Pengaruh dan penentuan perlakuan yang baik untuk bibit rumput laut

Pada asal pangkal thallus dengan perlakuan bobot bibit yang berbeda-beda terlihat bahwa pada bobot bibit 50gr, laju pertumbuhan hariannya terbesar terjadi pada masa tanam awal fase IIIhari ke-35 sebesar 4,26 dan terkecil juga pada akhir fase III hari ke-42 yang hanya sebesar 0,89. Pada fase I sampai fase III ujung thallus terlihat bahwa laju pertumbuhan yang tidak menentu. Pada bobot bibit 100gr dengan perlakuan asal thallus yang berbeda-beda terlihat bahwa pada pangkal thallus, laju pertumbuhan hariannya terbesar terjadi pada masa tanam fase II hari ke-28 sebesar 2,77 dan terkecil pada fase III hari ke-42 yang mengalami penurunan drastis bobot bibit sampai bernilai -0,44. Pada fase I terlihat bahwa laju pertumbuhan hariannya semakin meningkat sampai akhir fase II hari ke-28 yang menjadi pertumbuhan maksimal dari asal pangkal thallus , selanjutnya terjadi penurunan drastis sampai bernilai -0,44 pada akhir fase III hari ke-42. Pada bobot bibit 150gr dengan perlakuan asal thallus yang berbeda-beda terlihat bahwa pada pangkal thallus, laju pertumbuhan hariannya terbesar terjadi pada masa tanam fase II hari ke-21 sebesar 1,96 dan terkecil pada fase III hari ke-42 yang mengalami penurunan drastis bobot bibit sampai bernilai -0,34. Pada fase I terlihat bahwa laju pertumbuhan hariannya semakin meningkat sampai akhir fase II hari ke-28 selanjutnya terjadi penurunan drastis sampai bernilai – 0,34 pada akhir fase III hari ke-42.

4.3 Pengaruh dan penentuan perlakuan yang baik untuk bibit rumput laut

Tabel 6 menunjukkan bobot bibit yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata semua perlakuan sama terhadap pertumbuhan bobot basah baik pada bobot 50gr, 100gr maupun 150gr. Sedangkan asal thallus yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata ada perlakuan tidak sama terhadap pertumbuhan bobot basah rumput laut, baik berasal dari ujung, tengah maupun pangkal thallus, dengan kata lain untuk penentuan bibit perlu diperhatikan asal thallus dari pada bobot bibit dari rumput laut itu sendiri. Jadi dapat diasumsikan dengan menggunakan perlakuan asal thallus yang berbeda maka akan berdampak pada pertumbuhannya. Tabel. 6 Pertumbuhan bobot basah rata-rata gr rumput laut Eucheuma cattonii pada perlakuan asal thallus dan bobot bibit selama 7 minggu. Bobot bibit 50gr 100gr 150gr Perlakuan Ujung Tengah Pangkal Ujung Tengah Pangkal Ujung Tengah Pangkal Asal thallus 135,71 a 110,00 a 102,14 a 172,14 a 137,86 a 164,29 a 187,86 a 203,57 a 239,29 a Selisih gr 85,71 60,00 52,14 72,14 37,86 64,29 37,86 53,57 89,29 Asal thallus Ujung Tengah Pangkal Perlakuan 50gr 100gr 150gr 50gr 100gr 150gr 50gr 100gr 150gr Bobot bibit 110,00 a 203,57 b 164,29 a 110,00 a 164,29 b 203,57 a 102,14 a 137,86 b 187,86 b Keterangan : Huruf yang berbeda pada baris yang sama perlakuan menunjukkan adanya perbedaan antarperlakuan P0,05 berdsarkan uji Fisher’s Test. Lebih rinci lagi pengaruh perlakuan asal dan bobot bibit dijelaskan sebagai berikut. Dengan asal thallus yang berbeda pada bobot bibit 50gr menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot basah. Namun terlihat pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai pada perlakuan asal ujung thallus dengan nilai 135,71gr dan terendah pada perlakuan asal pangkal thallus dengan nilai 102,14gr. Dengan asal thallus yang berbeda pada bobot bibit 100gr menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot basah. Namun terlihat pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai pada perlakuan asal ujung thallus dengan nilai 172,14gr dan terendah pada perlakuan asal pangkal thallus dengan nilai 137,86gr. Dengan asal thallus yang berbeda pada bobot bibit 150gr menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot basah. Namun terlihat pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai pada perlakuan asal pangkal thallus dengan nilai 239,29gr dan terendah pada perlakuan asal ujung thallus dengan nilai 187,86gr. Dengan bobot bibit yang berbeda pada asal ujung thallus menunjukkan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot basah. Namun terlihat pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai pada perlakuan bobot bibit 100gr dengan nilai 203,57gr dan terendah pada perlakuan bobot bibit 50gr dengan nilai 110,00gr. Dengan bobot bibit yang berbeda pada asal tengah thallus menunjukkan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot basah. Namun terlihat pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai pada perlakuan bobot bibit 150gr dengan nilai 203,57gr dan terendah pada perlakuan bobot bibit 50gr dengan nilai 110,00gr. Dengan bobot bibit yang berbeda pada asal pangkal thallus menunjukkan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot basah. Namun terlihat pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai pada perlakuan bobot bibit 150gr dengan nilai 187,86gr dan terendah pada perlakuan bobot bibit 50gr dengan nilai 102,14gr. Jadi secara keseluruhan perlakuan asal thallus lebih berpengaruh jika dibandingkan dengan perlakuan bobor bibit terhadap pertumbuhan rumput laut hal ini ditandai pada perlakuan bobot bibit semua perlakuan sama huruf a berbeda dengan perlakuan asal thallus ada perlakuan yang tidak sama huruf a dan b. Pada Tabel 6 juga dapat ditentukan mengenai perlakuan antara bobot bibit dan asal thallus yang cocok digunakan sebagai bibit awal dalam pembudidayaan rumput laut Eucheuma cattonii dengan melihat selisih terbesar. Semakin besar selisihnya maka perlakuan tersebut cocok digunakan untuk bibit awal. Adapun untuk perlakuan bobot awal dikategorikan menjadi tiga yaitu perlakuan sangat baik, baik dan tidak baik. Adapun untuk perlakuan yang termasuk kategori sangat baik yaitu ujung;50gr, ujung;100gr dan pangkal 150gr. Kategori baik yaitu tengah;50, pangkal;100gr dan tengah;150gr. Sedangkan kategori tidak baik yaitu pangkal;50gr, tengah;100gr dan ujung;150gr.

4.4 Pengaruh perbedaan asal thallus dan bobot bibit terhadap lama hidup