permainan yang bersifat bermusuhan dengan berlari mengejar, melompat, terjatuh dan memukul.
4 Permainan Konstruktif
Permainan Konstruktif mengkombinasikan kegiatan sensorimotorpraktis yang berulang dengan representasi gagasa-gagasan simbolis. Permainan
konstruktif terjadi ketika anak-anak melibatkan diri dalam suatu kreasi atau konstruksi suatu produk atau suatau pemecahan masalah ciptaan sendiri.
5 Games
Ganes ialah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kenikmatan yang melibatkan aturan dan seringkali kompetisi dengan satu orangatau lebih.
Menurut Eiferman, 1971 dalam Santrok, 2002: 275 dalamminvestigasi , permainan game [aling banyak dilakukanterjadi antara usia 10 dan 12 tahun.
Dalam tahun-tahun sekolah dasar, games menonjolkan makna suatu tantangan.
2.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Permianan
Menurut Hurlock 2010: 327 ada beberapa faktor yang mempengaruhi permainan pada anak, yaitu kesehatan, perkembangan motorik, intelegensi, jenis
kelamin, lingkungan, status sosio-ekonomi, jumlah waktu bebas, dan peralatan bermain. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing faktor tersebut :
1 Kesehatan
Semakin sehat anak, semakin banyak energinya untuk bermain aktif, seperti permainan dan olahraga. Anak yang kekurangantenaga lebih menyukai
hiburan.
2 Perkembangan motorik
Permainan anak pada setiap usia melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan dilakukan dan waktu bermainnya bergantung pada perkembangan
motorik mereka. Pengendalian motorik yang baik memungkinkan anak terlibat dalam permainan aktif.
3 Intelegensi
Pada setiap usia, anak yang pandai lebih aktif ketimbang yang kurang pandai, dan permainan mereka lebih menunjukan kecerdikan. Dengan bertambahnya
usia, mereka lebih menunjukan perhatian dalam permainan kecerdasan, dramatic,konstruksi, dan membaca. Anak yang pandai menunjukan
keseimbangan perhatian bermain yang lebih besar, termasuk upaya menyeimbangkan factor fisik dan intelektual yang nyata.
4 Jenis kelamin
Anak lelaki bermain lebih kasar ketimbang anak perempuan dan lebih menyukai permainan dan olahraga ketimbang berbagai jenis permainan lain.
Pada awal massa kanak-kanak, anak laki-laki menunjukan perhatian kepada berbagai jenis permainan yang lebih banyak ketimbang anak perempuan
tetapi sebaliknya terjadi pada akhir masa kanak-kanak. 5
Lingkungan Anak dari lingkungan yang buruk kurang bermain ketimbang anak lainya
karena kesehatanya yang buruk, kurang waktu, peralatan, dan ruang. Anak yang berasal dari lingkungan desa kurang bermain ketimbnag mereka yang
berasal dari lingkungan kota. Hal ini karena kurangnya teman bermain dan kurangnya peralatan serta waktu bebas.
6 Status sosio-ekonomi
Anak dari kelompok sosio-ekonomi lebih tinggi lebih menyukai kegiatan yang mahal, seperti lomba atletik, bermain sepatu roda, sedangkan mereka
dari kalangan bawah terlihat dalam kegiatan yang tidak mahal seperti bermain bola dan berenang. Kelas sosial mempengaruhi buku yang dibaca dan film
yang ditonton anak, jenis kelompok rekreasi yang dimilikinya dan supervesi terhadap mereka.
7 Jumlah waktu bebas
Jumlah waktu bermain terutama bergantung pada status ekonomi keluarga. Apabila tugas rumah tangga atau pekerjaan menghabiskan waktu luang
mereka, anak terlalu lelah untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan kegiatan besar.
8 Peralatan bermain
Peralatan bermain yang dimiliki anak mempengaruhi permainanya, missalnya, dominasi boneka dan binatang buatan mendukung permainan
pura-pura, banyaknya balok, kayu, cat air, dan lilin mendukung permainan yang sifatnya konstruktif.
2.4.4 Pengaruh yang Ditimbulkan dari Bermain