Laju pertumbuhan Analisis statistik

budidaya rumput laut, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian kedua tempat untuk digunakan sebagai lokasi budidaya rumput laut Eucheuma cattonii. Parameter biologi yang diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan bobot thallus rumput laut tiap minggu dan melihat secara visual predator dan alga kompetitor lain dalam lokasi budidaya. Pengukuran ini bertujuan untuk melihat tekanan ekologis terhadap rumput laut dilihat dari faktor biologi, yang kemudian akan dilihat dari dampak yang ditimbulkan terhadap laju pertumbuhan rumput laut yang dibudidayakan. Pengukuran bobot rumput laut dilakukan tiap pengamatan dengan menggunakan neraca pegas 2 kg dengan ketelitian 0,1 gr.

3.4 Analisis data

3.4.1 Laju pertumbuhan

Laju pertumbuhan rumput laut dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan laju pertumbuhan spesifik sebagai berikut Dawes et al., 1994 in Munoz et al., 2004 : ln .100 Wt Wo DGR t  Keterangan ; DGR : Daily Growth Rate laju pertumbuhan berathari Wt : bobot pada waktu t hari gram Wo : bobot awal pada 0 hari gram t : lama penanaman hari Laju pertumbuhan ini dihitung sebagai parameter utama apakah masing- masing perlakuan berbeda dan apakah berpengaruh nyata terhadap kondisi rumput laut yang ditanam, yang berupa laju pertumbuhannya.

3.4.2 Analisis statistik

Dalam pengujian data untuk melihat apakah terdapat perbedaan laju pertumbuhan rumput laut di kedua lokasi menggunakan softward Minitab 14 Iriawan dan Septian, 2006. Adapun rinciannya untuk pertumbuhan bobot basah rata-rata dianalisis dengan One-Way ANOVA sampai Fisher’s Test, dimana huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya perbedaan antarperlakuan. Untuk pengaruh asal thallus dan bobot bibit terhadap lama hidup dianalisis dengan Analisis Desain Faktorial Steel dan Torrie, 1989 yang terdiri dari dua faktor utama yaitu asal thallus dan bobot bibit. Dimana faktor pertama terdiri dari 3 taraf dan faktor kedua terdiri dari 3 taraf sebagai berikut : - faktor asal thallus T, terdiri atas 3 taraf : A1 ujung thallus, A2 tengah thallus , A3 pangkal thallus. - faktor bobot thallus B, terdiri atas 3 taraf : B1 50gr, B2 100gr, B3 150gr. Dari faktor pertama dan kedua yang masing-masing terdiri dari 3 taraf setelah dikombinasikan maka tampilannya sebagai berikut : A1B1 A2B1 A3B1 A1B2 A2B2 A3B2 A1B3 A2B3 A3B3 Hipotesis ini untuk menguji hipotesis adanya pengaruh asal thallus dan bobot bibit terhadap pertumbuhan bobot basah. Adapun model yang digunakan adalah : Y ijk =  +A i +B j +AB ij +  ijk Dimana : Y ijk : laju pertumbuhan rumput laut ke-k yang dihasilkan dari asal thallus ke-i dan bobot bibit thallus  : pengaruh rata-rata A i : pengaruh asal thallus ke-i B j : pengaruh bobot bibit thallus ke-j AB ij : pengaruh interaksi asal thallus ke-i dan bobot bibit thallus ke-j  ijk : pengaruh sisa Untuk parameter lingkungan dibuat grafik time series plot pada minitab 14, terkecuali pasang surut diolah dengan metode admiralty.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pertumbuhan a. Pertumbuhan pada bibit basah dengan perlakuan bobot bibit 50gr, 100gr

dan 150 gr. Pertumbuhan bobot basah rata-rata rumput laut yang dilakukuan selama 7 minggu pada perlakuan bobot bibit terhadap asal thallus yang berbeda umumnya