Persiapan Pelaksanaan Evaluasirefleksi Proses Penelitian Tindakan Kelas Siklus IIL

58

a. Persiapan

1 Peneliti menyiapkan rencana pembelajaran antara lain membuat Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian dengan tema Pekerjaan dan sub tema Dokter 2 Peneliti membuat lembar pengamatan untuk guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tentang bermain peran yaitu berupa lembar observasi yang lebih berorientasi untuk mengevaluasi tentang aspek kemandirian anak. 3 Peneliti menyiapkan setting area tempat dokter beserta kelengkapannya antara lain: stetoskop, thermometer, jarum suntik dan lain-lain..

b. Pelaksanaan

1 Guru mengkondisikan anak untuk duduk berjajar di mana setiap banjarnya terdapat 5 anak. 2 Guru menjelaskan tata cara bermain peran sebagai dokter, juru rawat dan pasien beserta dialognya. 3 Guru memberi contoh cara memakai stetoskop yang benar, cara memakai baju dokter yang benar, memeriksa pasien. 4 Guru menyuruh 2 atau 3 anak untuk maju ke depan bermain peran sebagai dokter, juru rawat dan pasien. 5 Guru memberi pujian bagi anak yang maju untuk memerankan sesuai perannya. 59 6 Guru memotivasi anak yang belum bisa mandiri dalam memerankan tokoh yang diperankan.

c. Evaluasirefleksi

Observasi atau pengamatan dilaksanakan terhadap aktivitas anak dalam pembelajaran. Evaluasi hasil belajar anak pada siklus IIL dengan bermain peran sebagai pasien, perawat dan dokter, sedangkan untuk mengetahui tentang aktivitas anak dilakukan dengan pengamatan. Refleksi pada siklus III ini dimaksudkan untuk membuat kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap anak yang terjadi selama pembelajaran pada siklus III. Pada tahap ini peneliti diharapkan dapat mengetahui tentang peningkatan dan perubahan perilaku anak terhadap pembelajaran metode yaitu bagaimana dapat anak bisa memerankan tokoh sebagai pasien, perawat dan dokter. 4 Pedoman Observasi Observasi adalah upaya mengamati dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama tindakan berlangsungSuryana .2010:51. Lebih lanjut Suryana menegaskan pada saat dilakukan tindakan, secara bersamaan juga dilakukan pengamatan tentang sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil observasi dijadikan bahan masukan dalam refleksi. Pedoman observasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan sebagai pedoman dalam mengamati tingkah laku anak pada saat proses pembelajaran berlangsung. 60 Aspek yang diamati dalam observasi yaitu: a. Keberanian dan kepercayaan diri b. Memiliki rasa tanggung jawab c. Mampu bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain d. Menguasai keterampilan e. Mampu mengendalikan emosi Pedoman Observasi Kegiatan Bermain Peran Siklus I Tema : Pekerjaan Sub tema : Tukang Potong Rambut NO INDIKATOR KEGIATAN YANG DILAKUKAN ANAK KET 1 Keberanian kepercayaan diri a. Anak berani tampil menjadi tukang potong rambut. b. Anak mengajak teman untuk potong rambut. c. Anak membayar biaya ongkos potong rambut. dengan bertanya berapa ongkosnya. d. Anak percaya diri memakaikan kain sebelum memotong rambut e. Anak menanyakan pada konsumen, mau dipotong rambut dengan model apa f. Anak mengeramasi rambut konsumen sebelum dipotong 2 Memiliki rasa tanggung jawab a. Anak menyiapkan alat – alat yang digunakan untuk potong rambut. b. Anak mampu memotong rambut konsumen sampai selesai. c. Anak membersihkan bekas potongan rambut untuk dibuang ditempat sampah. d. Anak mengembalikan alat – alat potong setelah selesai digunakan pada tempatnya. e. Anak membersihkan peralatan yang habis dipakai f. Anak mempersilahkan anak anak yang menunggu giliran untuk dipotong rambutnya 3 Menguasai a. Anak dapat memasangkan kain penutup badan dengan 61 ketrampilan benar. b. Anak memotong rambut dengan benar c. Anak menggunakan gunting dengan benar d. Anak merapikan rambut konsumen setelah dipotong e. Anak menyemprotkan hairspray setelah selesai f. Anak dapat menggukan sisir dengan benar 4 Mampu bekarja sendiri a. Anak mampu memasangkan kain sendiri sebelum dimulai potong rambut tanpa dibantu. b. Anak dapat menggunakan gunting sesuai fungsinya. c. Anak melakukan kegiatan potong rambut sampai selesai tanpa bantuan d. Anak merapikan rambut konsumen setelah selesai pemotongan rambut e. Anak dapat menggunakan sisir untuk merapikan guntingan rambut f. Anak dapat menggunakan semprotanhair spray untuk merapikan hasil potongan rambut 5 Mengendalikan emosi a. Anak ceria senang dalam kegiatan bermain peran menjadi tukang potong rambut. b. Anak senang ketika dapat memakaikan kain kepada konsumen yang akan potong rambut c. Anak tampak berhati – hati saat memotong rambut konsumen d. Anak senang bisa melakukan bermain peran sebagai tukang potong rambut. e. Anak sabar menunggu giliran untuk potong rambut f. Anak senang berkaca setelah potong rambut Pedoman Observasi Kegiatan Bermain Peran Siklus II Tema : Pekerjaan Sub tema : Guru Olah Raga NO INDIKATOR KEGIATAN YANG DILAKUKAN ANAK KET 1 Keberanian kepercayaan diri a. Anak mampu memimpin baris, mengatur barisan. b. Memberi contoh gerakan pemanasan didepan teman – teman. c. Melakukan gerakan senam sesuai irama musik. d. Anak percaya diri memberi penjelasan tentang gerakan senam. e. Anak menegur teman yang tidak mau berbaris f. Anak memperbaiki gerakan temannya yang salah pada waktu senam 2 Memiliki rasa a. Anak mampu melakukan persiapan sebelum dimulai 62 tanggung jawab kegiatan berolahraga. b. Anak mengajarkan olahraga kepada teman – teman sampai selesai. c. Anak membantu teman yang belum bisa senam. d. Anak meletakan kembali alat – alat yang telah digunakan dalam berolahraga. e. Menegur temannya yang tidak mau ikut senam f. Sebelum dilakukan kegiatan senam, dikasih gerakan pemanasan dulu. 3 Menguasai keterampilan a. Anak menyiapkan tape untuk memutar kaset senam dan peluit. b. Anak mengabsen teman yang hadir. c. Anak dapat menata kembali peralatan yang telah dipakai pada tempatnya. d. Anak dapat melakukan kegiatan berolahraga senam sampai selesai. e. Anak menguasai gerakan pemanasan f. Anak menguasai gerakan senam secara keseluruhan 4 Mampu bekarja sendiri a. Anak dapat menggunakan peluit untuk mengatur barisan saat berolahraga. b. Anak dapat menggunakan tape recorder dan kaset untuk berolahraga senam. c. Anak mengatur barisan dengan rapi. d. Anak memberi contoh gerakan senam di depan. e. Anak mampu bergerak sesuai irama dengan hitungan yang benar. f. Anak mampu merawat kembali peralatan yang habis dipakai 5 Mengendalikan emosi a. Anak terlihat senang ceria saat bermain peran sebagai guru olah raga. b. Anak sangat antusias untuk mengatur baris teman – temannya untuk berolahraga. c. Anak tidak takut saat tampil melakukan kesalahan. d. Anak sabar menunggu giliran saat tampil. e. Anak bersabar ketika ada teman yng tidak ikut berbaris f. Anak bersabar ketika ada temanya yang melakukan gerakan yang salah ketika senam 63 Pedoman Observasi Kegiatan Bermain Peran Siklus III Tema : Pekerjaan Sub tema : Dokter NO INDIKATOR KEGIATAN YANG DILAKUKAN ANAK KET 1 Keberanian kepercayaan diri a. Anak berani tampil sebagai dokter b. Anak mau bertanya tentang keluhannya pada pasien. c. Anak berani untuk memeriksa pasien d. Anak berani menjelaskan pada pasien tentang penyakitnya. e. Anak berani mengukur berat badan pasien f. Anak mencatat keluhan pasien 2 Memiliki rasa tanggung jawab a. Anak mampu berperan sebagai dokter sampai selesai. b. Menyiapkan alat – alat yang dipakai untuk memeriksa. c. Anak memeriksa pasien sampai selesai. d. Menata kembali peralatan pada tempatnya. e. Anak memberi obat yang diperlukan pasien f. Anak menyuntik pasien yang sakit 3 Menguasai keterampilan a. Anak dapat mengambil alat periksa sendiri. b. Anak bisa menggunakan alat stetoskop untuk memeriksa pasien. c. Anak mampu menimbang berat badan pasien sebelum diperiksa. d. Anak dapat memberikan resep pada pasien setelah diperiksa. e. Anak menyuntik pasien ditempat yang benar f. Anak mencatat hasil timbangan dan keluhan pasien 4 Mampu bekarja sendiri a. Anak mampu bertanya dan menjawab pertanyaan sebagai dokter maupun sebagai pasien. b. Anak menggunakan stetoskop, thermometer dengan benar. c. Anak dapat memeriksa pasien dengan benar, berbaring, mengukur suhu badan. d. Anak dapat mencuci tangan setelah memeriksa pasien. e. Anak mampu mencatat keluhan pasien f. Anak dapat menata kembali peralatan yang habis dipakai 5 Mengendalikan emosi a. Anak tidak takut saat memeriksa pasien atau saat diperiksa dokter b. Anak terlihat senang saat berperan sebagai dokter, pasien. c. Anak senang senang saat menggunakan baju dokter. d. Anak senang saat menggunakan alat – alat yang digunakan untuk memeriksa. e. Anak saling bekerja sama dengan teman saat bermain peran, sabar menunggu giliran diperiksa atau memeriksa pasien. f. Anak sabar menunggu giliran bermain peran 64 Pedoman Observasi Penilaian Bermain Peran dalam Peningkatan Kemandirian Anak Kelompok A TK Pertiwi Jatirokeh – Brebes Nama Kelompok : ……………….. No Aspek yang di Observasi Alternatif Penilaian Ket SM MM BM 1. 2. 3. 4. 5. Keberanian dan kepercayaan diri anak dalam bermain peran Memiliki rasa tanggung jawab dengan tugas yang diperankan saat tampil Mampu bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain waktu bermain peran Menguasi keterampilan sesuai dengan tugas yang diperankan saat tampil Mampu mengendalikan emosi mainnya pada saat bermain Keterangan : SM : Sudah Muncul nilai = ● MM : Mulai Muncul nilai = √ BM : Belum Muncul nilai = ○ 5 Dokumentasi Dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya. 65 Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa metode dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsi-arsip dan buku-buku tentang pendapat, teori atau hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian Margono, 1997 : 187. Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dokumentasi berupa foto. Pengambilan dokumentasi ini sebagai gambaran pembelajaran bermain peran untuk meningkatkan kemandirian anak kelompok A, sebagai bukti autentik terhadap penerapan tersebut. Foto digunakan untuk merekam perilaku anak dan guru selama pembelajaran bermain peran berlangsung. Adapun gambar yang diambil adalah peristiwa-peristiwa tertentu pada saat pembelajaran bermain peran untuk kemandirian anak. Dalam pengambilan gambar, peneliti meminta bantuan teman untuk melakukan pemotretan. Dokumentasi foto tersebut meliputi kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dari Siklus I sebagai tukang potong rambut, Siklus II sebagai guru olah raga dan Siklus III sebagai dokter. 66

F. Teknik Analisis Data

Teknik yang dilakukan untuk memperoleh data dengan menggunakan tes. Tes dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada siklus I sampai dengan siklus III. Tes bermain peran merupakan tes individu. Hasil tes pada siklus pertama dianalisis. Dari analisis tersebut, dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang ada, kemudian anak diberi pembekalan untuk menghadapi tes pada siklus berikutnya. Untuk menghitung nilai keberhasilan peningkatan kemandirian anak dengan bermain peran di kelompok A TK Pertiwi Jatirokeh-Songgom Brebes pada setiap siklus menggunakan rumus: P : N x 100 A Keterangan P : Skor persentase N : Perolehan nilai anak ●, √ A : Jumlah responden : Tingkat keberhasilan yang di capai anak Hasil perhitungan nilai anak dari masing-masing kegiatan peningkatan kemandirian anak di TK Pertiwi Jatirokeh-Songgom Brebes, kemudian dibandingkan antara siklus I sampai siklus III. Hasil ini yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui persentase peningkatan kemandirian anak kelompok A di TK Pertiwi Jatirokeh-Songgom Brebes. Data tersebut kemudian dianalisa secara deskriptif persentase

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK- Pengembangan Kemampuan Emosional Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Taman Kanak- Kanak Pertiwi Mlese II Cawas Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 14

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK- Pengembangan Kemampuan Emosional Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Taman Kanak- Kanak Pertiwi Mlese II Cawas Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PROYEK PADA KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Proyek Pada Kelompok A Taman Kanak-Kanak Pertiwi 01 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PROYEK PADA KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Proyek Pada Kelompok A Taman Kanak-Kanak Pertiwi 01 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

3 20 14

PENGEMBANGAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO PADA TAMAN KANAK-KANAK Pengembangan Kedisiplinan Anak Melalui Metode Bermain Peran Makro Pada Taman Kanak-Kanak Pertiwi Wanglu Kelompok A Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran

0 0 17

PENGEMBANGAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO PADA TAMAN KANAK-KANAK Pengembangan Kedisiplinan Anak Melalui Metode Bermain Peran Makro Pada Taman Kanak-Kanak Pertiwi Wanglu Kelompok A Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajar

0 0 14

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI BERMAIN MERONCE DI TAMAN KANAK-KANAK Upaya Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Bermain Meronce Di Taman Kanak-Kanak Persiapan SD Papringan 02 Kelompok A Kabupaten Semarang.

0 0 15

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI BERMAIN MERONCE DI TAMAN KANAK-KANAK Upaya Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Bermain Meronce Di Taman Kanak-Kanak Persiapan SD Papringan 02 Kelompok A Kabupaten Semarang.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TAMAN Peningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Didik Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak Pertiwi 01 Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupaten Ka

0 0 15

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO.

2 29 43