laku siswa menunjuk pada seorang instrukturpelatih dan presentasi kelas. Selain itu, presentasi powerpoint dapat meningkatkan memoriingatan dalam waktu
pendek atau panjang. Berdasarkan kajian empiris di atas, dapat dilihat bahwa dalam penelitian
tindakan kelas yang menggunakan model pembelajaran STAD dengan media microsoft powerpoint terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan
demikian dapat dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model STAD dengan Media
Microsoft Powerpoint pada Siswa Kelas V SDN Salaman Mloyo Semarang”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran yang berkualitas harus terlihat dari adanya interaksi guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu pemilihan model dan
media yang sesuai dengan materi pembelajaran pun menjadi faktor utama tercapainya tujuan pembelajaran. Namun kenyataan yang ada di SDN Salaman
Mloyo Semarang sangat berbeda jauh dengan kondisi ideal yang diharapkan. Guru masih menjadi pemeran utama saat pembelajaran berlangsung dan siswa
masih bersifat pasif. Metode yang digunakan oleh guru adalah ceramah sehingga siswa tidak dilatih untuk berpikir kritis. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya
pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Terbukti dari hasil pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Salaman Mloyo Semarang hanya 6 siswa 26
memperoleh nilai di atas KKM 60 sedangkan sisanya sebanyak 17 siswa 74 nilainya masih berada di bawah KKM 60.
Salah satu alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menggunakan model pembelajaran STAD dengan media microsoft powerpoint, diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas V SDN Salaman Mloyo Semarang.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian
KONDISI AWAL PEMBELAJARAN
IPS
PELAKSANAAN TINDAKAN
PEMBELAJARAN IPS
Kualitas Pembelajaran IPS rendah ditandai dengan: a.
Keterampilan guru kurang optimal 1
Guru belum menggunakan model dan media yang variatif
2 Pemberian penguatan belum optimal
3 Tidak adanya interaksi antara guru dan siswa
b. Aktivitas siswa kurang optimal
1 Siswa hanya mencatat materi
2 Kurang antusias dalam pembelajaran IPS
3 Belum diberi kesempatan berpikir secara
kelompok c.
Hasil belajar siswa kurang optimal 1
Sebanyak 17 siswa 74 dari 23 siswa mendapat nilai di bawah KKM 60 pada semester I
Langkah-langkah penerapan model STAD dengan media microsoft powerpoint yaitu:
1 Guru menyampaikan tujuan dan motivasi
2 Guru membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa
secara heterogen 3
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media microsoft powerpoint
4 Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi
kerja kelompok 5
Siswa mendapat LKS untuk didiskusikan bersama
kelompoknya 6
Perwakilan masing-masing kelompok diberi kesempatan
untuk maju mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 7
Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju
8 Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan
terhadap materi pelajaran 9
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
dipelajari 10
Guru melakukan penilaian terhadap hasil kerja 11
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
KONDISI AKHIR PEMBELAJARAN
IPS
a.
Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran meningkat
b.
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS meningkat
c.
Hasil belajar siswa kelas V pembelajaran IPS meningkat
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN