TUJUAN ANALISIS MATERI PENUTUP

h. ANALISIS MATERI

 Menentukan Nilai Ksp Berdasarkan Kelarutan Kelarutan zat-zat yang sukar larut dapat ditentukan berdasarkan harga Ksp zat tersebut. Demikian pula harga Ksp dapat ditentukan jika konsentrasi ion-ion zat terlarut diketahui. Contoh soal : 1. Hitung kelarutan garam AgCl dalam air, jika Ksp AgCl = 8,1.10 -9 . Penyelesaian: Misal kelarutan AgCl = s mol L –1 AgCls Ag + aq + Cl – aq s s s KspAgCl = [Ag + ][Cl – ] 8,1.10 -9 = s x s = s 2 s = 9.10 -5 mol L –1 Kelarutan AgCl = 9.10 -5 mol L –1 . 2. Sebanyak 100 mL larutan jenuh magnesium fluorida MgF 2 pada 18 o C diuapkan dan diperoleh 7,6 mg MgF 2 padat. Berapakah Ksp MgF 2 pada 18 o C ? Ar Mg = 24 ; F = 19 MgF 2 s Mg 2+ aq + 2F - aq s s 2s Ksp MgF 2 = [Mg 2+ ][F - ] 2 = s 2s 2 = 4s 3 = 4 0,0012 3 = 6,9 x 10 -9  Pengaruh ion senama terhadap kelarutan Apakah yang terjadi, jika dalam suatu larutan elektrolit terdapat ion senama sejenis? Agar dapat menemukan jawabannya, perhatikan larutan jenuh AgCl. Pada saat AgCl dilarutkan dalam air, maka akan terbentuk reaksi kesetimbangan, yaitu: AgCl s Ag + aq + Cl - aq Adanya penambahan larutan AgNO 3 akan memperbesar konsentrasi ion Ag karena AgNO 3 juga akan terionisasi dan menghasilkan ion Ag. Reaksi yang terjadi yaitu: AgNO 3aq Ag + aq + NO3 – aq Sementara itu, penambahan ion sejenis Ag + akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Pergeseran ke kiri menyebabkan kelarutan AgCl berkurang, tetapi tidak memengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, jika suhu tidak berubah. Pahamilah penerapannya dalam contoh soal berikut. Contoh soal : Diketahui Ksp Ag 2 CrO 4 = 2,56 x 10 -10 , tentukan kelarutan Ag 2 CrO 4 dalam larutan AgNO 3 0,1 M Penyelesaian : Diketahui: Ksp Ag 2 CrO 4 = 2,56 x 10 -10 Ditanyakan: kelarutan Ag 2 CrO 4 dalam larutan AgNO 3 0,1 M. Jawab: Reaksi kesetimbangan Ag 2 CrO 4 : Ag 2 CrO 4 s 2 Ag + aq + CrO 4 2- aq S 2s s AgNO 3aq Ag + aq + NO 3 - aq 0,1 M 0,1 M 0,1 M Di dalam sistem terdapat : [CrO 4 2- ] = s [Ag + ] = 2s + 0,1 M = 2s + 0,1 molLiter Karena [Ag + ] yang bersal dari Ag 2 CrO 4 sangat sedikit dibandingkan [Ag + ] yang berasal dari AgNO 3 , maka [Ag + ] dari Ag 2 CrO 4 dapat diabaikan, sehingga [Ag + ] = 0,1 molL, oleh karena itu : Ksp [Ag 2 CrO 4 ] = [Ag + ] 2 [ CrO 4 2- ] 2,56 x 10 -10 = 0,1 2 x s s = 2,56 x 10 -8 molL Kelarutan Ag 2 CrO 4 dalam larutan AgNO 3 0,1 M adalah 2,56 x 10 -8 molL. Jadi, penambahan ion sejenis Ag + akan memperkecil kelarutan Ag 2 CrO 4 .

i. METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Model : Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Metode : Ceramah, diskusi kelompok

j. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Alokasi Waktu 1. Kegiatan Awal Pendahuluan e. Guru membuka pelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa f. Guru mempersilahkan siswa menyiapkan buku catatan masing- masing. g. Guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaan rumah h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 10 menit 2. Kegiatan inti Eksplorasi k. Guru membimbing siswa me-review materi yang telah dipelajari l. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari 65 menit m. Guru membagi lembar diskusi 2 kepada masing- masing kelompok n. Guru menjelaskan langkah-langkah dan aturan yang harus dilakukan terkait tugas yang diberikan Elaborasi o. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bekerja dalam kelompoknya menyelesaikan permasalah yang diberikan p. Salah satu anggota kelompok membaca soal q. Setiap kelompok membuat prediksi atau menafsirkan isi soal r. Setiap kelompok membuat rencana penyelesaian soal s. Setiap kelompok menuliskan penyelesaian soal secara urut t. Masing-masing kelompok saling merevisi penyelesaian soal Konfirmasi u. Menyamakan persepsi tentang Ksp dan pengaruh ion senama 3. Kegiatan Akhir Penutup e. Guru mengumpulkan hasil diskusi dan membimbing siswa membuat simpulan tentang materi yang telah dipelajari f. Guru memberikan pekerjaan rumah secara individu g. Guru mengingatkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. h. Guru menutup pelajaran dengan salam. 15 menit

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 3 24

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 2 20

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 1 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC DENGAN PENDEKATAN SCL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DI SMA N 1 KARANGTENGAH DEMAK.

0 0 1