Predator pada rumput laut Letak geografis lokasi penelitian

yang dilakukan adalah berhenti menanam pada saat musim penyakit, sehingga dalam budidaya perlu pemantauan lingkungan perairan dan memperhatikan musim dimana budidaya harus dihentikan untuk sementara.

2.9 Predator pada rumput laut

Salah satu fungsi ekologi dari rumput laut dimana areal komunitas rumput laut dijadikan spawning area dan nursery area oleh organisme laut yang dapat menjadi hama. Hama rumput laut umumnya adalah organisme laut yang memangsa rumput laut sehingga akan menimbulkan kerusakan fisik thallus, dimana thallus akan mudah terkupas, patah ataupun habis dimakan hama. Hama penyerang rumput laut dibagi menjadi dua menurut ukuran hama, yaitu hama mikro merupakan organisme laut yang mempunyai panjang kurang dari 2 cm dan hama makro yang terdapat di lokasi budidaya dan sudah dalam bentuk ukuran besar atau dewasa. Hama yang hidup menumpang pada thallus rumput laut, misalnya larva bulu babi Tripneustes sp yang bersifat planktonik, melayang-layang didalam air dan kemudian menempel pada tanaman rumput laut. Beberapa hama makro yang sering dijumpai pada budidaya rumput laut adalah ikan Beronang Siganus sp, bintang laut Protoreaster nodosus, bulu babi Diademasetosum sp, bulu babi duri pendek Tripneustes sp, penyu hijau Cheloniamydas. Ditjen Perikanan, 2004. Alga penempel dalam koloni yang cukup besar akan menggaggu pertumbuhan rumput laut. Alga penempel tersebut antara lain adalah Hipnea, Dictyota, acanthopora, Laurensia, padina, Amphiroa dan alga filamen seperti chaetomorpha, Lyngbya dan Symploca Atmadja dan Sulistijo, 1977.

2.10 Letak geografis lokasi penelitian

Kepulauan Buton terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi dan jika di tinjau dari peta Propinsi Tenggara, secara geografis Kepulauan Buton memanjang dari Utara ke Selatan diantara 4,00’ - 6,05’ LS dan membentang dari Barat ke Timur adalah 120,03’ – 125,00’ BT yang meliputi pulau Buton, Muna dan Wakatobi. Adapun batas-batas wilayahnya, di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan, di sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores, di sebelah Timur berbatasan dengan laut Banda dan di sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Bone. Secara topografi kepulauan Buton pada umumnya memiliki permukaan yang bergunung-gunung dan berbukit-bukit. Kelembaban udara relatif konstan, berkisar antara 81-85, sementara suhu udara rata-rata terendah adalah 22 C dan rata-rata tertinggi mencapai 31 C BPS Buton, 2003.

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan dari tanggal 15 Mei – 26 Juni 2008 selama 42 hari di Perairan Lakeba, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara dengan posisi 05 27’24,5’’LS dan 122 36’43,5’’BT dengan jarak 75 meter dari garis pantai dimana lokasi ini merupakan ekosistem rumput laut yang cukup luas, yang dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat dan lokasinya berjarak kurang lebih 4 Km dari pemukiman penduduk. Berikut disajikan peta daerah penelitian :