berkemampuan rendah sampai tinggi ini bertujuan agar siswa yang memiliki kemampuan komunikasi antar teman sebaya yang tinggi pada saat kegiatan
treatment dapat memancing siswa yang memiliki kemampuan komunikasi yang rendah. Hal ini juga bertujuan agar kelompok bersifat homogen karena anggota
kelompok memiliki tingkat perkembangan yang sama dan heterogen karena berasal dari latar belakang yang beda dan kemampuan yang berbeda.
3.5 Metode dan Alat Pengumpulan Data
3.5.1 Metode Pengumpulan Data
Menurut Arikunto 2006: 223 dijelaskan bahwa metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
wawancara, kuesioner angket, observasi, pengamatan, dan gabungan ketiganya. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan berupa observasi.
Menurut Sutoyo 2009: 73 observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang diteliti.
Untuk memperlengkap data yang diperoleh peneliti menggunakan wawancara. Menurut Sutoyo 2009: 135 interview atau wawancara dipandang
sebagai teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab lisan yang dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan penelitian. Lebih lanjut menurut Sutoyo
2009: 136 wawancara bisa difungsikan sebagai metode primer, metode pelengkap, dan sebagai kriterium. Dan dalam penelitian peneliti mengfungsikan
wawancara sebagai metode pelengkap yaitu wawancara digunakan untuk melengkapi data yang tidak dapat diperoleh dari metode observasi.
3.5.2 Alat Pengumpul Data
Jenis instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data tentang peningkatan komunikasi antar teman sebaya adalah dengan menggunakan
checklist. Menurut Aiken dalam Sutoyo 2009:117 memandang daftar cek sebagai bentuk instrument psikometrik yang paling sederhana, yang berisi kata-
kata, kalimat atau pernyataan-pernyataan yang berisi kegiatan-kegiatan atau pikiran-pikiran atau kegiatan individu yang sedang menjadi fokus perhatian atau
sedang diamati. Dalam penelitian ini aspek yang diukur adalah aspek perilaku yang nampak dari kemampuan komunikasi antar teman sebaya. Dalam hal ini
adalah untuk mengetahui peningkatan dari kemampuan komunikasi antar teman sebaya siswa yang tinggi sesuai yang diharapkan. Subyek penelitian adalah
sejumlah siswa kelas V Sekolah Dasar N 1 parakancanggah yang telah ditetapkan sebagai sampel. Data digunakan pada saat pre-test sebelum
perlakukan dan post-test sesudah perlakuan dengan menggunakan 2 alternatif jawaban yaitu ya atau tidak.
3.6 Prosedur Penyusunan Instrumen