3.2. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Toserba Yogya Banjar. Pemilihan lokasi dilakukan karena Toserba Yogya Banjar telah menerapkan in-store
marketing sebagai strategi dalam menjalankan usahanya. Selain itu, Toserba Yogya Banjar tersebut juga memiliki konsumen yang cukup banyak dan
beragam karena Toserba Yogya Banjar merupakan satu-satunya pasar modern yang ada di Kota Banjar yang merupakan kota yang sedang
berkembang sehingga dapat diketahui karakteristik konsumen yang ada di Toserba Yogya Banjar. Penelitian dilakukan selama bulan Mei 2009.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dari hasil wawancara
dengan store
manager, bagian
personalia, supervisor
General Merchandising, bagian buyer, dan konsumen Toserba Yogya Banjar serta
dari observasi langsung tentang strategi in-store marketing yang diterapkan di Toserba Yogya Banjar, yaitu mengamati bentuk in-store marketing in-
store marketing yang ada di Toserba Yogya Banjar seperti penempatan produk, diskon harga, point of purchase, produk-produk yang member
bonus pembelian, katalog produk. Instrumen pengumpul data yang digunakan untuk wawancara dengan pihak perusahaan adalah daftar
pertanyaan pada Lampiran 3. Instrumen mengumpulkan data dari konsumen berupa kuesioner yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Data sekunder
diperoleh dari hasil laporan perusahaan, hasil penelitian sebelumnya, dan literatur yang terkait dengan judul penelitian yang diperoleh dari buku,
artikel, dan internet. 3.4. Metode Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
1 Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak perusahaan, yaitu bagian personalia, bagian buyer, supervisor General Merchandising di
Toserba Yogya Banjar yang ditentukan berdasarkan rekomendasi dari store manager. Pertanyaan yang diajukan mengenai gambaran
umum perusahaan, dan penerapan in-store marketing di Toserba Yogya Banjar. Daftar pertanyaan kepada pihak Toserba Yogya
Banjar dapat dilihat pada Lampiran 3. Selain dengan pihak perusahaan, wawancara juga dilakukan
dengan konsumen Toserba Yogya Banjar. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara dengan konsumen merupakan pertanyaan yang
ada dalam kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya terhadap 30 responden. Jumlah responden dalam penelitian ini
sebanyak 100 orang. Responden dalam pengisian kuesioner ini adalah konsumen yang berbelanja di Toserba Yogya Banjar selama
bulan Mei 2009 yang berusia 15 tahun ke atas yang dinilai dapat mengisi kuesioner dengan baik.
2 Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung pelaksanaan in-store marketing di Toserba Yogya Banjar yang
meliputi kegiatan-kegiatan dari segi bauran pemasaran yang diterapkan secara langsung di Toserba Yogya Banjar 4 P seperti
diskon harga, kupon undian, beberapa produk yang dijual dalam satu paket penjualan atau “Paket Ajaib”, katalog yang sedang terbit,
penataan display toko, serta melihat respon konsumen terhadap in- store marketing tersebut.
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Validitas menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur Umar, 2003. Menurut
Arikunto dalam Umar 2003, langkah-langkah dalam menguji validitas adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. 2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, menggunakan rumus teknik korelasi product
moment. Jika nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel maka kuesioner dinyatakan valid.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada tiga buah pertanyaan pada bagian B, yaitu tentang Perencanaan Pembelian
Konsumen. Hasilnya adalah 0.842 untuk pertanyaan perencanaan pembelian, 0.791 untuk pertanyaan rencana pembelian dibuat secara
tertulis,dan 0.853 untuk pertanyaan perencanaan merek. Setiap butir pertanyaan mempunyai nilai r r-tabel, hal ini menunjukkan bahwa
seluruh pertanyaan pada butir B valid. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh
mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali Umar, 2003. Nilai reliabilitas terbagi dalam
beberapa k riteria, yaitu : α 0.9 artinya sempurna excellent, α 0.8
artinya baik good , α 0.7 artinya dapat diterima acceptable, α 0.6
artinya diragukan questionable , α 0.5 artinya lemah poor, α 0.5
artinya tidak dapat diterima inacceptable Gliem and Gliem, 2003. Hasil penelitian ini nilai alpha yang diperoleh adalah 0.7675
sehingga seluruh butir pertanyaan bagian B sudah reliabel karena alpha lebih dari sama dengan 0.6 0.6.
3.5 Penentuan Jumlah Sampel dan Metode Penarikan Sampel