Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 21 20 | Kelas VIII SMP
Pelajaran 2
Makna Kebajikan
Peta Konsep
Lima Kebajikan Ren Cinta Kasih
Yi Kebenran Li Susila
Zhi Bijaksana
Delapan Kebajikan Xin Dapat Dipercaya
Xiau Berbaki
Ti Rendah Hai
Zhong Satya Xin Dapat Dipercaya
Li Susila Yi Kebenaran
Lian Suci Hai
Chi Tahu Malu
Hormat
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 23 22 | Kelas VIII SMP
Fenomena
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Tuhan menciptakan kita manusia dengan segala bentuk kesempurnaannya, selain itu kita juga dikaruniakan sifat-sifat kebajikan-Nya melalui Watak Sejai
manusia memiliki sifat kebajikan Tuhan yakni Cinta Kasih, Kebenaran, Susila, Bijaksana.
Sadarkah kita, bahwa diri kita ini amat isimewa? Lihatlah diri kita di cermin Kita menyadari bahwa perubahan isik yang mencolok mulai terjadi
keika kita memasuki usia remaja, termasuk saat kita duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama SMP kelas VIII.
Fisik jelas tampak terlihat berubah, lalu bagaimana kalau kita coba menilai dan memeriksa prilaku kita dalam pergaulan?
Sungguh senang kalau orang tua kita dengan penuh bangga mengatakan, bahwa kita semakin baik, sudah mulai mengeri mana yang baik dan
mana yang buruk, prilaku dan sopan santun semakin terjaga, dan mampu mengekspresikan perasaan jauh lebih baik lagi.
Para remaja mulai menyadari dirinya memiliki akal-budi maupun hai- nurani. Peri kemanusiaan berakar di dalam hai-nurani. Memahami mana
yang benar dan mana yang salah berakar pada akal-budi. Bersikap santun kepada yang lebih tua juga berakar dari benih kebajikan atau watak sejai,
itulah yang bersemayam dalam nurani iap remaja. Masalahnya, maukah kita mengembangkannya atau acuh terhadapnya.
Dalam merenungkan perubahan yang terjadi setelah memasuki usia remaja di atas, terungkap betapa di dalam kehidupan bermasyarakat, kita
wajib mengembangkan akal-budi dan hai-nurani kita. Di sekolah, tuntunan eika moral religius jauh lebih menekankan
pada tanggung-jawab sosial. Begitu kita memasuki tahapan pendidikan di SMP, karakter ‘anak-kecil’ usia sekolah dasar mulai diinggalkan. Nilai-nilai
kehidupan pribadi mulai dikembangkan. Kesadaran mulai tumbuh, bahwa hidup itu bukan sekedar hanya mengikui kepeningan diri-sendiri, tapi
juga harus memperimbangkan kepeningan, hak dan kewajiban orang lain
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 23 22 | Kelas VIII SMP
di sekitar kita. Kebersamaan hidup harus dijalin dengan hubungan yang harmonis, dengan mengembangkan sifat luhur kemanusiaan. Kita bersyukur
dalam diri iap insan , Tian telah mengaruniakan irman-Nya, berupa benih kebajikan dalam watak sejai manusia.
Ini membukikan, bahwa iap manusia dalam dirinya bersemayam Watak Sejai karunia Firman Tian. Hidup dalam kebersamaan, wajib disadari adanya
saling menjaga hak dan kewajiban masing-masing, dalam akhlak kebajikan kemanusiaan kita.
Sumber: dokumen penulis
Gambar 2.1 Fase pertumbuhan
Akivitas Mandiri
D Berikan pendapat kamu terkait perubahan isik dan perilaku
teman sebaya kamu di lingkungan tempat kamu inggal
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 25 24 | Kelas VIII SMP
Pendalaman Materi
A. Benih-Benih Kebajikan dalam Diri Manusia
Tuhan Yang Maha Esa telah memberi karunia kepada seiap umat yang terlahir ke atas dunia ini dengan dibekali watak sejai yang bersifat baik.
Tuhan dengan segala kesempurnaan-Nya memiliki sifat-sifat yang wajib kita imani dan hayai di dalam kehidupan, yakni:
1. Yuan : Khalik, Pencipta Semesta Alam, Mahakasih,
Prima Causa sekaligus Causa Finalis, Mula dan Akhir semuanya.
Sifat Yuan
ini merupakan kepala dari segala sifat baik. 2. Heng
: Mahabesar, Mahamenjalinmenembusi, Mahaindah. Sifat
Heng ini merupakan berkumpulnya segala sifat indah.
3. Li : Mahapemberkah, menjadikan iap pelaku menuai hasil
perbuatannya. Sifat
Li ini merupakan sifat harmonisnya dengan kebenaran.
4. Zhen : Mahakuasa. Mahakokoh, Mahaabadi hukumnya.
Sifat Zhen
merupakan sifat tepat beresnya segala perkara. Sifat-sifat Tuhan inilah yang kemudian memercikan benih benih kebajikan
dalam diri manusia yang kemudian di dalam diri manusia menjadi: •
Ren yaitu Cinta Kasih •
Yi yaitu Kebenaran •
Li yaitu Kesusilaan •
Zhi yaitu Kebijaksanaan Kenyataan Tian
Yang Mahasempurna idak mudah diserap oleh pengerian dan kemampuan manusia yang pada hakekatnya terbatas,
kita wajib menumbuhkan iman atas karunia yang telah Tian berikan atas hidup manusia. Sifat-sifat Tuhan Yang Maha Esa akan senaniasa hidup dan
berkembang di dalam diri manusia, sehingga menjadi jalinan, jembatan yang menghubungi manusia dengan Tuhan sebagai pencipta-Nya.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 25 24 | Kelas VIII SMP
Kebajikan Tuhan yang dipancarkan di dalam diri manusia akan menjadi Kebajikan Manusia, yang menjadi Nilai-Nilai Luhur Kemanusiaan. Hal ini
telah tersurat di dalam Kitab Mengzi Bab VIA: 16, “Ada kemuliaan Karunia
Tuhan dan ada kemuliaan pemberian manusia. Cinta Kasih, Kebenaran, Satya, Dapat Dipercaya dan Gemar akan Kebaikan dengan idak merasa jemu, itulah
kemuliaan Karunia Tuhan Yang Maha Esa. Kedudukan Rajamuda, Menteri dan Pembesar itulah kemuliaan pemberian manusia.”
Di dalam Kitab Mengzi Bab VIIA: 21 tersurat: “Yang di dalam Watak
Sejai ialah Cinta Kasih, Kebenaran, Kesusilaan dan Kebijaksanaan.” Menggemilangkan Kebajikan serta mengamalkannya di dalam kehidupan
itulah tugas suci dan tujuan hidup yang wajib dicapai iap insan, seperi tersurat di dalam Kitab Daxue
Ajaran Besar, Bab Utama: 1, “Adapun Jalan Suci yang dibawakan Ajaran Besar itu ialah menggemilangkan Kebajikan Yang
Bercahaya, Mengasihi Rakyat, dan Berheni pada Puncak Kebaikan.” Jadi Ajaran Besar atau ajaran agama itu ialah membimbing manusia
dalam menumbuhkan, mengembangkan benih-benih Kebajikan yang hidup di dalam Rohaninya,mengendalikan nafsu-nafsu untuk dipulangkan kepada
fungsinya yang benar, sebagai sarana dan kekuatan yang mendukung kehidupan jasmani dipulangkan kepada kepada nilai-nilai yang indah
dan susila. Menggemilangkan Kebajikan itu idak hanya sekedar hening,
cemerlang melipui kehidupan rohani pribadi saja, melainkan diamalkan dalam perbuatan nyata demi kesejahteraan dan kebahagiaan sesama umat
manusia, sesama mahluk serta lestarinya lingkungan. Sebagai pernyataan Satya dan Hormat melaksanakan Firman Tuhan, itulah wajib tekun
diusahakan dengan sabar dan ulet, sehingga boleh mencapai puncak baik sesuai kemampuan masing-masing. Kebajikan ialah pohon segala rakhmat,
sumber segala kemampuan manusia. Kebajikan ialah cahaya, kuasa dan kemuliaan Tuhan Yang Maha Esa. Sungguh hanya satu saja: Kebajikan, menjadi
penghubung jalinan indah manusia kepada khalik-Nya maupun sesamanya menjadi rumah selamat, rumah sentosa untuk kediaman roh insani; menjadi
jalan lurus untuk menempuh jalan suci. Oleh karena itu, agama Khonghucu
menekankan agar umat manusia senaniasa wajib melaksanakan kebajikan, sebagai perwujudan pengembangan daripada Firman Tuhan Yang Maha Esa
di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kemantapan iman di dalam dirinya makin kuat.