Penerapan In-Store Marketing di Toserba Yogya Banjar

supervisor divisi, yaitu supervisor Keuangan, supervisor Food, supervisor Non food, supervisor Fresh, supervisor General Merchandising, supervisor Fashion dan supervisor Receiving. Selain membawahi tujuh divisi, store manager juga membawahi bagian buyer dan bagian personalia. Divisi food, non food, fresh, dan general merchandising membawahi service crew pramuniaga, sedangkan divisi keuangan membawahi administrasi keuangan dan kasir, dan divisi receiving membawahi administrasi receiving dan service crew pelaksana gudang. Tugas dari bagian-bagian yang ada di Toserba Yogya Banjar adalah sebagai berikut : a. Store Manager : memimpin, memonitor, dan mengatur seluruh kegiatan operasional di Toserba Yogya Banjar. b. Supervisor : mengontrol display dan stock gudang sesuai divisi masing- masing. c. Buyer : mengatur pembelian barang yang akan dijual, dan melakukan negosiasi harga dengan pihak supplier. d. Personalia : mengatur segala hal yang berhubungan dengan karyawan, seperti mengontrol keluar masuknya karyawan, absensi, cuti, dan keterlambatan karyawan. e. Administrasi Keuangan : mencatat pembelian barang, mengatur pembayaran untuk pembelian barang kepada supplier, dan mengatur transfer antar cabang. f. Kasir : menerima pembayaran dari konsumen dan menyetorkannya ke bagian keuangan. g. Pramuniaga : mengeluarkan barang dari gudang, mendisplay barang, dan mencatat stock barang. h. Administrasi Receiving : menginput data pembelian barang i. Pelaksana Gudang : Menerima barang dari supplier, dan mengecek barang yang diterima.

4.4. Penerapan In-Store Marketing di Toserba Yogya Banjar

Toserba Yogya Banjar merupakan usaha yang termasuk ke dalam jenis usaha perdagangan karena tidak memproduksi sendiri produk yang dijual, tetapi hanya menyalurkan produk yang telah diproduksi oleh perusahaan pemilik produk kepada konsumen. Strategi in-store marketing Toserba Yogya Banjar diterapkan melalui bauran pemasaran yang disesuaikan dengan jenis usahanya yaitu ritel. Bauran pemasaran yang dirancang Toserba Yogya Banjar mencakup 4P, yaitu Product Produk, Price Harga, Place Tempat, dan Promotion Promosi. Toserba Yogya Banjar menerapkan strategi in-store marketing di tokonya berdasarkan segmentasi, target, dan positioning perusahaannya. Segmen dari Toserba Yogya Banjar adalah masyarakat dari kelas menengah di Kota Banjar. Target yang ingin dicapai adalah kepuasan pelanggan ketika mereka berbelanja di Toserba Yogya Banjar. Hal ini sesuai dengan slogan Toserba Yogya Banjar, yaitu “Puas ”. Positioning yang ingin dibentuk oleh Toserba Yogya Banjar adalah sebagai Toserba yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Banjar dengan produk yang lengkap, berkualitas dan harga yang dapat dijangkau. Perencanaan strategi in-store marketing di Toserba Yogya Banjar ditetapkan dari hasil perundingan supervisor tiap divisi untuk menentukan bentuk in-store marketing yang akan diterapkan, bagaimana penerapannya, dan periode waktunya. Store manager bertugas untuk memberikan persetujuan, mengawasi, dan melakukan evaluasi penerapan in-store marketing tersebut, serta mempertanggung jawabkan hasilnya kepada perusahaan pusat.

1. Product

In-store marketing yang diterapkan oleh Toserba Yogya Banjar dari segi produk diterapkan melalui keragaman dan kualitas produknya. Produk yang ada di Toserba Yogya Banjar selalu disesuaikan dengan kebutuhan konsumennya agar kepuasan konsumen bisa tercapai karena tujuan utama dari Toserba Yogya Banjar adalah kepuasan konsumen setelah berbelanja di Toserba Yogya Banjar. Sesuai dengan tujuannya untuk mencapai kepuasan konsumen, Toserba Yogya Banjar memiliki slogan “ Puas ” yang menekankan bahwa Toserba Yogya Banjar akan selalu mengutamakan kepuasan konsumennya. Toserba Yogya Banjar merupakan usaha ritel yang menyediakan berbagai jenis barang seperti peralatan rumah tangga, makanan dan minuman, serta pakaian. Jumlah produk yang ada di Toserba Yogya Banjar + 11.000 item yang dikelompokkan ke dalam lima kelompok besar, yaitu Fresh, Food, Non-Food, General Merchandising, dan Fashion. Pengelompokkan ini dilakukan untuk memudahkan perusahaan dalam mengelola produk dan juga untuk memudahkan konsumen dalam mencari dan memilih produk yang akan dibeli. Untuk lebih memuaskan konsumen, sampel produk juga diberikan untuk produk-produk non - food seperti deterjen, peralatan mandi, atau kosmetik. Produk yang termasuk ke dalam kategori Fresh adalah produk- produk yang memiliki masa kesegaran cukup singkat, seperti : 1. Sayur-sayuran 2. Buah-buahan 3. Ikan 4. Daging 5. Daily and dairy nugget, susu cair, mentega, keju, yoghurt, nata de coco, bakso Produk yang termasuk dalam kategori Food merupakan produk- produk kebutuhan sehari-hari yang dapat dimakan dan memiliki masa kesegaran lebih lama dari produk fresh, seperti : 1. Makanan dan minuman ringan 2. Sembako 3. Susu bubuk 4. Bumbu masak Produk Non-food yang merupakan produk kebutuhan sehari-hari yang tidak dapat dimakan dan memiliki masa kadaluarsa yang panjang dan terkadang tidak memiliki masa kadaluarsa, misalnya : 1. Deterjen 2. Peralatan mandi 3. Kosmetik atau alat kecantikan Kategori produk General Merchandising meliputi produk-produk yang tahan lama dan tidak memiliki masa kadaluarsa. Produk General Merchandising diantaranya : 1. Mainan 2. Alat tulis stationery 3. Perlengkapan rumah tangga Divisi General Merchandising ini memiliki empat grup, yaitu Mainan, Barang Pecah Belah, Stationary, dan One Price Produk Fashion adalah produk yang berhubungan dengan segala sesuatu yang dipakai dikenakan dalam menunjang penampilan seseorang, seperti : 1. Pakaian bayi dan anak 2. Pakaian dewasa 3. Tas 4. Sepatu

2. Price

Dari segi harga, in-store marketing yang diterapkan di Toserba Yogya Banjar dilakukan dengan menetapkan harga yang murah, hemat, dan cukup kompetitif. Harga yang ditetapkan Toserba Yogya Banjar disesuaikan dengan segmen pasarnya yaitu masyarakat dari kelas menengah dan kualitas dari produknya agar produk-produk yang ditawarkan dapat terjangkau oleh konsumen sehingga kebutuhan konsumen dapat terpuaskan. Salah satu strategi penetapan harga di Toserba Yogya Banjar adalah dengan adanya Grup One Price. Grup ini merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan penjualan produk- produk dari divisi General Merchandising yang berfokus pada produk. Dengan menggunakan merek “Yamura”, produk - produk dari divisi General Merchandising seperti mainan, peralatan rumah tangga, dan alat tulis yang termasuk dalam produk One Price dijual dengan harga Rp 6000 dan Rp 7500. Tujuan adanya produk One Price adalah agar produk-produk tersebut lebih cepat terjual sehingga mempercepat perputaran persediaan produk dan mengurangi biaya kerusakan produk.

3. Place

Strategi in-store marketing dari segi tempat dilakukan dengan memilih tempat lokasi yang strategis, melengkapi fasilitas yang dapat mempengaruhi kenyamanan berbelanja konsumen, jam buka toko yang cukup panjang pukul 09.00-22.00 WIB, dan tata letak layout untuk tiap kategori produk yang memudahkan konsumen dalam memilih produk. Pemilihan tempat atau lokasi merupakan bagian penting dalam mendirikan usaha ritel. Lokasi yang strategis dapat meningkatkan jumlah konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan dan laba. Toserba Yogya Banjar berada di lokasi yang strategis, yaitu berada di area pertokoan di pusat Kota Banjar yang banyak dikunjungi orang dan terletak di jalan utama di Kota Banjar. Fasilitas yang ada di Toserba Yogya Banjar juga dibuat sedemikian rupa sehingga konsumen merasa nyaman berbelanja di Toserba Yogya Banjar. Pada tahun 2009, Toserba Yogya Banjar melakukan renovasi dengan memperluas areanya dan menambah satu lantai yang digunakan menjadi foodcourt.

4. Promotion

Promosi merupakan penawaran manfaat tambahan kepada konsumen. Tujuan promosi adalah untuk meningkatkan penjualan, memperkenalkan produk baru, dan meredam pesaing. Bentuk in-store marketing dari segi promosi yang dilakukan Toserba Yogya antara lain promosi melalui iklan, promosi penjualan, dan penataan display toko.

a. Iklan