kebijaksanaan.” ZhongYong Bab XIX: 10 Tingkatan Kebijaksanaan: a. Tingkat Pertama : Orang yang sejak lahir sudah bijaksana b. Tingkat Kedua : Orang yang karena belajar lalu bijaksana c. Tingkat Keiga : Orang yang setelah menanggung sengsara, lalu belajar, lalu bijaksana

5. Dapat Dipercaya Xin

Dapat dipercaya diarikan seseorang idak hanya percaya pada dirinya sendiri, melainkan harus dapat dipercaya oleh orang lain, dan untuk dapat dipercaya orang lain, ia harus menunjukkan moralitas yang baik dalam lingkungan, di mana ia inggal. Dapat Dipercaya melipui: 1. Berlaku jujur pada diri sendiri 2. Ketulusan 3. Keyakinan

C. Delapan Kebajikan Ba De

Selain benih-benih kebajikan yang ada di dalam Lima Kebajikan, ada pula benih-benih kebajikan yang wajib difahami dan dikembangkan di dalam kehidupan, yakni Delapan Kebajikan. Lima Kebajikan maupun Delapan Kebajikan memiliki nilai yang sangat pening bagi seiap umat manusia dalam membentuk kepribadian yang baik, sehingga dapat memantapkan iman bagi seiap manusia yang menjalankannya. Delapan Kebajikan Ba De terdiri atas: 1. Berbaki Xiao 2. Rendah hai Ti 3. Satya Zhong 4. Dapat dipercaya Xin 5. Susila Li 6. Kebenaran Yi 7. Suci hai Lian

8. Tahu malu Chi

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 29 28 | Kelas VIII SMP

1. Berbaki Xiao

Berbaki Xiao diarikan rasa baki yang tulus terhadap orang tua, guru, dan leluhur. Seorang anak harus dapat berbaki kepada orang tuanya, baik saat orang tua masih hidup maupun sudah meninggal dunia. Bila orang tuanya masih hidup, anak harus dapat menghormainya, menjaga nama baiknya, serta merawat orang tuanya apabila ia sudah tua dan terganggu kesehatannya. Bentuk penghormatan kepada orang tua setelah meninggal dunia, dilakukan dengan berkabung selama iga tahun. Di dalam Kitab Xiao Jing dijelaskan: “ Sesungguhnya Laku Baki itu ialah Pokok Kebajikan dan daripadanya Ajaran Agama akan berkembang. Tubuh, anggota badan, rambut, dan kulit yang diterima ayah bunda, maka perbuatan dengan idak berani membiarkannya rusak dan luka, itulah Permulaan laku Baki. Menegakkan diri hidup menempuh Jalan Suci, meninggalkan Nama Baik orang tua di zaman kemudian, sehingga memuliakan ayah bunda, itulah Akhir Laku Baki.” Perbuatan permulaan laku baki dapat dilakukan, antara lain: 1. Tidak mentato atau merusak permukaan kulit 2. Tidak mengecat rambut dengan zat pewarna 3. Tidak kebut-kebutan di jalan raya, sehingga kecelakaan 4. Tidak bermabuk-mabukan dan terlibat penyalahgunaan narkoba 5. Tidak melakukan operasi kulit guna mempercanikmempertampan diri Perbuatan Akhir Laku Baki dapat dilakukan, antara lain: 1. Memperoleh prestasi dengan baik di sekolah 2. Berbuat Kebajikan dimanapun berada 3. Berindak sopan santun dalam ucapan dan perbuatan 4. Tidak terlibat tawuran antar siswa lain sekolah 5. Turut serta dalam kegiatan di lingkunganmasyarakat.

2. Rendah hai Ti

Rendah hai Ti diarikan perilaku yang idak menonjolkan segala sesuatu yang dimilikinya. Perilaku rendah hai dapat diarikan pula sebagai rasa hormat terhadap yang lebih tua di antara saudara. Berikut merupakan contoh dari perilaku Rendah hai: • Tidak menonjolkan kepandaian yang dimilikinya • Tidak menonjolkan kekuatan yang dimilikinya • Tidak menonjolkan kekayaan yang dimilikinya • Tidak menonjolkan kecanikanketampanan yang dimilikinya • Tidak membanggakan keadaan ayah dan bunda