Hasil Evaluasi refleksi Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

89

a. Hasil Evaluasi refleksi

Peneliti dan guru mengamati jalannya kegiatan bermain peran sebagai guru olah raga, untuk peningkatan kemandirian anak kelompok A. Pada pelaksanaan siklus pertama dengan bermain peran tukang potong rambut, kegiatan kedua ini diharapkan anak-anak mengikuti kegiatan bermain peran, baik yang menjadi guru maupun siswa, mereka bermain peran dengan bergantian. Namun masih banyak siswa yang masih belum mampu, berperan jadi guru maupun sebagai siswa. Ada yang masih malu, diam bahkan ada yang menangis, tapi Dini, Hadinya Fitra sudah baikmampu, seperti mau memimpin senam, mengatur baris, bagi yang belum muncul guru selalu memberi motivasi, dan perlu meningkatkan dalam mengajarkan metode bermain peran pada siswa khususnya Kelompok A. Deskripsi hasil penerapan metode bermain peran untuk peningkatan kemandirian anak kelompok A, berdasarkan pelaksanaan siklus II dari 20 siswa ada yang sudah mencapai kemampuannya atau sudah muncul yaitu percaya diri 12 anak atau 60, aspek tanggung jawab 11 anak 55, mampu bekerja sendiri 13 anak atau 65 menguasai ketrampilan 12 anak 60 dan dapat mengendalikan emosi 12 anak 60. Setiap aspek dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sesuai dengan penilaian di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Jatirokeh yaitu ● lingkaran penuh, √ centang, dan ○ lingkaran kosong. 90 Tabel 9 Hasil Nilai Tentang Aspek Kemandirian Keberanian dan Kepercayaan Diri Anak siklus II No Kategori Nilai keberanian dan kepercayaan diri anak Frekuensi Nilai tingkat pencapaian keberhasilan ● √ ○ 1. Baik ● 5 25 = 60 Kurang 2. Cukup √ 7 35 3. Kurang ○ 8 40 Jumlah 20 100 Keterangan: Baik : 80-90 ● Cukup : 70-79 √ Kurang : 50-69 ○ Berdasarkan tabel. 9 di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai pada kegiatan bermain peran untuk peningkatan kemandirian anak dalam kategori kurang. Hal ini berarti kemandirian anak kelompok A masih perlu diulang, diantara 20 anak sebanyak 5 anak sebesar 25 memperoleh nilai ● lingkaran penuh, dengan kategori baik, sebanyak 7 anak sebesar 35 memperoleh nilai √ centang, dengan kategori cukup, dan sebanyak 8 anak sebesar 40 memproleh nilai ○ lingkaran kosong dengan kategori kurang. 91 Tabel. 10 Hasil Nilai Tentang Aspek Kemandirian Memiliki Rasa Tanggung Jawab Anak siklus II No Kategori Aspek memiliki rasa tanggung jawab Frekuensi Nilai tingkat pencapaian keberhasilan NILAI ● √ ○ 1. Baik ● 3 15 = 55 Kurang 2. Cukup √ 8 40 3. Kurang ○ 9 45 Jumlah 20 100 Keterangan: Baik : 80-90 ● Cukup : 70-79 √ Kurang : 50-69 ○ Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai pada aspek tanggung jawab hanya 3 anak sebesar 15 mendapat nilai ● lingkaran penuh dengan kategori baik, 8 anak sebesar 40 mendapat nilai √ centang dengan kategori cukup, 9 anak sebesar 45 memperoleh nilai ○ lingkaran kosong dengan kategori kurang. 92 Tabel. 11 Hasil Nilai Tentang Aspek Kemandirian Mampu Bekerja Sendiri tanpa Bantuan Orang Lain siklus II No Kategori Aspek mampu bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain saat tampil Frekuensi Nilai tingkat pencapaian keberhasilan NILAI ● √ ○ 1. Sangat Baik ● 3 15 = 60 Kurang 2. Baik √ 9 45 3. Kurang ○ 8 40 Jumlah 20 100 Keterangan: Baik : 80-90 ● Cukup : 70-79 √ Kurang : 50-69 ○ Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai pada aspek mampu bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain hanya 3 anak sebesar 15 mendapat nilai ● lingkaran penuh dengan kategori baik, 9 anak sebesar 45 mendapat nilai √ centang dengan kategori cukup, 8 anak sebesar 40 memperoleh nilai ○ lingkaran kosong dengan kategori kurang. 93 Tabel. 12 Hasil Nilai Tentang Aspek Kemandirian Menguasai Keterampilan Sesuai Tokoh yang Diperankan siklus II No Kategori Aspek menguasai keterampilan sesuai tokoh yang diperankan Frekuensi Nilai tingkat pencapaian keberhasilan NILAI ● √ ○ 1. Baik ● 4 15 = 60 Kurang 2. Cukup √ 8 40 3. Kurang ○ 9 45 Jumlah 20 100 Keterangan: Baik : 80-90 ● Cukup : 70-79 √ Kurang : 50-69 ○ Berdasarkan tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai pada aspek menguasai keterampilan sesuai dengan tokoh yang diperankan hanya 4 anak sebesar 15 mendapat nilai ● lingkaran penuh dengan kategori baik, 8 anak sebesar 40 mendapat nilai √ centang dengan kategori cukup, 8 anak sebesar 40 memperoleh nilai ○ lingkaran kosong dengan kategori kurang. 94 Tabel. 13 Hasil Nilai Tentang Aspek Kemandirian Mampu Mengendalikan Emosi dengan Teman Mainnya siklus II No Kategori Aspek mampu mengendalikan emosi dengan teman mainnya Frekuensi Nilai tingkat pencapaian keberhasilan NILAI ● √ ○ 1. Baik ● 3 15 = 60 Kurang 2. Cukup √ 9 45 3. Kurang ○ 8 40 Jumlah 20 100 Keterangan: Baik : 80-90 ● Cukup : 70-79 √ Kurang : 50-69 ○ Berdasarkan tabel 13 di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai pada aspek mampu mengendalikan emosi hanya 3 anak sebesar 15 mendapat nilai ● lingkaran penuh dengan kategori baik, 9 anak sebesar 45 mendapat nilai √ centang dengan kategori cukup, 8 anak sebesar 40 memperoleh nilai ○ lingkaran kosong dengan kategori kurang. 95 Adapun perincian hasil nilai pemberian tugas pada tiap aspek penilaian dalam peran menjadi guru olah raga, pada kelompok A siklus II dapat dilihat dalam tabel 13 berikut . Tabel 14 Rekapitulasi Tingkat Keberhasilan Pemberian Tugas Bermian Peran pada Siklus II Kelompok A No Aspek yang dinilai Tingkat keberhasilan yang dicapai Keterangan 1. Keberanian dan percaya diri 60 Kurang 2. Memiliki rasa tanggung jawab 55 Kurang 3. Mampu bekerja sendiri 65 Kurang 4. Menguasai keterampilan 60 Kurang 5. Dapat mengendalikan emosi 60 Kurang Tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam setiap aspek penilaian pemberian tugas bermain peran pada siklus II masih kurang, yang meliputi aspek kepercayaan diri 60, aspek rasa tanggung jawab 55, aspek dalam kemampuan bekerja sendiri 65, menguasai keterampilan 60, dan aspek dalam pengendalian emosi 60. Hasil nilai pemberian tugas secara klasikal, sebagaimana yang tertera dalam tabel 14 merupakan hasil gabungan dari 5 aspek penilaian yang digunakan u b b S a d p a m j untuk meng bermain pera Kegi bermain per Saat guru m anak dengan dengan sena prosentasi y anak ada 60 malu atau ta Asp jawab, seda 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 etahui tingk an. Adapun iatan observ ran kelompo enjelaskan c n antusias m ang, tetapi yang dicapai atau 12 an akut untuk ta ek tanggung angkan 9 an 5 5 5 5 5 5 5 60 kat kemandir hasil tiap-tia vasi dilaksan k A di TK P caranya berp menghadap k ada juga an , antara lain nak yang be ampil. g jawab 55 nak atau 45 Aspek yang d 55 65 rian anak ke ap aspek dal nakan selam Pertiwi Jatiro peran sebaga ke depan da nak yang ku n keberanian erani tampil, atau 11 ana 5 masih b dinilai 60 60 elompok A d am diagram ma proses k okeh-Songg i guru olah r an mendeng urang tertar n dan percay sedangkan 8 ak yang mem belum mamp dalam pemb sebagai ber kegiatan pe om Kabupat raga yang be garkan penje rik, terlihat ya diri yang 8 anak atau mpunyai ras pu, untuk k Keberanian Tanggung ja Mampu bek Menguasai Mampu me emosi 96 erian tugas ikut: embelajaran ten Brebes. enar, semua elasan guru pada hasil ditunjukan 40 masih sa tanggung kemampuan percaya diri awab kerja sendiri keterampilan engendalikan 97 bekerja sendiri 65 atau 13 anak, sedangkan 7 anak atau 35 masih perlu bantuan, untuk penguasaan keterampilan berperan sebagai guru olah raga hanya 12 anak atau 60, yang 40 atau 8 anak belum terampil dikarenakan anak tidak pernah latihan bagaimana cara menjadi guru olah raga, sedangkan dalam aspek pengendalian emosi ditunjukkan oleh 12 anak atau 60 dapat mengendalikan emosi, sedangkan 8 anak atau 40 anak belum dapat mengendalikan emosinya, masih menangis jika tidak dapat menyelesaikan tugasnya. Secara umum pembelajaran bermain peran dalam upaya peningkatan kemandirian anak kelompok A masih perlu ditingkatkan kembali, supaya dapat mencapai hasil optimal sesuai harapan peneliti. Hasil pemberian tugas bermain peran untuk mengetahui tingkat kemandirian anak dalam siklus II masih perlu adanya peningkatan, maka perlu adanya tindakan lanjutan yaitu pelaksanaan siklus III.

b. Hasil Dokumentasi

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK- Pengembangan Kemampuan Emosional Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Taman Kanak- Kanak Pertiwi Mlese II Cawas Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 14

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK- Pengembangan Kemampuan Emosional Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Taman Kanak- Kanak Pertiwi Mlese II Cawas Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PROYEK PADA KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Proyek Pada Kelompok A Taman Kanak-Kanak Pertiwi 01 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PROYEK PADA KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Proyek Pada Kelompok A Taman Kanak-Kanak Pertiwi 01 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

3 20 14

PENGEMBANGAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO PADA TAMAN KANAK-KANAK Pengembangan Kedisiplinan Anak Melalui Metode Bermain Peran Makro Pada Taman Kanak-Kanak Pertiwi Wanglu Kelompok A Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran

0 0 17

PENGEMBANGAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO PADA TAMAN KANAK-KANAK Pengembangan Kedisiplinan Anak Melalui Metode Bermain Peran Makro Pada Taman Kanak-Kanak Pertiwi Wanglu Kelompok A Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajar

0 0 14

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI BERMAIN MERONCE DI TAMAN KANAK-KANAK Upaya Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Bermain Meronce Di Taman Kanak-Kanak Persiapan SD Papringan 02 Kelompok A Kabupaten Semarang.

0 0 15

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI BERMAIN MERONCE DI TAMAN KANAK-KANAK Upaya Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Bermain Meronce Di Taman Kanak-Kanak Persiapan SD Papringan 02 Kelompok A Kabupaten Semarang.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TAMAN Peningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Didik Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak Pertiwi 01 Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupaten Ka

0 0 15

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO.

2 29 43