43 untuk memperlancar komunikasi dan bertukar ide hingga
meningkatkan kelancaran membaca dan memperkaya kosa katanya.
3. Macam-macam Metode Bermain Peran
Metode pendidikan Taman Kanak-kanak dikenal dengan enam macam permainan drama Dramatisasi = bermain peran antara lain sebagai
berikut: a. Drama Spontan atau Bebas
Bermain spontan adalah permainan drama yang dilakukan anak atas kemauannya sendiri, dengan cara-cara sendiri, berupa dialog atau
perbuatan yang timbul dari pengalaman anak sendiri serta tidak membutuhkan peranan pemimpin atau kontrol dari guru.
Manfaat bermain peran spontan ini adalah: 1 Mengembangkan bahasa anak,
2 Mengembangkan perasaan sosial, 3 Mengembangkan daya cipta,
4 Mengembangkan spontanitas anak, 5 Mengembangkan ekspresi anak,
6 Terapi psikologi anak. Melalui bermain peran anak diberi kesempatan untuk :
1 Menirukan orang dewasa, 2 Menirukan kehidupan yang sesungguhnya menurut anak,
3 Menceritakan kehidupan keluarga,
44 4 Mengekspresikan perasaannya,
5 Menyatakan keinginan dan harapannya. b. Drama Terpimpin
Permainan drama terpimpin yakni guru membimbing anak dalam memilih perannya, tanpa mengurangi kebebasan anak dalam berbicara
dan menjalankan perannya. Berikut ini adalah peranan guru dalam permainan drama terpimpin:
1 Mempersiapkan naskah sederhana untuk anak anak tidak disuruh membaca,
2 Guru bercakap-cakap sekitar pengalaman kesehatan anak, 3 Guru berbagi peran di antara mereka,
4 Mengulangi permainan, 5 Guru mengulang dialog untuk dihapalkan anak, jika anak tidak
bisa membaca, 6 Guru menyediakan peralatan-peralatan drama,
7 Drama terpimpin biasa dilakukan anak sekitar 15 menit. c. Sandiwara Boneka
Sandiawara boneka
berguna membantu
siswa untuk
mengekspresikan isi jiwa dan mengembangkan daya fantasinya. Guru dapat menyediakan alat peraga yang sangat menarik bagi anak-anak
berupa sandiwara boneka dengan menyediakan alat-alat yaitu: 1 Boneka-boneka tangan
45 2 Panggung boneka sehingga boneka ini bisa dijalankan guru atau
oleh anak-anak menurut fantasinya. d. Pantomim
Jenis bermain peran ini adalah sandiwara bisu untuk memberikan pelajaran melalui visualisasi seperti adegan-adegan tanpa bicara, tetapi
hanya melakukan gerakan mimik. Istilah pantomim berasal dari bahasa Yunani yang artinya: “Serba isyarat” berarti secara etomologis
pertunjukkan yang bahkan biasa sepenuhnya tanpa apa-apa, jelasnya pantomim adalah suatu pertunjukkan bisu. Dalam pelaksanaan kegiatan
pantomim, guru harus melakukan hal-hal berikut: 1 Mengingat gerakan-gerakan yang dilakukan sehari-hari
2 Menyusun gerakan-gerakan tersebut agar menjadi adegan-adegan untuk ditirukan
3 Guru membimbing sambil menirukan gerakan pantomim bersama-sama dengan siswa
4 Tampilkan siswa seorang-seorang.
4. Tujuan Metode Bermain Peran